"Rev, kamu sayang sama aku ga? " tanya Vania di sela suapan bubur oleh revan
"Ko nanya nya gitu? kamu udah jawabannya kan? "tanya revan balik
"Aku nanya Revan, sayang atau engga? " Vania mengulangi pertanyaan nya lagi
"Sayang Bangettttt" jawab Revan senyum
"Kenapa? " tanya Vania lagi
"Gatau, mungkin karna kamu udah bisa ambil hati aku, bisa bikin aku mati kocar kacir nyariin kamu karna ga dapet kabar, bisa bikin aku ketawa sama tingkah manja kamu, bisa bikin aku senyun karna godaan kamu, bisa bikin dunia aku" jawab Revan mengambil suapan terkahir bubur itu dan menatap Vania intens
"Dunia kamu? "Vania heran
"Iya, dulu waktu belom ketemu sama kamu, dunia aku hampa, ga indah kaya sekarang, dan sekarang dunia aku juga bakal hampa kalo aku kehilangan cewe yg lagi tiduran diranjang rumah sakit sekarang"jawab revan lagi
"Maksudnya? "Tanya Vania lugu, efek abis pingsan kali ya?
"Kamu, orangnya, yang buat alasan aku ketawa, bahagia, senyum, cemberut, marah, kesel, semuanya :) kalo neglepas kamu tuh rasanya berat banget, ga rela" jawab Revan
"Kenapa? "Tanya vania lagi
"aku udah sayang sama kamu. Udah nyaman juga. Hati aku juga udah stak dikamu. Gabisa belok kanan kiri, ga bisa muter balik apalagi mundur." jawab Revan lagi
"kalo aku ga sayang sama kamu gimana ?" tanya Vania polos, cukup mengundang amarah untuk Revan
"mana mungkin kamu ga sayang sama aku. Kalo takut aja manggilnya nama aku. Kalo lagi sakit aja manjanya sama aku. Kalo lagi----" ucapan Revan terputus
"Aku tampol mau sini ha !" kesal Vania
"tampol pake bibir kamu aja yang, aku rela dunia akhirat" antusias Revan dapat cubitan keras dipinggangnya
"Awwww, yang yang aku becanda yang sakit sakit" rintih Revan sambil ngelus pinggangnya
Emangnya kalo cewe galak, galak banget. Macan tutul ama raja hutan bukan saingan lagi.
"Revan enaknya lo gue gampar ato lo gue bacok pake balok ha?" - Author
🔰🔰🔰
Setelah 2 hari Vania di rumah sakit. Padahal dia udah bujuk Revan untuk pulang tapi Revan terus kekeh untuk tetap di rumah sakit ini merawat Vania, dan hari ini mereka baru pulang ke rumah Revan.
Dan mereka sedang ada di dalam Mobil dalam perjalanan menuju rumah Revan.
setelah 30 menit akhirnya mereka sampai di rumah besar itu dan langsung memasuk kawasan rumah itu dan duduk di sofa empuk yang tersedia.
"yang, kamu mau minum ga? aku ambilin ya?" tanya Revan yang baru saja meletakan tas yang berisi beberapa pakaian
"aku ambil nanti" jawab Vania sambil merebahkan tubuhnga disofa itu, gadis ini terlihat lelah sekali
"aku aja" Revan segera bergegas menuju ke dapur mengambil minum itu
"posesif" batin Vania
Revan kembali dengan segelas air mineral hangat untuk sang pujaan hati nya, baiklah siapakah tuan rumah di sini? haha
"Rev, besok sekolah ya?" tanya Vania sambil mengambil minum yang telah di sediakan oleh pacar nya itu
"kamu mau sekolah? mendingan ga usah yang, aku aja, kamu di sini sampe bener bener baikan, gimana? " saran seorang cowo berhidung mancung dengan kulit putih mulus bernama Revan
"biar aku lebih baik mendingan sekolah
kalo aku di rumah mau ngapain? Badan aku makin lemes Rev, yayaya?" bujuk gadis yang memakai baju lengan panjang warna pink peach dengan bertuliskan "love yourself" dengan bawahan celana bahan katun yang memudahkan nya untuk bergerak"syaratnya, kamu kabarin aku dimanapun,kapanpun,apapun yang terjadj, ngerti?" tegas cowo berahang tegas itu
"iya..."jawab gadis itu sedikit ragu
"doain aja supaya aku inget nyalain hape aku hehe" batin gadis itu nakal
"aku mau pulang ya Rev, besok aku berangkat sama---" Vania sedikit berpikir bersama siapa Ia akan berangkat kecuali bersama Revan
"sama aku" jawab Revan cepat
"lah, ko sama kamu, aku mau sama salsa juga" bohong gadis itu, karena Ia pasti bingung akan berangkat dengan siapa
"Ya pokoknya sama aku, Vania" paksa Revan sekali lagi
"iya iya sama kamu, emang selalu bener" jawab pasrah gadis itu
"ya udah ayo pulang abis itu kamu langsung istirahat, bersih bersih dulu baru kamu makan obat, terus tidur ngerti kan?" Revan emang suka gitu sekalinya Vania sakit auto ribet, cerewet, udah kaya emak emak rempong
"iyaa"jawab gadis itu singkat
Lalu Revan mengantar Vania menuju rumahnya dan membiarkan nya masuk setelah mencium kening gadis itu.
⭕⭕⭕
Keesokan harinya mereka sama sama telah bersiap menuju sekolah, Revan datang menuju sekolah itu dengan kekasihnya yang masih belum pulih, "katanya".
Dan sekarang mereka sedang memasuki koridor sekolah, sepajang mereka berjalan, panya yang pasang mata ke arah gengaman tangan Revan pada Vania. Erat sekali. Hanya kata itu yang dapat mendeskrisikannya.
"Rev, bisa lepasin tangan aku ga ? banyak yang ngeliatin, aku ga suka di jadiin pusat perahatian banyak orang" bisik gadis itu pada pria putih tinggi, yang slalu menggenggam tangannya
"biarin aja, mereka sirik aja sama kamu. Inget yang sirik itu tanda mereka ga mampu kaya kamu, udah di biarin aja, kamu tinggal ngomong sama aku kalo kamu di apa apain sama mereka" jawab Revan enteng dan terus menggenggam tangan Vania sampai pintu kelasnya
"susah emang kalo ngomong sama orang macem gini jadi nyesel dulu pernah suka sama si most wanted, gua kira, pas pacaran tuh bisa seneng, eh tau nya malah di cemburuin mulu. Heran saya teh" batin gadis itu terus mengeluarkan keluhannya tentang Revan
Setelah sampai di depan kelas Vania, Revan mencium kening gadis itu dan mengelus pipi nya lembut dan berlalu menuju kelas nya.
Vania langsung menuju kursinya bersama sahabatnya itu yang Ia sebut Prisilia
"cie, dianter sampe depan pintu kelas, gimana seneng ga ?" goda gadis bermata biru tua itu
"apaan sih, orang tadi pagi pas jalan di koridor udah banyak yang liatin gua karna gandengan sama dia, pas gua bilang kalo "kita banyak yg liatin" dia malah bilang "gapapa" jelas gadis itu panjang lebar
"kan gua kesel ya" Vania menekuk wajah nya itu
"ya udah si gapapa dia kan pratian sama lu, harusnya bersyukur"ucap gadis putih asal korea campuran indonesia ini
Prisilia Kim, ya dia sahabat lama Vania. Sejak taman kanak kanak, mereka terpisah karena dia harus pindah ke negara asalnya untuk ikut dengan ayahnya, karena ayahnya harus menyelesaikan bisnisnya di sana.
Lalu mereka kembali, tanpa mereka tau, mereka belajar disekolah yang sama, jadi ini waktu mereka untuk melepas rindu itu.
Prisilia, itu orang nya baik, kadang ramah, kadang cuek, dia orang yang paling bisa mengerti sifat Vania, dia juga pintar dalam hal pelajaran.
Gadis yang memiliki mata berwarna biru tua ini, memiliki kulit putih kenyal dan juga lembut, rambut berwarna pirang menambah kesan manis dan cantik untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif
RomanceHidup itu ga selamanya bakalan seneng terus atau susah terus Semua ada takarannya. Tuhan juga tau gimana bikin umatnya bahagia. Apalagi bikin umatnya belajar dari kesalahan. Tuhan tau yang terbaik untuk kita. "kamu dan aku"