Kami telah selesai dengan makanan kami. Hari semakin sore. Kami berada disebuah lapangan dibelakang rumah kecil Banns. Banns ingin membantuku untuk mencapai FlyD tingkat dua.
"Kekuatan FlyD, Healer, Element Controller, dan lainnya. Mereka hanyalah kelebihan untuk orang Ischyri. Kekuatan alami mereka adalah kekuatan dentuman dan teleportasi," ujar Banns.
"Sekarang, coba kau tahan ini. Kau harus menahannya, aku akan menaikkan tingkat serangannya, kita tidak akan berhenti sebelum kau dapat melawannya." Kata-kata Banns berubah menjadi sebuah tantangan yang mengerikan untukku. Banns berubah menjadi sosok yang dingin dan serius kembali.
"Target kita adalah tingkat dua untuk hari ini, kau telah membuka tingkat pertama FlyDmu saat melawan Diavolos."
Aku mengernyit, butuh beberapa hari untukku menaikkan tingkat Element Controllerku, dan FlyD tingkat dua harus tercapai sebelum pukul duabelas malam.
Banns mengangkat tongkatnya tinggi dan mengirim sebuah sihir berisi aliran listrik padaku, aku terpental jatuh, aku belum bersiap.
"Kau harus waspada, semua serangan datang kapan saja."
Aku segera bangkit dan bersiap. Tanganku mengepal agar dapat melawannya.
"Bayangkan sebuah warna, warna itu akan berpendar keluar dari dalam tubuhmu dan menjadi sebuah perisai. Kau akan terbang sendirinya dan kau harus mengendalikan itu," ujar Banns dari kejauhan. Ia mengirim lagi sihirnya. Aku belum baru saja memikirkan namanya, kali ini aku hanya menghindarinya.
"Cepat!"
Banns mengirimkannya kembali serangannya, sebuah cahaya putih transparan muncul dari dalam tubuhku. Bodoh, aku terlambat. Sihir Banns mengenai tubuhku, aku kembali terpental jatuh.
"Ayo! Kau telah berhasil mengeluarkannya, biarkan pikiranmu melindungi tubuhmu."
Aku kembali berdiri, badanku mulai terasa nyeri. Aku menatap Banns dari kejauhan, wajahnya datar saat melihatku.
Klo muncul disampingku. "Bayangkan mimpi burukmu beberapa hari yang lalu, kau harus menolong adikmu. Jangan sampai sosok itu menusukkannya."
Aku menerima saran Klo, walau mengerikan, akan kulakukan. Mataku memejam untuk mengingatnya kembali, darah mengenai wajahku. "Ingat kejadian saat dia hendak menusuknya, terbanglah keatas dan lindungi. Pembatas itu hanya setinggi dirimu, ingat tubuhmu tidak bisa melewatinya, tapi kekuatanmu bisa. Semakin kau mencoba melanggar batas, pembatas itu akan memperpanjang diri." Suara Klo kembali menggema. "Paham."
Memoriku kembali berputar, aku membayangkan bahwa aku terbang dan benar saja, aku dapat merasakan kaki-kakiku bergelantungan, tubuhku tertiup angin. Kutatap sosok itu, ia dipenuhi dengan amarah. Sekarang, aku membentuk sebuah pelindung. Pelindung berwarna putih transparan.
Sosok itu mulai mengangkat jarum raksasanya. Aku terus mencobanya agar pelindung itu dapat membungkus Lyra. Beberapa detik lagi, Lyra akan tertusuk. Tubuhku bergetar saat kupaksa pelindung itu membesar. Aku segera terbang mendekat, ini berhasil.
Buk!
Tubuhku kembali terhantam sihir Banns, aku terguling jatuh. Lengan kananku membiru saat kuperiksa. Aku ingat kata-kata Banns. Tidak ada istirahat sebelum aku dapat melawannya. Dari kejauhan ia tersenyum tipis. Aku segera bangkit kembali dan bersiap.
"Awal yang bagus, kau dapat terbang. Sekarang terima ini," ujar Banns. Ia kembali memulai aksinya. "Jangan dipaksakan, lakukan dengan penuh perasaan," ujar Klo sebelum ia menghilang. Kepalaku mengangguk. paham. Bayangan itu kembali, Lyra berteriak kesakitan, sosok itu kembali mengangkat jarum raksasanya. Tubuhku kembali naik, cahaya itu kembali keluar membentuk perisai. Seuatu meremukkan perisaiku hanya dalam hitungan detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare [ END ]
Fantastik[ Fantasy ] Banyak hal ganjil yang terjadi saat kita terlelap. Salah satunya mimpi, bunga tidur kadang dapat membawa dampak yang luar biasa bagi segelintir orang. Takdir ini mengharuskanku melawan mimpi burukku. Karena itulah jalan satu-satunya ag...