14

1.4K 72 2
                                    

Umur duaJ telah menginjak 4thn nereka sudah bisa melakukan berbagai hal tetapi jesper masih kesulitan berbicara. Mereka berdua memiliki hobi, kegiatan, dan lainnya yang saling bertolak belakang. Namun hal itu tidak membuat mereka saling membenci malah jakson sang kakak selalu siap sedia membantu atau menjaga sang adik jesper dengan baik.
Setelah kehadiran mereka berdua minsion phonixes tidak menjadi sepi atau dingin lagi,tetapi sifat chanyeol tidak berubah kepada bawahannya kecuali para ketua divisi tentunya.

Setiap malam minggu minsion phonixes selalu rame akan kehadiran  para  bocah yang masih kecil itu, apa sang manfio marah jawabannya tentu tidak asal semuanya tidak mengacu.
"Daddy..... Kemana sajha jesjes kangen tau" ucap sang kecil dengan bibir yang dimanyunkan sambil berhambur ke pelukan sang mafio tersebut berbanding terbalik dengan jakson yang berjalan santai kearah daddynya
"Dad kenapa baru pulang?"
"Maafkan dad synk, kalian taukan kalau daddy kalian ini memiliki pekerjaan hmm?"
"Aku tau"
"Jes hanya lindu daddy, kapan lagi kita main baleng lagi?"
Chanyeol hanya tersenyum melihat dua anak kembarnya tersebut, sampil mengelus kepala jakson dan mengecup jesper.
"Ah yeol, maaf anak-anak menggangu mu, dan maaf aku terlambat menyambutmu"
"Tak apa bee, mereka tak menggangu ku dan kau synk kenapa terlambat hmm?"
"Karna aku menyiapkan makanan khusus Untuk mu hehehe, aku sudah bisa memasak yeolli"
Chanyeol hanya tersenyum dan memberi kecupan kepada baekhyun. Setelah berbincang mereka berempat kembali ke meja makan dengan chanyeol menggendong kesper dan baekhyun menggendong  jakson.
.
.
.
Setelah mereka sampai di meja makan, semua kegiatan yang terjadi disana menjadi terhenti karna kedatangan sang ketua, apa anak-anak juga begitu jawabnnya iya, di meja makan mereka harus diam sampai acara makan selesai itu sudah menjadi kewajiban tersendiri karna chanyeol tak suka ketika ia makan semua orang meribut atau membuat kekacauan di meja makan.

Setelah acara mari makan malam bersama selesai, semua orang mulai bersantai dengan membicarakan beberapa hal baik itu mengenai perusahaan, masalah mafia dan anak-anak mereka.
"Firska-ya?"
"Hmm ada apa xi hyung?"
"Aku xiumin bukan xi dasar bocah"
"Ah maafkan aku, jadi ada apa hmm?"
"Kau sudah dewasa, sudah memiliki pekerjaan, sudah lulus dari kuliah mu S3 mu, sekarang umurmu sudah 25 apa kau tak berniat untuk menikah setidaknya memiliki pacar?"
Mendengar hal itu semua orang terdiam dan juga ada yang tesedak, terutama friska sendiri yang sudah menatab hyubgnya dengan wajah kesal
"Apa?"
Kata yang keluar dari mulut xiumin membuat semua orang menghela nafas, memutar mata malas dan lainnya.
"Apa aku salah berkata begitu phonixes?"
"Hmm tidak juga sih, tapi bagaimana dengan mu friska?"
"Aku belum menemukan pasangan ku itu saja para hyung, ayolah tunggu saja oke. Aku tau kalau aku ini jomblo akut, tapi hai aku malah suka seperti ini, ya walau ada rasa iri sedikit sih hehe".
"Hahaha apa kau akan jomblo sampai menjadi nenek-nenek frisaka-ya?"
"Yak paman tua mesum tutup mukut mu bang-kai"
"Aku tidak mesum, dan tolong jangan panggil aku dengan embel-embel BANG kau mengerti jomblo lapuk"
"Bacot lu sampah kuaci"
"Heheh ati jangan nagis.. Jakson saja tak pernah menangis"
Mendengar kata jakson semua orang yg berada disana tertawa, phonixes hanya tersenyum, sementara friska hanya diam menatab jakson beserta kai.
"Jakson-ya kau sangat nakal ya sekarang"
"Anni jakson tak  nakal bukan begitu papa"
"Hehehe"
"Papa mu hanya tertawa jakson sekarang apa"
"Baiklah maafkan ku ati"
"Sudahlah, aku pergi dulu, permisi semuanya"

Friska pergi menuju kekampusnya dengan wajah kesal karna perkataan orang-orang yang berada dirumahnya  tadi. Sesampai di kampus friska lansung di sambut oleh tatapan kekaguman dari mahasiwa/siwi yang ada disana dari segi apapun dia sangat bagus, apa yang tidak munkin atau ada untuknya cantik  iya, kaya iya, baik iya, pintar apa lagi tapi siapa yang tau apa pekerjaannya.

"Oi friska baru nyampe ye lu"
"Whatsapp friska are okay by"
"Apaan sih lu pada, lu juga son pakai bahasa inggris kurang bener keknya"
"Tck udh gue sambut hargai dikit"
"Suka-suka gue dong ka ya ngk che"
"Yoi"
"Udah bacot lu pada"
"Oh iya ka, son lu tau ngk kalau entar ada anak baru di fakultas ekonomi bisnis, dengar-dengar dia anak holkay terus ganteng lagi"
"Ohh ngk nanya gue"
"Serius siapa?  Beneran berapa orang"
"Gue dh tau friska bakal jawab gitu, empat orang itu yang gue tau sih"
"Gue kepo hehe"
"Ya udh gue kekelas duluan"
"Friksa tungguin kita"

Mereka bertiga menuju kelas merak yang akan berlansung 10 menit lagi.
Selama perjalanan sonia mengoceh hal yang tidak penting menurut friska dan checa. Sesampai di kelas mereka lansung di sambut dengan empat laki-laki yang berdiri di depan kelas yang akan berkasung.
"Hai apa kabar friska"
"Sonia makin imut deh"
"Eh ada checa"

Tolong bantu aku dong teman-teman. Emang sih ceritanya kurang seru dan gak jelas maaf ya.

Hmm kalau ada yang perlu aku perbaiki komen aja. Aku minta tolong banget nih. Sekalin tolong di vote ya kalau kalian suka.💓

The phoenix (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang