Away

5 1 0
                                    


Gadis itu menatap yakin pada soju di depannya.

Ia berdegup saat ini. Dihadapannya ada Jung Tae dan Soju tentunya.

Laki-laki itu menantangnya untuk minum. Melihat siapa yang lebih hebat diantara mereka berdua.

Sekaligus, sebagai pembuktian bahwa Yoo Ra benar-benar tidak ingin ia kembali.

Jung Tae mendadak arogan semenjak Yoo Ra menolak cintanya malam itu.

Sikapnya berubah dingin. Tidak ada kata-kata bernada lembut seperti dulu lagi.

"Ayo. Silahkan diminum, Nona Choi." Tegas Jung Tae. Ia tersenyum mengejek pada gadis itu.

Yoo Ra berkedip sekali. Kemudian meraih segelas soju.

Ia menarik nafas beberapa detik kemudian menegaknya dengan cepat. Bohong kalau ia tidak tersiksa.

Karena sejak dulu Jung Tae tahu mantan pacarnya ini paling lemah dalam hal seperti ini.

Yoo Ra meringis kecil. Ia berusaha bersikap setenang mungkin agar Jung Tae tidak mengejeknya lagi.

"Aku sudah meminumnya. Apalagi maumu?" Ucap Yoo Ra.

Jung Tae menumpu dagunya diatas meja. Ia menatap gadis dihadapannya penuh keremehan.

"Aku tidak mungkin menantangmu minum dalam porsi itu. Kau masih kuat 'kan?"

Yoo Ra menggigit bibirnya. Ia balas tatapan Jung Tae dengan percaya diri.

Meskipun ia sama sekali menolak permintaan laki-laki itu.

Jung Tae menuang penuh soju ke dalam gelas milik Yoo Ra.

"Dengan baik hati, kupersilahkan kembali." Yoo Ra menekan gigi-giginya dengan kuat.

Ia pikir Jung Tae benar-benar berbeda sekarang. Laki-laki itu telah terobsesi padanya.

Yoo Ra meraih gelasnya dan meneguknya dengan cepat.

Gadis itu mengatur nafasnya dan mengusap sudut bibirnya dengan pelan.

"Sudah lelah?"

Yoo Ra memicing.
"Kubilang aku menerima apapun yang kau mau. Kau menantangku apa? Silahkan kau katakan." Ucapnya pelan.

Yoo Ra sedikit ragu dengan ucapannya. Otaknya seperti tidak bisa berfikir jernih saat ini.

"Kau benar-benar tidak menginginkanku." Tukas Jung Tae.

Yoo Ra terdiam. Ia menatap ke arah lain dan pura-pura tidak mendengar apa yang Jung Tae katakan.

Gadis itu bisa gila malam ini hanya dengan mendengar ucapan Jung Tae.

"Kupikir kau tidak bisa melupakanku sama seperti apa yang aku lakukan."

"Jung Tae, aku bisa mencintai orang lain. Aku tidak bisa bersamamu lagi. Sadarlah, hubungan kita menyakitiku."

"Apa? Aku membuatmu bahagia bukan? Kau sendiri yang bilang begitu."

"Itu dulu. Kau tidak bisa mengungkitnya lagi. Kita sudah berbeda."

"Yang mana yang menurutmu beda?"

"Pilihan kita. Kau dan aku. Sudah beda. Kau memintaku kembali, namun aku menolaknya. Sudah sangat jelas perbedaannya bukan?"

Yoo Ra mengerutkan keningnya. Kepalanya mulai pusing.

Rasa mual mulai menjalar di sekitaran kerongkongannya.

Sudah sangat jelas ia lemah. Padahal baru dua gelas ia minum. Namun reaksi tubuhnya sudah seperti ini.

Jung Tae diam. Ekspresi laki-laki itu mendingin.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang