18. Fire

2.8K 356 85
                                    

A/N : Minggu kemarin dan dua minggu lalu gaupdate. Akhirnya updatenya sekarang dan panjang bro. Mungkin ini chapter terpanjang dari selama ini saya nulis di wattpad. Bacanya pelan-pelan ya. Silakan~



Author POV



"Kok udah beberapa hari ini pagi terus berangkatnya, Gre?"

"Heem." Gracia sudah mengenakan pakaian rapi dan casual. Tas kamera sudah tergantung di lehernya. Gracia hanya tinggal mengencangkan tali sepatunya dan dia pun sudah siap berangkat.

"Sampe malem lagi?" Sang Mama kembali bertanya.

"Kayaknya sih gitu. Gre bawa kunci kok jadi gak usah ditungguin," jawab Gracia. Setelah melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan waktu pukul setengah 6 pagi, Gracia memutuskan untuk berangkat sebelum macet berkibar di seluruh jalanan ibukota. Gracia pergi ke ruang makan untuk pamit pada Papanya yang tengah menyantap sarapan dan tak lupa juga sedikit menjahili adiknya yang ada di ruangan yang sama.

"Apa sih, Kak!!" Eve menepis kedua tangan kakaknya yang sedang menekan kedua pipinya dari kiri dan kanan.

"Ih, gitu aja marah..." gumam Gracia.

"Orang lagi makan juga...!" jawab Eve lagi dengan bete. Gracia hanya merespon dengan terkekeh geli.

"Kok kamu kayaknya seneng banget sih, Gre?" tanya Sang Papa yang heran melihat Gracia tiba-tiba usil pada adiknya. Padahal biasanya Gracia hanya lempeng-lempeng aja.

"Gak juga sih, Pa. Dah pergi dulu ya."

Gracia keluar ruangan lalu langsung berjalan menuju garasi untuk mengeluarkan mobilnya. Sambil menunggu mesinnya panas sebentar lagi, Gracia mengecek hapenya di mana Gracia yakin pasti ada pesan Line dari Shani.

Line

Shani I : Geeee...jadi kan hari ini?

S. Gracia : Jadi, Ci. Tapi aku otewe dari tempat kerjaku jam 4an, kalau macet kayaknya sampe di mall-nya jam 6.

Shani I : Oh ya gakpapa, aku juga pasti ngaret acaranya.

S. Gracia : Oke sampe ketemu ya nanti sore.

Shani I : Semangat ya, Gre!

Gracia tersenyum membaca kalimat terakhir dari Shani. Semenjak momen di Karimunjawa itu, Gracia sudah tidak bete-bete lagi saat dia dichat oleh Shani. Malah kadang dia merindukannya. Gracia merasa ada sesuatu yang kurang kalau hari itu Shani tidak mengirimkanya pesan, meski Gracia tidak pernah mengirim pesan lebih dulu.

S. Gracia : Ci Shani juga semangat ya..hehe

Tulisan 'read' tidak muncul di samping pesan Line tersebut. Mungkin Shani sudah memulai kegiatannya jadi dia tidak sempat membaca pesan Gracia. Seingat Gracia, Shani mengatakan kalau hari itu Shani ada acara dari subuh sampai menjelang sore. Sementara di sore harinya jadwal keduanya kosong dan keduanya berencana untuk jalan-jalan ke mall yang ada di pusat ibukota.

Gracia meng-silent hapenya seperti yang biasanya dia lakukan saat dia menyetir mobil. Kemudian sebelum benar-benar menancap gas, Gracia menarik nafas panjang terlebih dulu dan berdoa sebentar untuk kelancaran hari itu. Sebabnya hari itu adalah hari yang cukup penting bagi Gracia. Senior Gracia yang bernama Nicholas mengatakan akan membawanya ke sebuah tempat shooting film yang disutradarai oleh sutradara terkenal. Nicholas bermaksud mengenalkan Gracia pada crew film di sana.

The Tale of Thousand PicturesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang