12

1K 97 4
                                    

"Untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang akan mengikuti kegiatan, harap berkumpul di tengah lapang segera!!"

Terdengar suara khas dari Jisoo yang menyuruh anak kampus untuk berkumpul di tengah lapang.

"Apakah kita juga harus ikut? Bukankah tugas kita sudah selesai?" Sungcheol bertanya tanya, tepatnya pada diri sendiri.

"Sudahlah, kita pergi ke tempat lain saja. Aku bosan berada di tengah keramaian" sahut Wonwoo.

"Kalau begitu, aku akan pergi ke perpustakaan ya. Rose, ikutlah denganku" ajak Vernon.

Rose pun mengangguk. Ia mengikuti Vernon yang sekarang berstatus sebagai kekasihnya.

"Aku juga. Jika mencariku, aku ada di rooftop kampus" Wonwoo pun menggenggam tangan Jennie.

"Ada apa dengan orang-orang?!" gerutu Sungcheol. "Baiklah tuan Choi, mungkin kau juga memerlukan waktumu" ucapnya pada diri sendiri.

••••

Rose dan Vernon kini sedang duduk berhadapan di perpustakaan. Bukan untuk membaca sebuah buku, melainkan berbincang.

"Kau ingat? Kita mulai akrab di tempat ini" ucap Vernon.

"Tentu saja. Bagaimana mungkin aku bisa lupa?" Rose menangkup dagunya.

Dengan polosnya, Vernon mengikuti gaya Rose, tepatnya ia menatap lekat gadis yang duduk dihadapannya.

"Yak!! Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Rose yang mulai gugup.

"Aku hanya ingin menatap kekasihku. Apa itu tidak boleh?" tanya Vernon tanpa melepas tatapannya dari Rose.

"Ta-tapi kau membuatku sangat gugup" Rose menunduk. Wajahnya mulai merona.

"Aku suka melihatmu seperti ini. Ayolah, disini hanya ada kita berdua" bujuk Vernon.

"Rose, terimakasih karena kau mau menerimaku" lanjutnya.

"Kenapa kau harus berterimakasih?" tanya Rose.

"Kau telah banyak mengubah hidupku. Aku tidak menyangka bahwa aku akan mempunyai seseorang yang bisa kucintai" ucapnya.

"Tunggu.. apa kau tidak pernah berpacaran selama ini? Yang benar saja"

"Tanya saja pada Sungcheol atau yang lainnya. Aku tidak pernah tertarik pada wanita manapun dulu. Namun setelah bertemu denganmu, segalanya berubah" Vernon tersenyum.

Kini Rose beralih menatap Vernon serius.

"Tapi bagaimana jika pada akhirnya aku pergi darimu?" tanya Rose.

Mendengar hal itu, Vernon hanya bisa terdiam.

"Apa maksudmu?"

"Bagaimana jika pada akhirnya kita berpisah? Bagaimana jika nanti aku harus pergi jauh darimu karena suatu hal?" nada bicara gadis itu mulai lirih.

Vernon terkekeh, ia menepuk bahu Rose. "Mana mungkin kau akan melakukan hal sekejam itu? Sudahah Rose, berhenti mengatakan hal yang aneh. Kau berbicara seolah kau akan mati besok" ucapnya.

Rose tersenyum canggung. Ia pun beralih pada sebuah buku yang tersimpan di depannya.

"Bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Apa kau akan tetap mencintaiku, Vernon?".

~~

Setelah lama berbincang, akhirnya mereka berdua pergi dari perpustakaan. Di tengah jalan, mereka melihat Mingyu yang sedang merenung di kursi taman sendirian.

Love Exist | [Blackpink x Seventeen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang