21.

1.8K 60 0
                                    

"MAMA ! BUNDA !" teriak Revan dengan kencang nya sambil duduk dikasurnya

Kedua wanita yang dipanggil segera menuju ke kamar sang pemanggil

"apaan sih, Revan teriak teriak !" jengkel Mama nya, Agatha

"Vania kemana ? tadi dia ada disini sama Revan !" rengek Revan hampir menangis

"kan dia balik ke rumah Bunda. Emang kamu ga inget ? bukannya dia udah ngasih tau kamu ?" jawab Kanisa bingung dan heran

"tadi Revan lagi tidur. Vania juga ga ngomong apa apa sama Revan" lapor Revan sambil menendang nendang kasurnya

"ya udah coba telfon dulu, kamu tuh bikin kaget tau ga sih !" jengkel Agatha sekali lagi lalu keluar sedangkan Kanisa berjalan mendekat ke arah Revan

"lagi punya masalah sama Vania?" tanya Bunda dengan lembut

"engga, Revan baik baik aja tadi" jawab Revan hampir sengsunggukan

"tadi dia izin sambil nangis. Bunda pikir kalian ada masalah" sahut Kanisa sambil mengelus lengan Revan

"Revan gatau dia kenapa Bunda !" jawab Revan sambil mengutak atik ponselnya dengan cemas

"coba Revan jemput Vania disana, ngomongin baik baik" usul Kanisa sambil memeberi ketenangan

Tak lama Revan langsung mengambil kunci mobilnya dan ngacir gatau kemana setelah pamit dengan tidak sopannya pada Bundanya itu.

Dan Bundanya hanya menggelengkan kepala melihat Revan sambil terkekeh pelan dan menuju ke dapur lagi

●︿● ●︿● ●︿● ●︿●

Setelah sampai di Rumah besar itu, Vania langsung menuju ke kamar Vania

"yang" panggil Revan pelan

"ngapain ?" sinis Vania

"kan aku bilang jangan pergi, kenapa malah pergi ?" ujar Revan sambil duduk di pinggir kasur

"suka suka gue" jawab Vania santai

'auranya udah ga enak nih' -batin Revan

"kenapa lagi yang ?" tanya Revan lembut

"pikir sendiri !" cibir Vania kesal

"kamu kasih aku clue supaya aku bisa paham letak salah aku dimana" jawab Revan memohon

"yang ja--" ucapan Revan terpotong

Ting !

Satu notifikasi dari adik kelas Revan siapa lagi kalau bukannya sang PHO, Fiana

"Fiana" gumam Revan pelan sangat

"tuh urusin selingkuhan lo" sinis Vania lalu memeluk bantak dan mengabaikan Revan

"ha? selingkuhan gimana maksudnya ?" heran Revan menatap Vania dengan heran

"pergi sana jangan disini, muak ngeliat muka lo" usir Vania tajam

"maksud kamu gimana ? Aku selingkuh sama siapa Vania ?" tanya Revan sekali lagi

"ga usah banyak basa basi disini, pergi !" sentak Vania membelakangi Revan

Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang