Friska part 3

1K 59 0
                                    

Setelah pertemuan sebelumnya friska  semakin  dekat dengan dirga bahkan mereka sudah menjadi pasangan  kekasih selama 3 bln lamanya. Sekarang ini mereka sedang bersantai di tepi pantai dengan friska yang bersandar di bahu dirga dan dirga yang memeluk pinggang friska
"Ka.. Kamu suka?"
"Banget"
"Suka pantainya"
"Banget
"Suka aku kan"
"Banget"
Dirga tersenyum mendengar jawaban friska barusan
"Haa... Tunggu dirga.. Kamu apan-apaan sih nanya kek gitu"
"Kenapa malu"
"Ngk"
"Kirain iya"
"Ngk lah"
"Yuk jalan-jalan"
"Hmm.. Iya"

Mereka berdua berjalan mengitari pantai dengan friska yang mengerjai dirga sehingga membuat dirga terjungkal, karna tak terima dirga mengejar friksa. Mereka berlarian di tepi pantai dan berhenti untuk mengambil nafas
"Capek"
"Sini"
"Haa? Ada apa"
Tampa banyak biacara dirga menggendong friska menuju tempat mereka akan piknik. Friska mengalungkan tangannya di leher dirga, senyum yang begitu indah terlihat di wajah mereka berdua.

"Hmm dirga"
"Ya, aku mau bilang sesuatu"
"Katakan"
"Aku, aku seorang mafia"
Mendengar perkatan friksa dirga hanya diam dan menatab friska dengan wajah yabg sulit diartikan, sementara friska merasa cemas akan jawaban dari dirga.
"Apa kau mencintai ku"
"Tentu ga"
"Kau ingin memiliki"
"Sangat"
"Kau tak akan meninggalkan ku"
"Tak akan"
"Itu saja sudah cukup"
"Maksud mu"
Dirga memeluk friska dan mencium friska di pipinya
"Aku menerima kekuarangan dan kelebihan mu sayang, apapun. Aku tak akan pergi walau kau menyuruhku"
Friaka membalas pelukan dirga, dan menagis
"Kenapa menangis?"
"terima kasih"
"Apapun untuk mu"
"Sungguh, kalau begitu ayo kerumah ku"
"Baiklah, kita kemasi ini dulu oke"
"Siap bos"
Mereka berjalan menuju mobil dan saling tertawa dan melontarkan candaan dan gombalan.

sesampai di minsion phoenix, semua org menatap akan keberadaan seorang pria yang berjalan beriringan dengan friska. Menyadari pandangan itu yang membuat dirga tak nyaman friska memerintahkan bawahanya utuk tak menatap kekasihnya seperti itu. sesampai di ruangan utama, friska mengumpulkan hyungnya tampa terkecuali
"Dia siapa?"
"Come on chanyeol hyung, santai lah"
"Friska benar chan"
"Baiklah, jadi kau siapa?"
"Ahh.. Maaf hyunh, perkenalkan aku kim dirga"
"Hai dirga hehe"
"Ah ya"
"Baekh jangan tersenyum seperti itu kepadanya"
"Maaf yeolli"
"Sudahlah, aku mau bilang dia kekasihku hyung, itu saja"
Semua orang tersenyum akan perkataan firska.

Semejak perkenalan itu dirga menjadi dekat dengan keluarga friksa. Tak jarang dirga juga menginab di tempat friaka begitu juga sebaliknya.
Hubungan yang telah berumaur 6 bln meyakinkan dirga untuk melamar friska.

Lamaran yang dilakukan mewah dan indah bersama keluarganya dirga melamar friska tak tanggung" dengan harga cincin permata merah langaka.
Setalah pertunangan terjadi semua berjalan lancar, hubungan keluarga yang semakin dekat.

Mejelang pagi friksa menghubungi dirga untuk menuju minsionnya.

