21

708 55 0
                                    

"Sup nya sudah selesai. Makanlah Rose, ini baik untuk kesehatanmu" ucap nyonya Chwe dengan ramah.

"Terima kasih banyak bibi" Rose tersenyum. Ia pun melahap makanannya sampai habis. Bahkan ia tidak menyisakannya untuk siapapun.

"Saat Vernon masih kecil dan ia sedang demam, aku selalu membuatkan makanan ini untuknya. Vernon juga menyukainya"

"Lalu kenapa eomma hanya membuatkan ini untuk Rose?" sinis Vernon.

"Ahh.. kau ini. Bibi lihatlah! Vernon selalu saja iri padaku" gadis itu mengadu.

"Lihatlah ekspresimu itu. Seperti anak kecil saja" Vernon melirik tajam kearah Rose, begitupun sebaliknya.

"Sudahlah, berhenti bertengkar. Kalian yang seperti anak kecil" kini Alice yang berbicara.
"Bibi, sepertinya hanya kita yang dewasa disini" usilnya.

Ibunya Vernon hanya tersenyum sambil mengiyakan.

Setelah semuanya selesai, ibunya Vernon kembali ke dapur bersama Alice untuk membereskan peralatan yang mereka gunakan tadi.

"Vernon aku ingin pergi jalan-jalan. Aku bosan" keluh Rose.

"Kau sudah lupa? Jun bilang kau tidak boleh terlalu lelah. Lagipula kan kau baru pulang dari rumah sakit. Jika terjadi apa-apa padamu bagaimana?" omel Vernon.

"Ayolah... sekali saja" rengek Rose dengan sedikit aegyo nya.

Tentunya Vernon tidak bisa menolak jika Rose bertingkah seperti ini.

"Iya.. baiklah. Tapi ingat, hanya sebentar ya" ucap Vernon.

Rose pun mengangguk senang. Ia pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

"Sudah. Ayo kita pergi" ajak Rose.

Namun Vernon hanya menyipitkan mata setelah melihat pakaian Rose, yaitu setelan kaus pendek berwarna putih serta hotpants yang biasa ia pakai dirumah.

"Yak!! Apa-apaan kau ini?!" sinis Vernon.

"Apa? Apanya yang salah?" tanya Rose.

"Kau keluar di cuaca seperti ini dengan pakaian begitu? Apa yang kau pikirkan? Bagaimana jika kau kedinginan diluar sana? Bagaimana jika kau masuk angin nanti? Atau yang lebih parah jika ada laki-laki lain yang melirikmu" omel Vernon, lagi dan lagi.

"Apakah.. kau cemburu, tuan Chwe?" goda Rose.

Vernon memalingkan pandangannya. "Sudahlah, aku tidak akan pergi jika kau belum mengganti pakaianmu"

Rose menghela nafas pasrah. Ia pun kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Kini ia menggunakan sweater pink serta celana jeans panjang.

"Puas? Ayo kita pergi sekarang" ajak Rose.

Vernon terkekeh melihat kelakuan Rose yang menurutnya sangat lucu. Ia juga tidak sadar, bahwa Alice dan ibunya sedang memperhatikan dari arah dapur. Mereka juga ikut tertawa.

~~

Mereka pergi ke taman, disana juga terlihat lumayan banyak orang. Ada anak-anak hingga penjual makanan. Kini mereka sedang duduk di salah satu bangku taman sambil mengobrol. Namun tiba tiba perhatian mereka teralih pada seorang anak kecil yang jatuh di hadapan mereka.

"Aduh!!". Anak itu terjatuh, lalu menangis.

"Astaga, kau baik-baik saja kan?". Rose menghampirinya lalu membantunya untuk berdiri.

"Kaki ku terluka. Sakit sekali" ucapnya sambil terisak.

"Tunggu sebentar ya, aku akan membeli obat merah dan plester. Um.. Vernon, bisa jaga dia sebentar?" tanya Rose.

Love Exist | [Blackpink x Seventeen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang