48

1.3K 60 6
                                    

[me after you is played]

Rafi memgambil makanan itu perlahan ia memasukan makanan nya ke dalam mulut. Ia menghela nafas panjang

"hampa." ucapnya dengan suara lirih

.
.
.
.

"gilang" panggil seseorang di belakang sana

"apaan si ?" jawab gilang dengan ketusnya

"gimana keadaan rafi ?" bu teresa, dari kemarin beliau ingin tau tentang anak muridnya itu

"bukan urusan ibu" jawabnya dingin

"saya sebagai guru pembimbing berhak tau kondisi murid saya gilang" ucap nya dengan nada intimidasi

"kalo ibu tau, mau ngelakuin apa emang ? saya kasi tau ya bu, mending ibu sadar diri aja deh." jawabnya dingin

"gilang, kamu jangan kurang ajar sama saya, saya guru kamu." bentak bu teresa

"mentang mentang ibu guru saya, yg selalu meratiin saya, ngurus kasus saya, gantiin jadi orng tua saya, bukan brarti semua hidup sya ibu yg atur"

"ibu cuma pendatang di hidup sya sama rafi, asal ibu tau saya sm rafi udah kasi kepercayaan penuh. tpi ini balesannya, puas kan ibu liat rafi kesetanan kya tadi?" nadanya dingin, bebar venar menyanyat hati bu teresa yang mendengar

"gilang ini bukan salah saya sepenuhnya" bela bu teresa

"iya bela diri ibu aja terus, guru emang ga perna salah. terserah, mau bela siapa ke nyalahin siapa ke, emang sya peduli ?! Engga." lalu gilang pergi dari sana, tadi mereka berbincang di balkon hotel

.
.
.

"den" ucap bibi hati hati

"bapak ibu pulang" lanjutnya dan berlalu pergi

'cih, masi inget mereka sama rumah ini, ga berguna !' batin rafi

Kebetulan rafi sudah habis makannya, ia segera berjalan turun mengambil minum, dan benar kedua orang tuanya ada disana sedang memegang koper.

Sedangkan rafi berjalan begitu saja tanpa menyambut mereka berdua, rafi pikir mau mereka pulang atau engga bukannya sama ? sama sama ga pernah di peduliin.

"rafi" panggil ibunya

Liana Mahesa

Rafi tak menengok, ia hanya diam dan terus berjalan membawa gelas itu dan mengambil minum. Setelah itu ia kembali dan berjalan tanpa melohat kedua orang tuanya

"rafi" panggil ibu nya sekali lagi

Rafi berhenti dan menatap mereka

"eh udah pulang ? sori sori ga liat, ga penting soalnya. masi inget kamar kalian kan ya ? masuk aja, abis tu pergi lagi kan ya, ya udh" jawabnya sok ceria dan sok akrab lalu pergi

"rafi" panggil mereka bersamaan

-ges drama nya mo mulai nich, siapa siapa yeee jan lupa subret juga, cekidot- awthor cans

Rafi cuma berenti, balik badan terus natap mereka datar sambil minum.

"kamu gamau peluk mama ?" tanya liana

"wajib ?" sahutnya

"kamu kan anak mama, udah lama ga ketemu emang ga kangen ?" lanjut liana lagi

"kalo pun ketemu emng kalian meratiin aku yg kalian sebut anak ?" ucapnya tak sopan

"rafi--" panggil sang ayah

"apa ? mau nampar ? ngusir ? cabut fasilitas aku ? silahkan !" rafi ga sopan

Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang