5

86 20 14
                                    

Kusembunyikan diriku dari dunia ini
Aku harus memakai topengku
Tapi hatiku tidak dapat dibohongi
Haruskah aku terus seperti ini?

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Hanya butuh beberapa hari saja aku dapat menyempurnakan Element Controllerku. Semua kekuatan di Ischyri memiliki tiga tingkatan. Kalian pasti sudah dapat menebaknya, tingkat tertingginya adalah tingkat tiga. Aku telah melakukannya—Melatih Element Controllerku sampai tingkat tiga.

Aku tau sekarang, mengapa aku dapat menggerakan air hujan, dapat mendengarkan seseorang berbicara dibalik tembok tertutup. 
Untuk Healerku, aku meminta bantuan Yaya untuk mengembangkannya, karena dia merupakan sahabat kakekku, dia sangat tau mengenai kekuatan itu. Tingkat dua, itu bukan perkara yang mudah untukku, ini lebih sulit dibanding Element Controllerku. Aku harus mencari setiap kerusakan pada setiap hal yang ingin kusembuhkan, mengenali rasa sakitnya, mencarinya sampai keintinya, dan menyembuhkannya.

Untuk FlyD-ku, belum ada harapan besar yanga dapat kuandalkan. Aku hanya dapat membaca teorinya didalam buku 'Rahasia Kekuatan Petarung Sejati Ischyri' yang diberikan oleh Yaya.

"Tuan putriku melamun lagi, eh?" Raya berjalan mendekatiku yang sedang duduk dikursi yang kuarahkan keluar jendela. Aku menatapnya kaku untuk beberapa saat dan kembali menatap keluar jendela.

"Ah, tidak ada kegiatan? Hei, cuacanya sangat menyenangkan, mengapa kau tidak keluar? Bukankah kau sangat menyukai ini?" tanya Raya. Dengan lincahnya dia menarik kursi dan segera duduk disampingku, memandangiku seolah aku adalah seorang pangeran pujaannya.

Aku menghela nafas panjang. "Kita sudah dua minggu berada ditempat ini."

Raya meluruskan kakinya ke lantai dan menarik nafas panjang dengan santai seolah dia menikmatinya. "Kurasa, kau tidak akan pernah bosan pada hal-hal yang kau sukai. Aku tau kita disini seperti didalam penangkaran yang kapan saja kita siap, kita akan dibunuh dan dimasak," ujar Raya.

Aku mengangkat alisku untuk beberapa saat. "Ya, tapi semua ini sihir."

"Frouro dibuat untuk menyelamatkan bumi, bukan? Dan sepertinya kau tidak memperhatikan, darahmu. Telah ada sejak Frouro ini dibentuk."

"Apa maksudmu?"

Raya tertawa kecil dan segera berdiri menarikku keluar dari tempat dudukku. Aku sedikit melakukan perlawanan padannya tetapi dia lebih kuat dariku. 

"Eh, eh. Kita akan kemana?"

Dengan mudahnya dia melambaikan tongkatnya, tubuhku kini melayang sesuai dengan keinginannya. Baiklah sepertinya aku akan menurutinya saja. Dia begitu puas melihatku menurutinya. "Kau akan senang," ujarnya.

Kami melewati lorong-lorong kamar dan masuk kedalam ruang pertemuan Frouro yang selalu terbuka. Kami berhenti, tetapi aku masih terikat dengan sihirnya. Raya menurunkanku tepat disebuah etalase kaca dengan rusuk yang terbuat dari kayu Agarwood dengan bau khasnya. 

Sebuah pohon yang pastinya telah disihir berada didalam etalase itu, disetiap ranting-rantingnya memiliki nama yang melayang-layang seperti kain yang terkena angin. Banyak sekali nama yang tertera, aku dapat mengenali sebagian nama itu, ada nama Voi, Ios, Prodeors, Paman Tix, Bibi Nora.

Aku berhenti sejenak, menatap lamat-lamat kearah ranting bagian atas. 

Aku merasa sesuatu bergetar dalam hatiku, menjalar ke otakku dan memerintahkan bibirku untuk tersenyum. Aku tiba-tiba merasa begitu bersemangat, senang, dan terharu. "Kau benar, aku bahagia."

Nightmare [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang