12🍁Rapuh?

147 22 26
                                    

Dalam hati, Thea tidak berhenti mengucapkan sumpah serapahnya. Ia benar-benar kesal. Rasa amarahnya sudah sampai di ubun-ubun yang siap meledak detik itu juga. Sekuat semampunya gadis itu menahan agar tidak meledak pada semua orang yang berlalu lalang didepannya.

Semenjak kejadian dikoridor tadi dimana Gara mengklaim Thea menjadi miliknya tak jarang ia dibicarakan yang tidak-tidak oleh fans-fansnya si manusia es!

Thea mendengus kesal, bagaimana tidak? Bel pulang sekolah sudah bunyi sedari tadi, tapi banyak siswa-siswi yang masih belum pulang. Mereka lebih memilih melihat pertandingan basket yang penuh dan ricuh itu.

Thea melihat sekelilingnya, terlihat disana ada Gara, El, Dava dan dua teman lainnya yang tidak diketahui oleh Thea sedang bermain basket dengan lihai. Apalagi si manusia es yang menjabat sebagai kapten basket.

"Semangat Garaaa!!!!"

"Gilaa woyyy Gara ganteng banget!"

"OMAYGATT!!! Dava cute banget anjirrr!!"

"Ih, itu El ganteng parah woyy!"

Teriakanan demi teriakan terdengar jelas ditelinga Thea. Thea tidak peduli, ia langsung berjalan ke arah parkiran. Sebelum ia melangkah ada yang memanggilnya dari belakang.

"THEA!!!!"

Thea menoleh ternyata yang memanggilnya adalah El.

"Kenapa bang?" Tanya Thea menatap El yang sedang mengusap pelipisnya.

"Mau pulang?" Ujar El.

"Iyh," Jawab Thea.

"Oh, hati-hati ya dek!" Titah El. Thea memutar bola matanya malas. Dan berkata "Ok bang,"

"Dek nanti jangan lupa tutup pintu ya! Abang malam ini mau nginep di rumahnya Gara." Ujar El.

"Yaudah, Thea pulang dulu ya bang!" Balas Thea langsung mencium pipi kanan El. El yang melihatnya tersenyum dan membalas ciuman dipipi kiri Thea.

"Gue antar!" Ujar Gara.

Thea menghela napas panjang. "Gak usah, gue bawa mobil," Ucap Thea dan berlalu pergi.

Thea sudah menghilang di penglihatan El. El menatap Gara seolah-olah meminta penjelasan.

"Kenapa?" Tanya Gara.

"Berita yang tadi gue denger bener!?" Tanya El menatap Gara. Gara menggangguk dan pergi meninggalkan El yang menatapnya bingung.

⚘⚘⚘

Thea sudah sampai dirumahnya. Ia langsung bergegas berjalan ke suatu kamar. Tapi anehnya itu bukan kamarnya. Lalu, kamar siapa itu?

Ia memasuki ruangan tersebut dan langsung mengunci pintunya.

Thea hanya sendiri didalam rumah, pembantunya sedang ke pasar, sedangkan satpamnya sedang menjaga diluar rumah.

Thea memandangi ruangan yang berdominasi putih tersebut dengan tatapan sendu. Ia memasuki salah satu pintu di ruangan tersebut. Ternyata Thea memasuki ruang lukis yang sangat banyak tataan lukisan yang sangat cantik. Thea meraba salah satu lukisan yang bergambar seorang gadis dan pria yang tersenyum lebar. Tanpa sadar butiran air jatuh dikelopak matanya.

"Gue kangen lo!" Kata Thea.

"Thea!" Ucap seseorang dari belakang Thea. Thea menoleh dan mendapatkan El yang sedang menatap sendu ke arahnya. Thea bergegas menghapus air matanya sebelum El menyadarinya.

GAREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang