9. A Kiss From A Wonder Woman

9.7K 1.1K 331
                                    

Haiiii ... selamat pagi ....

Sepertinya Mami khilaf lagi deh ... 😁 soalnya aku lagi semangat banget nulis Q dan N ini ... 😍😍😍
Adegan mereka bertebaran di kepalaku jadi sebelum lupa aku buru-buru ketik di laptop dulu ... Soalnya kadang suka kebawa mimpi ... 😄😄😄

Jadi ... jangan lupa absen ya ...️☝️☝️

Dan untuk Michaella, tenang ya ... aku nggak lupa kok. Aku pasti segera update ... 💃💃💃

A lot of love from Jakarta and happy reading ...❤❤❤

🌹🌹🌹

Song : Help Me Make It Through The Night - Michael Buble ft. Loren Allred

Take the ribbon from your hair
Shake it loose, let it fall
Lay it soft against my skin
Like the shadow on the wall

Come and lay down by my side
Till the early morning light
All Im taking is your time
Help me make it through the night

🍁🍁🍁

Queensha tiba di butik Stephanie tepat jam 8 malam dan dia terkejut karena Emilia dan Kyla juga ada di sana. Meskipun rasa sedihnya agak terobati tapi tetap saja rasa itu belum hilang.

Mereka berpelukan dengan hebohnya dengan airmatanya yang kembali menggenang tapi Queensha tidak ingin sahabat-sahabat jadi ribut karena itu.

"Mau kemana kita malam ini?" tanya Kyla dengan girangnya.

Queensha mengangkat plastik belanjaannya. "Kita ke apartemenku saja!"

Stephanie terbelalak. "Kau gila, Kin?!" tunjuknya pada 12 botol bir Heineken dalam kantong belanjanya.

"Untuk kita berempat tentunya!" teriak Queensha berlebihan. Stephanie menatapnya dengan penuh selidik.

"Kau yakin ingin minum itu, Kin?" tanya Kyla lagi. "Kau bahkan mabuk hanya dengan setengah gelas bir Bintang, Kin!" Kyla memperhatikan pakaian Queensha dari atas sampai bawah.

"Kau masih pakai seragam di balik jaketmu, Kin dan kau pakai sepatu kets! What is it, Kin?" Kyla berpandangan dengan Stephanie dan Emilia. Stephanie lalu menggeleng tanpa kentara.

"Oke ... ayo kita mabuk-mabukan di apartemen KinKin. Kita main Truth aja ya!" Stephanie buru-buru membereskan tasnya lalu menyuruh Kyla dan Emilia untuk membawa kantong bir itu menuju mobilnya.

Emilia meminta berhenti di salah satu mini market hanya untuk membeli snack. Bir tanpa snack tidak asyik, katanya. Stephanie segera memesan pizza untuk dikirim ke apartemen Queensha begitu mereka tiba.

Queensha sama sekali tidak bicara selama perjalanan kurang lebih 15 menit itu. Ketiga sahabatnya pun ikut terdiam. Mereka, terlebih Stephanie tahu bahwa ada sesuatu yang mengganggu Queensha karena gadis itu bersikap lain dari biasanya.

Begitu mereka tiba di apartemen, Queensha langsung mandi dan mengganti seragamnya dengan sebuah terusan longgar berwarna hitam transparan. Ketiga sahabatnya ikut bergantian mandi dan ketika Stephanie keluar kamar mandi, Queensha sudah membuka semua botol birnya lalu menuangkan ke dalam sebuah gelas.

Stephanie panik dan mendekati Queensha perlahan. "Kin ... lo yakin mau minum bir? Biasanya lo kan langsung mabok. Toleransi tubuh lo untuk bir rendah banget, Kin. Sini, biar gue aja yang minum!"

Queensha melotot lalu menenggak setengah gelas bir itu. "Gue tuh nggak selemah itu, Step. Tenang aja lah! Kalaupun gue mabok kan ada kalian bertiga yang bakalan ngurusin gue!"

QUEENSHA - Palpitasi Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang