4. Untung Kamu Bukan Tipe Aku

9K 1K 296
                                    

Haiii ... good morning ... 💃💃💃

Semangat ya 💪💪💪

Jangan lupa absen dulu buat yg kangen 2 dokter error ini 😃

Betewe ... ada yg tanya ada konflik ga di Queensha, aku cuma jwb sptnya ga ada. Kalaupun ada, ya ga berat2 amat sampe harus cerai atau bunuh diri 😄 ataupun selingkuh ... I hate those, sorry ... 🤪

Yang ada hanya perjalanann cinta 2 orang jomblo tua yang sama2 gengsi, sama2 pemarah dan sama2 aneh.

Jadi nikmati aja ya 😊 termasuk lagunya.

Happy reading 💙💙💙

🌺🌺🌺

Song : Everything - Michael Buble

Baby don't pretend
That you don't know it's true
'Cause you can see it when I look at you

And in this crazy life
And through these crazy times
It's you, it's you
You make me sing
You're every line
You're every word
You're everything

🥀🥀🥀

Queensha berhasil menghindari Noah hampir sepanjang sisa hari. Kebetulan juga Noah tidak turun ke IGD karena masih ada pertemuan lanjutan dengan Direktur dan Queensha bisa bernafas lega untuk itu.

Semoga saja siluman bule itu benar-benar percaya bahwa Q tidak mengingat insiden gila malam itu!

Lo sih yang gila, Kin! Segala pake pura-pura hamil lagi!

Setelah dipikir-pikir Queensha baru menyadari bahwa dia memang rada gila kalau sudah berkumpul dengan teman-temannya. Mereka berempat sih memang cenderung berubah 'nakal' ketika bersama.

Untungnya Queensha luar biasa sibuk hingga dia bisa membuang jauh-jauh itu si Noah yang jiwa menyebalkannya tingkat akut. Ketika Queensha sadar, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam dan pasien darurat terakhirnya sudah dikirim ke bangsal.

Rasa lapar mulai menyerangnya dan Queensha begitu merindukan secangkir vanila latte panas yang menenangkan. Sepertinya dia harus mampir ke Starbucks sepulangnya nanti. Sebenarnya jam kerja Queensha selesai di jam 5 sore karena dia terhitung sebagai dokter senior tapi Queensha kadang terlalu berdedikasi pada pekerjaannya sehingga dia betah di rumah sakit hingga malam.

Suara handphonenya berbunyi dan wajah cantik Stephanie muncul di layarnya. Queensha tersenyum senang. Mungkin dia bisa mengajak Stephanie hang out di Starbucks malam ini. Sambil berjalan menuju ruangan penyimpanan obat, Queensha mengangkat teleponnya.

Wajah cantik Stephanie muncul berdiri di sebuah patung yang memakai gaun malam yang luar biasa cantik.

"KIN ..." jeritnya. "Cantik nggak dressnya?"

Queensha sampai terbelalak saking terpesonanya. "Cantik banget, Step. Rancangan baru lo ya?"

"Ini buat lo, Kin Sayang. Hadiah selamat datang dari gue!"

"Serius lo? Demi apa?"

"Demi cinta kita lah, Sayangku!"

"Makasih banget ya, Cintaku ..." Queensha memonyongkan bibirnya memberikan ciuman jauh pada Stephanie.

"Jadi gimana hari pertama lo, Bu Dokter?"

"Luar biasa, Step. Gue suka banget sama orang-orang di sini kecuali sama satu orang yang ternyata adalah bos gue! And you know what?"

QUEENSHA - Palpitasi Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang