Kemarin,
Saat ku tanya kau mau apa??
Kau jawab dalam persahabatan tiada kala balas budi,
Hari ini,
Kau dengan lantang Menghujaniku dengan ribuan kata sayang juga perhatian, bahkan dihadapan semua orang,
Lalu siapa yang menipu siapa disini??
Aku tetap wanita,
Sejauh tak pernah kurasa getar di relung jiwa,
Kata-kata mu tetap berarti berbeda,
Ada harap lagi disana....
Dan aku benci mengakui itu...
Aku mulai membanding, menimbang cukupkah perhatianmu kujadikan pijak untuk ku membangun lagi cinta...
Saat hatiku meng'iya'
Kau dengan tega berseloroh dihadapan semesta,
Bahwa 'harusnya denganku kau sudah paham, saat denganku harusnya kau buang hatimu!!"
Aku hanya diam, sedang embun di pelupuk mataku menyimpulkan,
Bahwa yang ku kira itu cinta nyatanya cuma bercanda,
Bahwa ku kira aku yang cuma nyatanya aku sudah yang tak terkira,
Bahwa....
Aku kembali terluka untuk entah keberapa....
30S19
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinta di Ujung Pena
Poetrybegitu banyak kata yang ingin ku ucap pada tiap kesempatan dalam pertemuan, namun semua tertahan, ketika yang disebut cinta meletakkan nama lain di hatinya, namun tak mengapa, karna sejatinya cinta tak pernah meminta balas atas pengorbanan, disini, ...
