6

1.4K 126 1
                                    

Jennie duduk di sebuah kursi yang ada di taman kampus. Sebenarnya, ia masih kesal atas kejadian semalam, dimana ia harus menunggu berjam-jam meski akhirnya Mingyu tidak datang. Ingin rasanya ia menjambak rambutnya dan berteriak pada pria itu.

"Jennie" sapa seseorang. Jennie pun menoleh, mendapati seorang pria yang tersenyum sambil menghampirinya.

"Wonwoo? Sejak kapan kau disana?" tanya Jennie.

"Tidak lama" jawab Wonwoo seraya duduk disamping Jennie. "Kau sedang apa? Kau terlihat sangat kesal" tuturnya.

"Tentu saja! Aku benci pada pria itu! Awas saja kalau aku bertemu dengan Mingyu! Aku akan menjambak rambutnya dan berteriak tepat di telinganya!!" gerutu Jennie dengan kesal.

Wonwoo terkekeh.

"Apa? Apanya yang lucu?" tanya Jennie, masih dengan nada yang sama.

"Kau. Ternyata, kau lebih menggemaskan saat sedang marah" ucapnya, masih terkekeh.

Blush...

Tiba-tiba pipi Jennie memanas. Ia terlihat sangat gugup sekarang. Berniat untuk menyembunyikan rasa gugupnya, Jennie pun mengalihkan pandangannya dari Wonwoo.

"Kau ini. Berhenti menggodaku" ucap Jennie pelan.

"Hey aku tidak sedang menggodamu. Aku berbicara fakta" Wonwoo tersenyum.

"A-ah.. sudahlah, sepertinya aku harus kembali ke kelas.. sampai jumpa" ucapnya terburu-buru.

Saat Jennie pergi, ia berpapasan dengan Vernon yang akan menghampiri Wonwoo.

"Kenapa dia?" tanya Vernon pada Wonwoo yang sedang asyik tersenyum sendiri.

"Entah.. kemarilah" Wonwoo menepuk sebuah kursi kosong disampingnya, berniat untuk menyuruh Vernon duduk.

"Dimana Sungcheol dan Mingyu? Aku tidak melihat mereka berdua hari ini. Apa mereka masuk?" tanya Vernon.

"Katanya Sungcheol ada praktek, dia tidak bisa ikut berkumpul. Tapi Mingyu.. aku tidak tahu kemana dia. Semalam saat aku mencoba menghubunginya.. dia tidak menjawab. Entah ada apa dengannya" jelas Wonwoo.

"Aneh. Tidak biasanya Mingyu seperti ini"

"Vernon.. kau tahu tidak?" tanya Wonwoo. Tatapannya beralih pada langit cerah disana.

"Tentu saja tidak. Kau kan belum mengatakan apapun" jawab Vernon datar.

"Sepertinya aku menyukai gadis itu" ucapnya sambil tersenyum.

"Siapa? Bicaralah yang jelas" sinis Vernon.

"Ah kau ini! Kau tidak bisa bertingkah dramatis!" Wonwoo tak kalah sinis. "Tentu saja aku menyukai Jennie. Dia adalah gadis yang lucu" lanjutnya.

"Lalu apa hubungannya denganku?" tanya Vernon.

Wonwoo mendelik. "Tentu saja aku butuh bantuanmu. Aku ingin menjadikan Jennie sebagai kekasihku"

Vernon mengangguk paham sekarang.

"Kenapa kau tidak minta pada Mingyu? Bukannya aku tidak mau, tapi kan.. dia yang lebih dekat dengan Jennie. Pasti dia juga tahu banyak tentangnya" ucap Vernon.

"Mingyu itu tidak bisa di andalkan, kau juga tahu sendiri kan? Lagipula aku juga akan meminta bantuan Sungcheol dan Rose. Kudengar Rose dan Jennie bersahabat sejak lama, jadi kurasa ini akan sangat tepat" ucap Wonwoo.

"Baiklah kalau begitu" Vernon tersenyum. "Oh iya, omong-omong soal Rose, aku juga tidak melihatnya hari ini"

"Mungkin dia absen. Bukankah kondisi tubuhnya sedang tidak baik ya?" tanya Wonwoo memastikan.

Love Exist | [Blackpink x Seventeen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang