16

1K 65 0
                                    

Sementara semua orang pergi ketumah sakit melihat kondisi dirga duaJ sedang permain air di taman belakang. Mereka berlari dan saling menyemprotkan air.
"Hyung jes dingin"
"Ya sudah ayo masuk"
Jekson menggandeng tangan jesper menuju kamar mereka. Walaupun ada banyak pelayan kedua bocah tersebut tak suka di atur dan di urus oleh orang lain, mereka melakukan semuanya sendiri kecuali bantuan dari para daddy papa dan paman mereka.

Setelah selesai merapikam diri mereka merasa bosan jesper yang memilih membaca buku dan jakson yang mempelajari beberapa senjata.
Mereka menyibukan diri masing-masing
Kruk~
"Hyung lapar?"
"Sepertinya begitu"
"Hyung ayo jajan diluar tadi dady kan memberi uang"
"Haruskah?"
"Ayolah hyung tempatnya sangat dekat hyung"
"Baiklah ayo kita pergi"

Sampil menuju lantai bawah jesper menceritakan apa yang dia tau dari buku yang dia baca dan jakson memberi saran akan senjata atau taktik yang cocok untuk jesper.
"Bibi aku dan jes akan pergi jajan"
"Hati-hati tuan muda"
"Hmm"
"Ayo hyung"

Selama perjalanan menuju toko cake yang berada di komplek tempat mereka tinggal. Mereka berdua berlari menentukan siapa yabg paling cepat dalam berlari, saling memotong satu sama lain membuat mereka tertawa.
"Aaaa!!! apo hyung hiks"
Mendengar teriakan sanga adik jakson melihat kebelakang sanga adik yang terjatuh tersungkur dengan luka pada lutut dan telapak tangannya membuat jakson merasa bersalah.
"Jangan menangis, ayo hyung gendong"
Mendengar perkataan hyungnya jesper mengaguk sebagai jawabanya.
"Apo hyung"
"Maafkan aku"
"Hyung tak salah, aku yang salah"
"Baiklah, ayo ke abotik itu dulu"
"Hmm iya"

Sesampai di apotik jakson meminta obat merah dan penutup luka. Sanga penjaga hanya tersenyum melihat interaksi si kembar
"Apa ini cukup"
Jakson menyerahkan uang 100 ribu kepada sanga penjual
"Ya dan ini kembaliannya"
"Terimakasih"

"Ayo jes aku obati luka mu"
"Hmm iya. Pelan-pelan hyung"
"Iya"

Setelah selesai mengobati luka jes, jakson kembali menggendong sang adik menuju toko cake yang ada disana
"Ku mau pesan apa jes"
"Cake stroberi"
"Baiklah"
"Bi tolong cake stoberi dan coklatnya ya bi, milkshakenya juga sama kan rasanya bi"
"Baiklah"

"Jesper, tundukan kepala mu pada hitungan ke tiga"
"Eoh baiklah"
"Satu dua tiga"
Dor~
Setelah mendengar suara tembakan tersebut jakson lansung membawa jesper bersembunyi di bawa meja
"Dengar kan hidupkan jam permberian daddy "
"Baiklah"
Dor~
"Jes lakukan hyung akan melindungi mu"
Jakson mengeluarkan pistol pemebrian daddynya dan mulai menebak balik. Lawan yang tak sebanding membuat jakson kewalahan, melihat hal itu jesper ikut membantu hyungnya.
"Ada apa synk! "
"Daddy banntu hiks jes dan hyung kami dinserang hiks, hyung terluka"
"Sial,  tenanglah, kau dimana jes "
"Aku dan hyung berada di toko cake dekat rumah dad"
"Tunggu daddy ara"
"Nde"

"Hyung bagaimana sekarang?"
Tampa menjawa perkataan sang adik jakson menarik jesper kebelakang meja kasir yang lumayan tebal.
"Dengarkan aku jangan keluar , tenanglah, atur startegi jes"
"Baik hyung"
Jesper mulai tenang dan memperhatikan semua yang ada disana, dari sudut ke sudut.
"Aku tau hyung, tempaki sitiap kaca hyung, kita tarik perhatiian orang, tempat ini sulit didengar dan dilihat org dari liar hyung. Untuk jaga -jaga aku akan melindungi hyung. Kita gunakan pisau ini hyung dari paman sehun"
"Aku mengerti"
Mereka memulai rencana yang telah di susun, jakson yang mulai menembaki satu persatu musuh dan jesper yang menebaki kaca seolah dengan ekspersi gagal membuat musuh terkecoh
"Hyung!"
Dengan cepat jesper melempar pisaunya kearah org yang akan memukul hyungnya
"Kau tak apa hyung"
"Ya jes"

Jakson mulai menyerang jarak dekat menggunakan pisaunya dan pisau jesper. Sedangkan jesper sudah menghancurkan kaca utama dari bangunan tersebut, sekarang fokusnya untuk melindungi hyungnya dari jauh. Perbedaan stamina dan skill yang masih jauh menyebebkan keduanya kesulitan dan mulai lelah.
Karna kelelahan fokus mereka pecah
"Hyung!!?"
"Jes mengingkir!"
Dor~
Dor~
"Kalian tak apa?"
"Daddy paman sehun"
"Ya"
"Jes senang"
Setelah mengucapkan itu jesper jatuh pingsan membuat chanyeol marah kepada org-orang yang ada disana
"Kalian akan membayar mahal
Menatab para musuh dengan tatapn iblisnya.
"Jisung mark bawa jakson dan jesper mision obati meraka suruh daniel dan jihoon"
"Baik father"

Setelah jakson dan jesper pergi chanyeol dan sehun menghabisi semua orang yang ada disana dengan menyiksa mereka.
"Sampah sialan"
"Sudahlah hyung ayo pergi kita lihat keadaan duaJ"
"Ayo"

Sesampai di minsion keduaJ di tangani oleh daniel dan jihoon.
"Bagaimana mereka?"
"Jakson mengalami luka gores pada tangannya , luka pada bagian pipi dan kepala mungkin akibat benturan dan serpihan kaca. Sementara itu jesper mengalami luka tembak pada tangan kanannya bersyukur tidak tetlalu dalam namun staminanya sangat rendah dari pada jakson mungkin dia tak akan sadar beberapa hari"
"Baekhyun akan marah besar"
"Kalau begitu tenangkan puppymu hyung,aku pergi dulu"
"Baiklah. Jihoo  daniel kalian bisa pergi"

Setelah kepergian jihoon dan daniel chanyeol menghampiri kudua malaikatnya menatap mereka nanar terdapat rasa bersalah yang begitu besar dan rasa bangga akan kehebadan kedua putranya
"Maafkan daddy"
"Ekhh daddy tidak salah"
"Kau sudah sadar je"
"Ya dad, kenapa jesper di berikan infus dad?"
"Adik mu kelelahan, paman jihoon bilang dia akan sadar beberapa hari lagi"
"Begitu ya"
Tetesan air mata membasahi eajah jakson walaupun dengan wajah yang datar.
"Maafkan aku dad"
"Kau tak salah je,kalau kau tak bertindak mungki  jes akan tiada hmm?"
"Aku mengerti, mulia sekarang aku akan berlatih lebih giat lagi dan dad biarkan aku yang menjaga jes"
"Hmm ara"

"CHANYEOL....SIALANN....!!!!"
Brak~
Seluruh pandangan mengarah ke arah pintu yang di terhempas keras

The phoenix (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang