10

1.2K 111 0
                                    

Aula Hongik University...

Mereka sedang sibuk mempersiapkan dekorasi di aula. Bahkan ada beberapa orang yang membantu, seperti Jisoo, Kyulkyung dan Woozi.

"Letakkan balonnya sedikit lebih atas, jika terlalu bawah maka itu sama sekali tidak terlihat bagus!" celetuk Sungcheol pada Woozi yang terlihat sedang kesulitan.

"Bisakah kau berhenti bicara! Bantulah aku, jangan hanya berdiri disana sambil berbicara! Aku tidak bisa meraihnya" ucap Woozi

"Ah kau ini. Makannya tumbuhlah dengan cepat, dasar pendek!" ejek Sungcheol sambil meraih balon di tangan Woozi.

"Yak!!" bentak Woozi.

"Bisakah kalian berhenti bertengkar? Ini tidak akan selesai dengan cepat" omel Jisoo.

"Baiklah baiklah.." ucap Sungcheol pasrah, membuat semua orang disana tertawa.

Rose menghampiri Vernon yang sedang sibuk berangkai bunga ke dalam vas. Ya, kini pria itu sedang serius.

"Boleh aku membantumu?" tanya Rose.

"Oh.. tentu" Vernon memindahkan vas bunganya ke hadapan Rose.

"Ini salah" ucap Rose. Vernon pun beralih menatap gadis itu. "Sebaiknya ini ditata dalam dua warna saja. Seperti mawar merah dan mawar putih. Jika dicampur dengan jenis bunga yang berbeda maka itu terlihat sangat aneh" Rose tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu kita ulang lagi" ucap Vernon.

"Tidak perlu. Kau hanya perlu melepas bunga berwarna kuning dan ungu saja" ucap Rose.

Vernon mengangguk dan memperhatikan Rose yang sedang merangkai bunga. Perlahan sebuah senyuman terlukis di wajahnya.

"Rose.. kau sangat cantik" puji Vernon yang membuat pipi Rose merona.

"Terimakasih" ucapnya sambil tersenyum.

"Sepertinya kau tahu banyak soal merangkai bunga dibandingkan aku" Vernon meraih setangkai mawar merah, lalu memainkannya.

"Iya. Di rumah aku sering menghabiskan waktu untuk merawat tanaman. Aku sangat suka semua jenis bunga, terutama mawar dan lily" jelas Rose.

"Ya.. bunga mawar ini sangat indah" Vernon tersenyum.

Ekhemm..

Suara itu berhasil mengejutkan Rose dan Vernon. Suara agak melengking yang banyak menyita perhatian, siapa lagi kalau bukan Kyulkyung.

"Katakan, dimana aku harus menyimpan lukisan ini?" ucapnya.

"Oh, berikan saja pada Jisoo eonnie, biar dia yang mengatur tata letaknya" jawab Rose.

"Baiklah" gadis beraksen Cina itu tersenyum. "Hey Vernon, berhentilah menggoda Rose dengan rayuan anehmu!" ejek Kyulkyung, lalu berlari setelahnya

"Ah.. dasar gadis pengganggu!" sinis Vernon. Sedangkan Rose hanya tertawa melihat ekspresi wajah yang sangat jarang ditunjukkan oleh Vernon.

~~

Setelah beberapa saat, mereka berhasil mendekorasi aula tersebut. Jisoo yang sibuk mengabadikan hasil karnyanya, Kyulkyung yang terus melompat karena merasa senang dan Sungcheol yang terus saja menyombongkan diri.

"Jika bukan karenaku, maka dekorasi aula tidak akan sebagus ini" ucapnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Woozi dan Jisoo rasanya ingin melemparkan sebalok kayu pada pria pemilik marga Choi itu.

"Jangan begitu Sungcheol! Kita kan mengerjakanya bersama-sama" Wonwoo mendelik kearah Sungcheol.

"Sudahlah berhenti bertengkar. Jangan saling menyombongkan diri. Wonwoo benar, kita melakukan ini bersama-sama" timpa Kyulkyung yang diangguki semua orang.

"Ya!! Kita berdoa semoga acara besok bisa meriah!! Terimakasih atas waktu yang sudah kalian luangkan. Sekarang, kalian pulanglah dan beristirahat. Besok akan menjadi hari yang sangat melelahkan" ucap Jisoo sambil tersenyum.

Satu per satu dari mereka meninggalkan ruang aula itu. Yang terakhir adalah Rose, Vernon dan Wonwoo.

"Hey Rose.. dimana Jennie?" tanya Wonwoo.

"Entahlah, kurasa dia sedang bersama Mingyu" jelas Rose.

"Ada satu hal yang mengganjal dalam pikiranku" ucap Vernon. Kini Rose dan Wonwoo beralih menatapnya.

"Apa?" tanya Wonwoo

"Soal Mingyu dan Jennie. Aku merasa ada sesuatu di antara mereka berdua. Tidakkah kalian sadar? Pulang bersama, menghabiskan waktu bersama, kemana-mana selalu berdua" ucap Vernon

Mungkin itu hanya perkiraan belaka, namun kalimat yang Vernon lontarkan membuat Wonwoo sedikit ragu pada Jennie.

"Kau ini kenapa Vernon? Tidak baik jika kau mencurigai sahabatmu sendiri" Rose menyenggol lengan Vernon.

"Aku pulang lebih dulu ya. Sampai jumpa besok" ucap Wonwoo datar.

"Sampai jumpa" Rose melambaikan tangannya.

Mereka berjalan di lorong kampus yang agak sepi. Hanya ada satu atau dua orang yang lewat. Kebetulan hari ini mahasiswa dipersilahkan untuk pulang lebih awal, karena dosen harus mengadakan rapat.

"Ini belum gelap. Apa kau mau pergi jalan-jalan denganku?" tawar Vernon.

Jalan-jalan? Lagi?

"Kemana?" tanya Rose.

"Kemana saja" jawab Vernon asal.

Rose pun menerima ajakan Vernon. Pria itu membawanya berkeliling dengan motornya. Rose menyadari satu hal, bahwa ia bisa merasa bahagia jika bersama Vernon. Ya, setidaknya pria itu berhasil membuat Rose lupa akan beberapa hal yang mengganggunya.

"Mau kubelikan eskrim?" tanya Vernon.

"Tentu. Aku mau rasa stroberi" ucapnya sambil memasang ekspresi wajah imut. Ya, memang terkesan seperti anak kecil.

"Baiklah" Vernon tersenyum.

Mereka memakan sebuah es krim di dekat sebuah sungai. Sambil memandangi pemandangan yang indah di sore itu.

"Pemandangan yang sangat indah ya. Aku menyukainya" ucap Rose sambil tersenyum, dengan tatapan yang masih lurus kedepan.

"Apa kau senang?" Vernon menatap Rose lekat.

"Tentu saja" jawab Rose.

Vernon tersenyum tulus. Jujur saja, jantungnya sedikit berdebar saat ini. Ia benar benar tidak tahan jika terus menyembunyikan perasaannya. Ia menyukai Rose. Ah.. tidak. Sepertinya saat ini rasa suka itu telah berubah menjadi cinta.

"Rose.. ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu" ucap Vernon tiba-tiba, membuat Rose spontan menoleh.

"Katakanlah" ucap Rose.

"Ini.. soal perasaanku, Rose" nada bicara pria itu kini berubah menjadi serius.

"A..apa yang akan dia katakan?" - batin Rose






.
.
.

TBC~~

Holla everyone, Im back again! Mohon maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan kata yee;v

Kasih Vote nya lahh😊

Bye..

Love Exist | [Blackpink x Seventeen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang