Epilogue : A Thousand Memories

6.6K 412 136
                                    

A/N : Remember : People Change, Memories don't

Enjoy Epilogue dari The Tale of Thousand Pictures!

=====================



Author POV

Gracia menatap kalender yang tersimpan rapi di ujung meja belajarnya. Jemarinya bergerak menyentuh dan menghitung tanggal sampai tanggal yang dia lingkari di kalender. Helaan nafas panjang keluar dari mulutnya saat melihat hanya dua minggu lagi sampai hari keberangkatannya.

3 Oktober 2019. Satu tahun setengah berlalu semenjak Gracia memberikan album berisi 1000 foto untuk Shani. Banyaknya perubahan di hidup Gracia membuat waktu delapan belas bulan terasa begitu cepat. Semuanya bermula dari Shani yang memaksa Gracia untuk membuat akun instagram. Tidak hanya membuat, tapi Shani juga terus menerus menyuruh Gracia meng-upload hasil foto-fotonya. Karena hasil foto Gracia memang bagus, dan tentunya karena sering di-promote oleh Shani, followers Gracia sudah mencapai seratusribuan hanya dalam waktu satu setengah tahun.

Namun, dari antara semua followers dan following-nya, ada satu orang yang benar-benar memberikan dampak bagi kehidupannya. Tiga bulan lalu, Gracia tiba-tiba mendapat sebuah direct message di Instagram-nya. Pesan pribadi itu berasal dari Beby Anadilla, guru fotografi sewaktu Gracia berada di kelas tiga SMA. Di pesan tersebut Beby menyatakan bahwa dia baru mengetahui kalau Gracia ternyata masih berkecimpung di dunia fotografi. Beby sendiri sibuk dan memiliki banyak follower jadi dia tidak sadar saat satu tahun yang lalu Gracia memfollow dirinya dan Gracia sendiri juga tidak bilang pernah mengirimkan pesan apa-apa pada Beby.

Inti dari pesan itu adalah Beby mengajak Gracia untuk kembali menjadi muridnya. Tentu bukan murid seperti waktu awal-awal Beby mengajarkan Gracia cara mengambil gambar dengan baik dan benar, tapi Beby mengajak Gracia untuk bergabung dengan tim fotografinya. Sebagai adventure dan wildlife fotografi, Beby lebih sering berada di luar negeri. Dan jika memang Gracia memilih untuk bergabung, Gracia harus siap-siap untuk bertemu dengan Beby langsung di Jepang. Jawaban Gracia? Tentu saja iya. Meski ada rasa berat hati juga karena Gracia harus resign dari majalah K3po.

"Greee....!"

"Yaaaa??"

"Nih makanannya udah dateng!"

"Oh ya!" Mendengar pemberitahuan dari Mama-nya, Gracia langsung bangkit berdiri dan turun ke bawah.

Di dapur tempat Mama-nya berada, sudah ada sebungkus plastik besar yang berisi berpuluh-puluh mangkuk berisi Macaroni Schotel. Tentu bukan untuk Gracia makan sendiri, tapi makanan itu akan Gracia bawa ke Majalah K3po sebagai 'traktiran' karena hari itu adalah hari terakhir Gracia bekerja di sana. Ya, bulan lalu Gracia sudah memberikan surat pengunduran diri pada Yona dan Yona pun sudah menerimanya.

"Mama udah pisahin. Ini kamu bawa ke kantor, sisanya buat di sini ya?"

"Yaaa..." jawab Gracia dengan lemas.

"Kok kamu aneh sih, Gre?" tanya sang Mama yang keheranan melihat Gracia bergerak seperti tidak ada tulang di tubuhnya. "Waktu itu kamu ditelpon Beby seneng banget sampe lompat-lompat, sekarang kamu sedih."

"Ya sedihlah, Ma. Gre udah berapa taun coba di Majalah K3po, hampir dari lulus SMA."

"Yaaa...kan kalau kangen kamu tinggal datang ke sana."

"Itunya sih iya," jawab Gracia. Kan kangen suasana kerjanya juga, tambah Gracia dalam hati karena dia pikir Mama-nya pasti tidak akan mengerti seandainya Gracia ucapkan langsung juga.

"Kamu berangkat sekarang?"

"Iya sekarang aja, Ma."

"Cuman pamitan doang kan?"

The Tale of Thousand PicturesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang