10

80 16 12
                                    

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Kami mendekati pohon, aku dapat melihat dengan jelas banyak cahaya yang melompat dan terbang dari ranting satu keranting yang lainnya. Mereka ternyata mempunyai suara, setiap cahaya memiliki suara yang berbeda. Seperti suara seseorang yang tertawa, menangis, dan auman singa dan yang lainnya.

"Oh, mereka adalah Fos. Semua mimpi yang dimiliki oleh seluruh makhluk hidup dibuat ditempat ini," jelas Vasilias.

"Jadi, hewan dan tumbuhan dapat bermimpi?"

"Ya, kau dapat mendengarkannya. Hanya perlu sedikit sihir dan latihan."

Salah satu Fos berwarna orange terbang mengitariku, aku mengikuti putarannya agar dapat menangkapnya. Aku terbang dan mengepung Fos itu dengan pelindungku, ketika dia telah masuk, kukecilkan pelindungku dan kutangkap. Tanganku dipenuhi oleh cahaya orange yang indah. Kucoba untuk membuka tanganku sedikit, untuk mengintip Fos itu.

"Sepertinya dia menyukaimu, Fos orange sudah sangat langka," ujar Vasilias.

Aku berhenti dan memberikan Fos tangkapanku kepada Vasilias. "Sekarang kunamai Fos ini, mimpi Gennaia." Cahaya Fos itu semakin bersinar ketika Vasilias memberikan nama padanya. Aku tersenyum, sepertinya Fos itu menyukainya. Vasilias melepaskan kembali Fos itu, sebelum ia terbang kepohon, Fos itu mengitariku kembali untuk beberapa saat, lalu terbang keatas.

Kami meneruskan penerbangan kami. Vasilias mengetukkan ujung tongkatnya keakar pohon. Batang pohon itu membentuk suatu pintu dan kami masuk kedalamnya.

Semua tampak kacau ditempat ini, banyak rak-rak yang menyimpan tabung berisi Fos berjatuhan, pecah dan rusak. Sebagian tabungnya masih dalam keadaan utuh walau terdapat bagian yang retak. Para Neraida tampak sibuk membersihkan, membenahi, dan mengambil barang yang masih dapat digunakan.

"Kau pasti telah mengetahui pelakunya, dia mengambil setengah Fos kami dan menyihirnya menjadi kutukan bagi setiap anak Anthropus," ujar Vasilias. Ia menapakkan kakinya dipermukaan lantai. Neraida itu berjalan menuju rak yang miring yang menimpa rak disampingny. Satu tabung Fos berwarna hijau tertinggal, ia mengambilnya dan memberikan pada Neraida yang sedang lewat.

Aku masih tetap tak bersuara, aku terus mendengarkannya. Terkadang aku membantu para Neraida yang hampir menjatuhkan tabung Fos mereka. Vasilias membalikkan badannya dan menatapku. "Kau tau sejarahnya dan kau tau siapa yang dapat melawannya. Jadi, apa rencanamu, Putri Gennaia?" tanya Vasilias.

"Merubah mimpi kita menjadi kenyataan," ujarku yakin. Vasilias mengembangkan senyum dipipinya. Ia berjalan mendekat dna berhenti lima kaki didepanku, kutundukkan kepalaku agar dapat menatapnya. "Kupastikan itu akan menjadi kenyataan, tapi kita butuh dua temanmu itu."

"Mereka akan datang secepatnya," ujarku.

"Hei, Ayah. Aku menemukan seekor merpati putih." ujar seseorang yang berada dibelakangku. Aku segera membalikan tubuhku, salah satu Neraida perempuan berambut merah muda datang, ia berjalan mendekat. Seekor merpati putih berada dipundaknya. 

Nightmare [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang