Setelah malam dimana Woojin bilang putus itu, Yiseul nggak nangis. Dia cuma kesel setengah mati sampai matanya berkunang-kunang. Rasanya dia mau samperin cowok itu langsung ke rumahnya, lalu nampar pipi mulusnya detik itu juga. Yiseul kesel, dia juga nggak mau terus-terusan pura-pura bagini. Dia mau marah pakai lo-gue, tapi dia nggak bisa, entah kenapa.
Yiseul nggak ngadu ke siapapun, bahkan setelah Woojin ngajak putus malam itu, dia langsung matiin telpon, dia nggak mau.
“Lo yakin nggak apa-apa?” Jihoon hari ini nyamperin Yiseul ke rumahnya, setelah tempo hari di acara wisudanya Ong dia ngerasa ada yang nggak beres sama Woojin-Yiseul.
“Gue mau ngumpat boleh nggak sih?” tanya Yiseul kesal.
“Iya kak, silahkan..” balas Jihoon takut-takut.
“Anjing.”
“Ye, malah absen kebon binatang.” balas Jihoon lagi sambil ketawa.
Jihoon duduk di karpet bawah sambil milih-milih buku yang ada di rak bawah kasurnya Yiseul. Dia ngambil sebuah novel, lalu mulai baca sambil goleran di sana. Udah lama banget rasanya dia nggak begini.
“Serius, lo kenapa sama Woojin? Nggak cuma lo yang kusut, dia juga mukanya banyak masalah gitu.” tanya Jihoon lagi.
“Dia bilang mau putus.” balas Yiseul.
“Anjing?”
“YA KAN, ANJING KAN?” Yiseul nggak kalah emosi.
Yiseul langsung jatuhin badannya ke kasur lagi, lalu natap langit-langit kamarnya.
“Tapi malam itu suaranya serak, kayak nangis. Makanya gue nggak yakin dia tulus mau putus.” kata perempuan itu lagi.
Di bawah sana, Jihoon senyum. Dia cuma senyum, nggak menganggapi sama sekali.
“Hoon, kok lo diem?” tanya Yiseul, lalu ngelirik ke bawah.
“Kalian tau nggak, kalau kalian sama-sama punya rahasia. Dan lo tau nggak, Seul, apa uniknya?”
“Apa?”
“Rahasia kalian cuma gue yang tau.”
Yiseul langsung duduk lagi di kasurnya.
“Maksudnya?” tanya gadis itu serius.
“Lo. Rahasia lo, pura-pura masih amnesia padahal udah inget semuanya, cuma gue yang tau. Rahasia Woojin, kenapa dia sampai mutusin lo, cuma gue yang tau.” balas Jihoon, dia ngomong dengan mata yang masih menatap bacaannya.
“Kenapa?” tanya Yiseul.
Kali ini mata Jihoon berserobok dengan mata sahabatnya itu.
“Kenapa apanya?”
“Kenapa dia mau mutusin gue? Apa rahasianya?” desak Yiseul, dia bener-bener mau tau.
“Kenapa lo nggak temui dia dan sama-sama bongkar rahasia kalian aja? Lo nggak capek sandiwara begini, gue aja capek, Seul, ngeliat lo begini. Lo sembunyi gini dari orang-orang yang bahkan gue nggak tahu apa motivasi lo sampai mau kayak gini.” Jihoon akhirnya menutup novel dan duduk menghadap Yiseul.
KAMU SEDANG MEMBACA
What We Can Do 2 || Park Woojin [END]
Fanfic"Kamu siapa?" "Aku Park Woojin, temen kamu." WELCOME TO THE SEQUEL OF MY BOOK - ttehaxx.