wanna be

6 0 0
                                    


Pesan terakhir Jungkook kembali kubaca dengan baik.

Sore ini, aku meminta Yoora mampir beberapa saat sebelum Jungkook menjemputku.

Sekaligus mendengarkan hal yang akan Yoora sampaikan tempo hari.

Aku menopang daguku dengan telapak tangan.

Yoora mengaduk-aduk minumannya dengan tampang datar.

Aku jadi mengira-ngira hal yang tidak-tidak tentang hal apa yang akan Yoora sampaikan.

Semoga itu bukanlah hal buruk.

"Yoora-ya, kau ingin bicara apa?" Ucapku membuka suara.

Yoora bukanlah wanita yang pandai menyimpan rahasia.

Hal sekecil apapun yang ia sembunyikan akan tetap terlihat di mata orang lain.

"Aku ragu bicara padamu."

Aku mengernyit.
"Apa? Yaegihaebwa."
(Coba cerita)

Yoora menatapku ragu. Kemudian ia mengakhirinya dengan senyuman miris.

"Ayahku memintaku kembali. Benteng yang sudah kubangun selama ini akan hancur dihadapannya. Harga diriku akan diinjak-injak sekarang."

Tanganku refleks menutup mulut yang terbuka sedikit.

Aku tahu betul seperti apa keadaan keluarga Yoora selama ini.

Perasaan terluka yang sudah ia pulihkan selama tinggal bersamaku harus kembali lagi.

Jadi ini penyebab Yoora murung dan jarang keluar rumah. Ia pasti terpukul.

"Kau akan tinggal dengan siapa saja?"

"Kakakku. Dan, mungkin saja dengan keluarga ayah yang baru."

"Aku mengerti perasaanmu. Cobalah berfikir positif, bagaimanapun juga dia tetaplah orangtuamu." Aku menepuk tangannya yang ia taruh diatas meja.

"Aku benci ayah. Dia orang yang paling kuhindari selama ini."

Wajah Yoora memerah. Tangannya sedikit mengepal.

Aku tersenyum tipis. Memberikannya semangat supaya kuat menjalani hidup yang baru.

"Jalani saja hidupmu dengan baik. Jangan lupa denganku, aku sahabatmu. Kalau kau kesusahan, hubungi aku."

Yoora terlihat berusaha kuat menahan emosinya. Aku tahu ini berat untuknya.

"Aku selalu menyusahkanmu. Aku bahkan terus membuat masalah. Maafkan aku,ya."

Aku tertawa kecil.

No problem at u, i'm still ur friend at the all time.

"Kau bicara apa? Tugas manusia bahkan hanya itu, membantu seseorang yang memang seharusnya dibantu."

Aku meneguk minuman soda di tanganku.

Lalu melihat Yoora yang menarik nafas panjang lalu tersenyum.

Tling!

JeonSeagull : aku didepan kafe, kau dimana?

Refleks, aku tersenyum.

Lalu tangan-tangan kecilku bergerak membalas pesannya.

HyeSoo : jankkanman. aku akan kesana.
(Tunggu)

Tanpa menunggu balasan apapun dari Jungkook, aku memanggil Yoora.

"Aku sudah dijemput. Aku duluan,ya. Kau hati-hati. Kalau ada sesuatu hubungi aku."

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang