15. A Lie ?

3.1K 380 64
                                    

A/N : Panjang nih guys. Gils cerita saya akir2 nih cerita saya panjang trus. Gakapap ya buat nebus dosa. Enjoy~

A/N 2 : maap berisik, ganti foto baru dpt yg lbh cocok :(



Author POV


"Boleh kita makan sekarang?" Gracia kembali duduk di meja ruang tengah setelah dia meletakkan jus alpukat miliknya jauh-jauh dari Shani. Tadinya malah Shani menyuruhnya untuk membuang jus alpukat itu, tapi Gracia menolak karena menurutnya mubazir. Apalagi harga jus alpukat itu 65ribu rupiah.

"Ya, ayo kita makan," jawab Shani yang sudah lebih dulu mengambil nasi dari bakul. "Kenapa sih kamu senyum-senyum sendiri gitu, Gre?" tanya Shani kemudian karena Gracia daritadi tidak berhenti cekikikan.

"Enggak kok...hehehe..."

"Emang seaneh itu orang gak suka alpukat," Shani menggerutu.

"Gak kok gak aneh cuman lucu aja..."

"Apa lucunya sih?"

Gracia tidak menjawab pertanyaan terakhir itu. Dia hanya terkekeh pelan yang memamerkan senyum gingsulnya. Sekarang ini makanan di meja makan tampak lebih menarik baginya daripada jus alpukat. Terutama lobster besar yang berwarna kemerahan dengan aroma bumbu yang tajam. Seumur-umur Gracia belum pernah makan lobster sebesar telapak tangannya. Namun karena masih malu-malu, Gracia memutuskan untuk menunggu Shani mengambil lebih dulu baru dia sesudahnya.

"Kalau kamu mau ambil aja, Gre. Kenapa diliatin doang?" ucap Shani yang seperti sadar atas gerakan bola mata Gracia.

"E...eh...aku gaktau gimana cara motongnya, Ci."

"Lah, tinggal potong aja," Shani mengambil pisau lalu memotong lobster tersebut dengan rapi. "Memang kamu belum pernah coba?"

"Belum, Ci."

"Yaudah sekarang cobain."

Tanpa disuruh lagi, Gracia langsung mengambil potongan lobster tersebut dan memasukkannya ke dalam mulut. Tak perlu ditanya pun, orang sudah bisa menebak dari ekspresi Gracia kalau makanan tersebut enak banget.

"Kepitingnya juga cobain, Gre. Enak loh," komentar Shani.

"Iya enak, Ci," ucap Gracia sambil mengunyah. "Ikannya juga enak loh. Nyam...nyam..."

Shani ikut tersenyum melihat Gracia yang begitu bahagia menyantap makanan-makanan itu. Selama dia mengenal Gracia, baru sekarang dia melihat Gracia senyum selebar itu.

"Hmmm...abis makan aku jadi haus nihhh," ucap Gracia dengan nada jahil.

"Heh, awas ya kamu minumnya jangan di sini."

"Hehehe...iya ya," Gracia bangkit berdiri, mengambil jus alpukat yang diletakkan di ruang sebelah, lalu minum dari jarak aman.

"Udah di situ jangan deket-deket!" kata Shani dengan gusar saat melihat Gracia semakin mendekat demi sedikit ke arah Shani. Tentu saja itu kelakukan iseng Gracia.

"Hahahahahaha...." Gracia tertawa puas. Dia merasa senang berhasil menemukan kelemahan Shani. Selama ini dia selalu dipaksa dan diintimidasi(?) oleh Shani, sekarang dia berhasil menakuti-nakuti Shani ada rasa kebanggan sendiri padanya.

Setelah meletakkan minumannya di ruang sebelah, Gracia duduk lagi di meja tersebut.

"Kok bisa sebenci itu sih sama alpukat?" tanya Gracia.

The Tale of Thousand PicturesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang