Explanation

12 0 0
                                    


Aku tersenyum lalu menghampirinya.

Jeon Jungkook.

Entah ada angin apa tiba-tiba laki-laki itu mengajakku bertemu.

Dengan alasan yang tidak jelas namun berhasil membujukku untuk mau bertemu dengannya.

Terpaut satu minggu kami tidak bertemu setelah kepulangan Yoora kerumah ayahnya.

Akhir-akhir ini Jungkook sering memberiku kabar.

Tentang bagaimana harinya, apa saja yang ia lakukan di dorm, dengan siapa saja bertemu.

Semua ia bagi denganku.

Jungkook mengulurkan tangannya saat dua langkah lagi aku berhasil duduk didekatnya.

Dia memilih kafe pilihan kakaknya yang sepi namun menyenangkan.

Aku baru tahu ada kafe ini karena Jungkook.

"Sudah menunggu lama?" Ucapku.

Kemudian dia menggeleng cepat seperti anak kecil.

Oh God..

Kenapa pacarku menggemaskan seperti ini?

"Tidak apa-apa. Maaf ya, aku tidak bisa menjemputmu. Kupikir waktu kita bertemu sangat singkat. Jadi aku sekalian mampir dan mengajakmu bertemu." Ucapnya.

Aku tersenyum tipis.

Tangan besarnya kemudian meraih minuman brown sugar yang telah dipesannya dan tersisa setengah gelas.

Jungkook meneguknya sebentar dan menyodorkannya padaku.

"Kau haus?"

"Aku bisa membelinya sendiri nanti."

"Kita minum berdua. Aku tidak bawa uang lagi untuk membelikanmu minuman." Ucapnya kemudian tersenyum jahil.

Pipiku memanas.

Rayuan Jungkook itu terkesan frontal namun sebenarnya tersembunyi.

"Aku akan beli sendiri." Jawabku singkat.

Bukannya berhenti, ia malah semakin menggodaku.

Kemudian tertawa geli dibalik masker coklat di sebagia wajahnya.

"Tidak, tidak. Aku bohong. Kau mau minum apa?"

Aku menatapnya bingung.

Sebenarnya bingung dengan apa yang akan kupesan.

Setelah itu kuputuskan untuk tidak membeli apa-apa.

"Aku tidak haus. Kau saja yang minum,"

Aku memainkan kakiku. Menendang kecil pada sandaran meja dan tak tahu harus bicara apa.

Kupikir ini yang namanya kehilangan topik.

"Akhir-akhir ini aku lumayan sibuk. Jadi tidak bisa membalas pesanku tepat waktu." Ucapnya begitu saja.

"Jangan pikir aku posesif. Aku mengerti. Kau tidak perlu memberiku kabar setiap waktu pun aku selalu tahu kabarmu. Kau itu ada di TV setiap saat."

"Oh iya, aku lupa kalau aku artis terkenal."

Aku menatapnya datar.

Dasar.

"Jungkook."

"Hm?"

"Janji padaku untuk selalu menjaga kesehatanmu, ya. Mengingat aku tidak selalu berada di sisimu, maka kaulah yang harus menjaga dirimu sendiri."

Jungkook tersenyum manis.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang