Update special rosie day💕
"Aku punya hak untuk marah bukan?" Lisa mengoceh sekali lagi pada Nayeon, mengusap rambutnya dengan geram. Dua minggu. Dua minggu sejak ia terakhir kali berbicara dengan Chaeyoung setelah pertengkaran keduanya di bar karaoke. Awalnya Lisa sangat marah, ia menghindari gadis itu pada setiap kesempatan dan Chaeyoung juga melakukan hal yang sama. Tetapi sekarang, ia terluka. Terluka karena menyadari bahwa Chaeyoung memikirkannya dengan cara yang demikian. Lisa juga terluka karena berpikir bahwa ia berbeda bagi Chaeyoung. Tetapi pada kenyataannya, Chaeyoung memperlakukannya sama seperti ia memperlakukan kebanyakan orang, dengan racun yang berbisa dalam setiap perkataannya.
"Maksudku, ia menghinaku." Lisa melanjutkan sambil berjalan bolak-balik di apartemen Nayeon.
"Ia melontarkan perkataannya yang mengandung racun dan sekarang aku terinfeksi. Tapi sebesar apapun keingininanku untuk membuat racunnya berhenti mengalir melalui nadiku, itu tetap ada di sana, dan aku tidak dapat menghentikannya." Ia menghela nafas.Nayeon mendengarkan kata-kata kasar Lisa dari tempat duduknya di sofa. "Kau memang punya hak untuk marah padanya, tetapi kupikir kau tidak perlu terus-menerus memendam kemarahanmu itu Lisa. Itu tidak sepadan." Ia memberi tahu gadis yang lebih muda darinya itu.
"Aku bahkan sudah tidak marah..." Lisa terdiam sambil menghela nafas saat ia duduk di sebelah Nayeon. "Hanya...terluka." Ia mengerutkan kening. "Aku selalu merasa bahwa diriku satu-satunya pengecualian untuk Chaeyoung. Akulah satu-satunya orang yang dapat membuatnya terbuka, satu-satunya orang yang ia perlakukan dengan baik, satu-satunya orang yang ia tunjukan sisi sejatinya... tetapi sekarang, aku sama saja dengan orang lain." Lisa menghela nafas frustasi. "Hanya saja Chaeyoung itu..." Lisa mengepalkan tinjunya dan mengerang. "Aku tidak pernah tahu apa yang Chaeyoung pikirkan atau apa yang ia rasakan karena ia tak pernah mengatakan apapun. Tapi ia bisa membacaku dengan sangat mudah. Itu membuatku frustrasi."
Nayeon sedikit mengernyit dan memeluk Lisa. "Kita selalu berpikir kita bisa mengubah seseorang sampai akhirnya kita menyadari betapa sulit dan mustahilnya melakukan itu. Kau harus membiarkan orang itu memiliki kemauan dan berusaha mengubah dirinya sendiri." Nayeon menasihati. "Kau tidak bisa selalu menjadi orang yang mengambil pecahan-pecahan dan memperbaikinya Lisa, kau harus membiarkan Chaeyoung membersihkan kekacauan ini sendiri kali ini." ia mengatakan kepadanya, "Jika ia menghargai persahabatanmu dengannya, ia akan berusaha membuatnya tetap utuh." Lisa meringkuk ke dalam pelukan dan mengangguk.
"Kau benar." Ia mengiyakan, melepaskan pelukan dan mengangguk setuju. "Ya... kau benar." ia mengulangi. "Jika ia ingin bicara denganku, ia bisa melakukannya. Jika ia tidak melakukannya, yah... terserahlah."
Nayeon mengangguk dan menyemangati gadis yang lebih muda itu. "Benar." Ia tertawa kecil.
Lisa tersenyum lembut dan memandangi teleponnya sejenak sebelum secara dramatis melemparkan dirinya ke sofa dan merengek. "Aku ingin meneleponnya."
"Kau terdengar seperti mantan yang susah move on."
"Apakah aku setidaknya sejenis yang pendendam?"
"Bahkan lebih parah." Nayeon tertawa. Lisa hanya cemberut main-main dan menyandarkan kepalanya ke belakang dan menatap atap langit-langit. Secara tidak sadar, ia mulai menebak jenis warna putih apa dari atap langit-langit di hadapannya itu. Putih susu? Bukan. Putih Tulang. Jelas itu berwarna putih tulang.
"Boleh aku bertanya padamu?" Nayeon berbicara tiba-tiba, membuyarkan pikirannya. Lisa memalingkan kepalanya untuk menghadap Nayeon dan mengangguk. "Tentu, katakan."
Mata Nayeon menatap tajam ke arah Lisa. "Chaeyoung... bukan hanya seorang teman bagimu, ya kan?" ia berbisik.
Lisa memerah dan merasa bersalah pada anggukan yang ia berikan kepada Nayeon, mengetahui betul bahwa gadis itu belum bisa melupakannya. "Ya." Ia balas berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acluophilia
FanfictionMemulai kehidupan yang baru di kota Seoul, Lalisa Manoban, gadis riang berjiwa seni itu tak pernah menyangka bahwa ia akan menjadi cahaya dalam hidup seseorang. Terlebih lagi jika seseorang itu adalah gadis buta yang dikenal arogan, Park Chaeyoung...