"Aku mengeri, aku akan ke-dor~ dor~
"Dirga... Dirga....!!!!!"
"Hyung!!!"
Friska berlari sambil meneriaki nama hyung-hyungnya dengan mata yang basah.
Melihat akan hal itu sehun memeluk friska.
"Hai ada apa"
"Sehun hyung, selamatkan dirga, aku telfonnya terputus suara tembakan"
Walau friska berbicara acak, sehun mengerti akan maksudnya.
"Tenanglah ayo kita pergi menyelamatkan tunangan mu itu"

Selama perjalanan friaka melacak keberadaan dirga melalui anting yang di berikan friska kepada dirga
"Aku menemukannya"
"Dimana?"
"Dijalan xxx gedung xxxxxx"
"Oh disini"
"Ayo masuk"
"Baiklah, berhati-hatilah ka. Bila kau terluka aku bisa mati, kau mengeri"
"Hmm"
Dengan gerakan ceoat friska membantai semuanorang yang ada disana

Di tempat lain
"Kau taukan dimana dia tinggal"
"Tidak akhh"
Org tersebut menendang dirga dengan keres, bahkan luka tembak pada paha dan bahu dirga ditekan kuat oleh orang tersebut, dirga hanya meringis menanhan sakit
"Katakan brensek!"
"Akhh... Aku akhh hen ti kan brensek akhh"
Dirga dipukul dengan tongkat dengan keras oleh orang tersebut
"Aaakhhh!!!"
Kepala dirga mengeluarkan darah, rasa pusing membuat dirga ingin menutub matanya.

Mendengar suara trikan dengan cepat friska berlari kearas suara tersebut. Dengan mata terkejut  dan amarah Yang  memumcak, friska memukul dan menendang orang yang membuat dirga terluka.
"Brensek, kau apakan kekasih ku haa!?"
"Akhh... Aku ingin mengahabisinya seperti kau mengahabisi adik perempuan ku"
"Sialan kau"
Friksa menginjak-ngijak orang tersebut dengan tubuh yang sudah babak belur friska memerintahkan sehun untuk membawa pria tersebut ke ruang cyfk dimana  tempat  digunakan oleh chanyeol dan Friska untuk menyiksa para musuh merak.

"Dirga kau tak apa-apa?"
"Frisska akhhh kau itu"
Friksa menjatuhkan air matanya dan mengagguk sambil menggelus darah yang mengalir dari kepala dirga
"Kumohon hiks janga tutup matamu"
"Hmm aku hisss sak kit akhh"
"Dirga kumohon hiks bertahanlah"
Friska menangis sambil meminta dirga untuk tetap membuka matanya.
"Kumohon jangan hiks tutup matamu"
Dirga tersenyum dan menggapai pipi friska dengan noda darah yang menempel di pipi friska
"Kau mencintai ku kan?"
"Tentu, jangan tutup hiks mata mu hiks"
"Syukur lah"
"Friska dirga!!! "
"Hikss.... Luhan hyung daniel hyung selamatkan dirga kumohon"
Dengan cepat daniel dan luhan menggendong dirga membawanya kemobil, dan didalam sudah dinantikan dengan jihoon dengan  alat medis seadaanya

"Sayang jangan tutup matamu"
"Akhh, aku tidak"
"Kumohon hiks"
"Aku meng  nga antuk friska ya"

Dirga menutup matanya membuat friska menangis...
"Tidak!!  Tidak!!  Hiks Kau tak boleh pergi dirga hiks!!!  Kumohon, aku mencintaimu"

Melihat hal itu luhan semakin mempercepat mobilnya dan sesampai di rumah sakit friska berteriak memanggil perawat yang ada disana

"Bila tunangan ku tak selamat, ku bunuh kau!"

Dengan penampilan kacau friska terduduk dan menangis menatab tangannya yang terlumuri darah dirga.
suara langkah seseorang mendekati friska dan memeluknya
"Tidak apa-apa, hari ini saat kau tak bisa bernafas dan lelah tak apa-apa berhentilah"
"Hiks ini salah ku"
"Tak apa-apa aku disini"
"Aku gagal hiks"
"Tak apa-apa ada aku dan yang lain disini"
"Aku yang membuatnya terluka'
"Menagislah, tak apa-apa istirahatlah sebentar tak masalah"
"Aku gagal hyung dia sekarat"
"Tak apa-apa sayang ku semua akan baik-baik saja"
"Chanyeol benar friska, istirahatlah"
"Hiks hyung, aku mencintainya"
"Aku tau tak apa-apa saynk, dia akan kembali"

Chanyeol memeluk friska dan membuat friaka tertidur karan mungkin ia kelelahan.
Chanyeol memesan kamar dan menyuruh perawat untuk membersihkan darah yang ada pada tubuh friska.

"Apa semuanya akan baik-baik saja yeolli"
"Aku tak tau baekh, kata berdoa saja synk"


The phoenix (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang