Night

3 2 0
                                    


Gadis itu terlihat berantakan sekarang.

Aku menatapnya iba.

Kantung matanya benar-benar menyeramkan.

Jadi kemarin ia menginap di rumah temannya. Dengan alasan, banyak tugas yang tidak memungkinkan untuk bolak-balik ke rumah kami.

Ia duduk dengan tidak santai.

Sepertinya ia sedang unmood.

Baiklah. Karena aku teman yang baik, aku berjalan ke dapur dan membuatkannya minuman.

Dan kembali duduk disampingnya yang masih menutup matanya sedikit.

Aku menggelengkan kepala.

She looks sadness.

"Ya. Wae? Aku sudah membuatkanmu minuman." Tegurku.

Ia masih memejamkan matanya.

Selelah apa gadis itu?

Huh.

Aku teringat sesuatu. Dan bergegas memberi tahunya.

"Yoo-ah. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan."

"Mwo?"

Dia sedikit membuka matanya. Dan menatapku sendu.

Aku menggigit bibirku.

Khawatir dia akan menjerit lagi seperti kemarin.

"Kemarin aku sudah menyampaikan salammu pada Jungkook untuk Namjoon."

Matanya melebar.

Shit.

Giliran Namjoon saja langsung heboh.

Dia tertawa kecil. Dan mendekat padaku.

"Benarkah? Lalu apa kata jungkook-oppa?"

Dia mengguncang tanganku.

"Dia bilang,dia akan menyampaikannya pada namjoon-oppa. Dan..."

Dia menungguku. Tanpa berkata sedikitpun.

"...dan berkata bahwa dia akan menyuruh namjoon-oppa menemuimu. Lalu mengajakmu dating."

Dia menganga. Aku tahu.

"Aish. Kenapa kau katakan padanya? Aku malu, hye-ah."

Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Ya! Kenapa kau protes? Bukankah kemarin kau yang memintaku menyampaikan salammu pada namjoon-oppa?"

Dasar gadis labil.

Sial.

Dia tersenyum kecil.

Skak mat!

"Geurae..tapi aku malu, hye-ah. Mau kutaruh mana wajahku bila namjoon-oppa benar-benar tahu?"

Crazy girl!

"Kau juga tidak melihatnya 'kan?
Sudahlah. Siapa tahu namjoon-oppa benar-benar mengajakmu dating. Apa kau tidak mau?"

Aku menggodanya.

Perlahan,ia menggigit bibirnya.

Dan menggeleng.
"Tentu saja aku mau. Aku tidak bodoh,Hye."

"Ya sudah. Tidak perlu malu. Bukankah namjoon-oppa sudah pernah melihatmu fangirling? Kau juga dulu pernah berebut melihatnya saat di fansign." Aku menegaskannya.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang