•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Aku terbang keluar, menuju perumahan para Neraida. Mereka mengadakan makan bersama ditengah perumahan. Sebuah meja panjang telah berdiri kokoh diatas satu-satunya jalan perumahan Neraida. Makanan matang seperti roti, daging dan minuman telah tersedia dalam jumlah yang besar.
Tak ada kesedihan yang terselip diantara mereka. Itu membuatku sedikit lega. Aku merasa memiliki tanggung jawab kepada mereka semua.
"Hei!" Mou terbang tepat didepanku. Aku terpekik kaget.
"Aku sudah mengatakannya, segera makan atau aku yang akan menghabiskannya."
Mou menggapai tanganku, ia menarikku. Ia mendorongku agar duduk dikursi, ada Kenaz dan Raya didepanku. Mou juga segera duduk disampingku.
"Makanlah," ujar Kenaz. Aku mengangguk.
Aku mengambil beberapa makanan dan menuangkan minuman kedalam cangkirku.
Sebuah daging panggang dan roti. Aku menyantapnya perlahan.
"Hei, jika tempat ini selalu gelap, bagaimana hewan dan tumbuhan dapat hidup?" tanya Raya.
"Diinti pohon itu, ada sebuah batu. Kami menyebutnya Ieri. Itulah sumber kehidupan kami. Dia juga yang dapat membuat Lampsi untuk Neraides."
"Apa yang terjadi bila Ieri itu terlepas dari inti pohon?" tanyaku.
"Dalam waktu dua belas jam ketika Ieri itu diambil, Neraides akan runtuh."
"Enklimaties menginginkan itu bukan?" tanya Kenaz.
Mou mengangguk sembari mengunyah makanannya lalu menelannya. "Dia sangat serakah. Untunglah ia telah ditangkap."
"Lalu ia berada dimana?" tanya Raya.
"Entahlah, banyak orang percaya bahwa ia sudah tiada. Tapi, menurutku tidak."
"Itu artinya dia akan kembali," ujar Kenaz.
Mou dan Raya mengangguk. Kami segera menghabiskan makanan kami dan melanjutkan persiapan lainnya.
•••
Pukul 20.00 Aku mulai merasakan pusing berada tiga hari ditepat dimana matahari tidak bersinar. Esok, aku akan melihat matahari lagi, sinarnya akan menyentuh kulitku kembali. Persiapan kami hampir selesai, tidak ada satupun barang yang tertinggal diluar. Hanya beberapa bekas bakaran. Tenda kami telah dikemas kembali, kami akan tidur di aula Neraides. Tinggal beberapa Neraida yang berada diluar, mereka tengah melakukan penjagaan.
Aku duduk diatas pohon. Aku dapat melihat Neraides yang indah ditempat ini. Aurora menunjukkan warnanya kembali, setelah ia bersembunyi dimalam sebelumnya.
Anggota Frouro yang lain seperti Annora, Terrania, dan yang lain telah berjaga didanau hutan. Yaya mengirim mereka ketempat ini. Suasana akan hari esok sudah terasa saat ini.
Aku kini memikirkan wabah itu, jika hanya tersisa dua dan itu adalah anak gadis yang kuselamatkan serta adikku, Lyra. Itu artinya Ayah dan Ibuku telah terkena wabah itu. Apa yang terjadi pada mereka.
"Apa yang terjadi pada mereka?" gumanku. Aku mengingat sesuatu. Aku memiliki Onerio Kyklo yang dapat membantuku. Aku segera memanggilnya dalam hati. Angin kecil bertiup disampingku, cahaya biru mulai muncul. Klo duduk tepat disamping kananku.
"Hampir dari setengah populasi mereka tewas, kalian harus memikirkan cara yang tepat. Hei, keluargamu. Mereka baik-baik saja, Ibumu adalah seorang psikolog, kau beruntung," ujar Klo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare [ END ]
Fantasi[ Fantasy ] Banyak hal ganjil yang terjadi saat kita terlelap. Salah satunya mimpi, bunga tidur kadang dapat membawa dampak yang luar biasa bagi segelintir orang. Takdir ini mengharuskanku melawan mimpi burukku. Karena itulah jalan satu-satunya ag...