26

210 25 7
                                    

Setiap kepribadian anak dibentuk oleh masing-masing orangtua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Setiap kepribadian anak dibentuk oleh masing-masing orangtua. Kepribadian yang berakar dan akhirnya kini menjadi sebuah identitas diri yang melekat dalam diri anak tersebut. Cinta, kasih dan sayang dari orangtua yang harusnya dirasakan oleh setiap anak-anak yang nahasnya tidak pernah Niken rasakan. Ia pernah merasakan kehangatan keluarga, sebelum segelanya direnggut dan digantikan oleh pecahan piring, gelas dan barang pecah belah lainnya. Seperti kilat, segalanya terjadi secepat kilat. Keharmonisan keluarganya berubah menjadi umpatan kebencian saat uang tak lagi hadir sebagai alat pemersatu.

HP Niken berdering, menandakan sebuah pesan singkat di sana.

Niken tetap berkonsentrasi pada pencariannya di google, hanya melirik sinis pada preview pesan yang muncul di layar. Tanpa berminat membukanya, ia kembali mencari hal yang pengerjaannya sempat tertunda waktu itu. Ditekuninya satu persatu artikel pada situs yang ia baca itu dengan telaten. Ini adalah cara terakhir untuk menghancurkan seseorang yang pantas dihancurkan, dan ia akan membulatkan tekadnya kali ini.

Bagi Niken, tidak adil rasanya melihat seseorang yang pantasnya menderita malah berbalik bahagia seperti itu, sedangkan penderitaannya tak pernah berujung. Niken mendesah pelan, ia segera membuka tab baru yang menuju pada link yang baru saja ia klik. Di layarnya bertuliskan nama sebuah sekolah di Palembang beserta data-data isi kelas berikut fotonya dari tahun ke tahun. Berbekal pengetahuannya tentang biodata singkat saat perkenalan dulu, Niken mulai menelusuri satu persatu kelas sebelas pada tahun yang sama dengan tahunnya. Cewek itu hampir saja menyerah, namun saat menemukan satu nama familiar, Niken langsung mengklik nama itu. Sebuah senyuman jumawa terbit ketika biodata serta foto si pemilik nama ditampilkan.

Hari esok pastilah menyenangkan... batin Niken.

Setelah meng-capture apa yang ia cari, Niken keluar dari aplikasi itu, dan menekan aplikasi pengolah pesan. Wajahnya masih sama ketika melihat isi pesan baru dari nomor yang selalu mengiriminya pesan hampir setiap minggu itu. Niken kemudian membuka pesannya dengan wajah datar.

Papamu nanyain km trus.
Km bisa dateng?

***

"Jadi, udah bisa pacaran nih?" goda Mama sambil menyenggol anak gadisnya menggunakan lengan. Wanita yang sedang memakai daster rumahan itu sedikit melirik ke arah ruang tamu, dan menatap anaknya lagi. "Hebat kamu, tau aja sama yang ganteng."

"Ih, apaan. Orang Lili sama Fajir cuma sahabatan aja kok." kilah Lili. Namun ekspresinya yang malu-malu dengan wajah memanas tentu saja membuat siapapun yang mendengar dan melihat malah semakin tak percaya.

Lili membawa piring dan gelas kosongnya ke wastafel, dan membasuh tangannya. "Mam..." ucapnya sambil menengadah tangan.

"Kirain kalo udah punya pacar jadi nggak perlu jajan." Ledek mama, sambil mengeluarkan amplop coklat yang berisi uang bulanan putrinya, kemudian menyodorkan itu kepada Lili.

LiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang