Aku mulai tinggal bersamanya dua hari setelah pertemuan pertama kami.
Aku ingat, saat itu bibirku terbuka besar sekali hingga sedikit liur menetes, memandangi apartemen yang menjadi rumahku. Besar, banyak ruangan, penuh perabotan keren.
Sungguh berbeda dengan panti asuhan. Aku bahkan mendapatkan kamar tidurku sendiri.
Tangan besarnya tanpa ragu mengelap bekas liurku. Setelahnya, menggandeng tangan kecilku, sesekali ia akan tersenyum dan mengacak rambutku, membuatku ikut tersenyum lebar memamerkan gigi depanku yang masih ompong akibat belum lama tanggal.
Senang adalah perasaanku saat itu.
Kini aku memiliki seorang Ayah. Seperti dalam cerita-cerita yang didongengkan Ibu Min.
Meski jujur aku sedikit heran mengapa ia memintaku memanggilnya 'Daddy' dan bukannya Appa.
Tapi itu tidak masalah.
Selama ia ada di sisiku dan menemaniku bermain.
Apapun yang disuruhnya, akan kulakukan dengan senang hati.
***
Saat itu, aku masih begitu polos.
Tidak memahami kalau panggilan 'Daddy' itu menyimpan makna tersendiri baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jin's Journal [NamJin]
Fanfic[End] Jurnal kecil berisi pandangan seorang Kim Seokjin, tentang orang yang menjadi poros dunianya, yaitu Kim Namjoon. Short and simple. Start: 5-8-2019 End : 19-8-2019