Pertemuan

1.1K 113 5
                                    

Sudah dua pekan ini hampir semua stasiun televisi mengiklankan kejuaraan bergengsi Indonesia Open. Walau sebenarnya masih sepekan lagi kejuaraan itu digelar. Pertama kali Faiz melihat iklan itu di tv, sontak saja matanya berbinar dan perasaannya bahagia. Dengan cepat ia memberitahu kan hal itu pada nenek dan Wati.

Semakin sering iklan itu di putar, semakin semangat pula Faiz latihan. Keinginan nya untuk menonton langsung pun semakin kuat. Apalagi idolanya Kevin Sanjaya dan Rian Ardianto, ikut serta disana. Tapi ditengah kegembiraan nya itu, hatinya menjadi gundah saat tahu tiket yang dijual secara online sudah ludes terjual. Padahal ia sangat ingin menonton. Namun saat Wati menghibur nya dengan mengatakan tiket bisa di beli secara on the spot. Semangat itu pun kembali lagi.

"Nek, besok kan hari pertama Indonesia Open. Nenek mau gak temenin aku nonton?" Tanya Faiz penuh semangat.

"Memang sudah dimulai?" Jawab Aisyah, memandangi cucunya yang tersenyum gembira. "Nenek sih mau aja. Tapi gimana dengan mama kamu? Di bolehin pergi gak? Apalagi besok kan hari Selasa, kamu harus sekolah."

Mendengar ucapan neneknya, raut di wajah Faiz berubah. "Iya sih besok masih hari Selasa. But, I can go after school. Mama pasti gak akan marah." Faiz berusaha membujuk neneknya.

"Kalau begitu, kamu bicara dulu sama mama kamu. Kalau memang dibolehin. Nenek pasti nemenin kamu nonton. "

Mendengar hal itu, tentu membuat nyali Faiz menciut. Ia lebih baik memilih mengurungkan niatnya saja. Karena ia yakin, mama nya tidak mungkin mengizinkan.

🌷🌷🌷🌷

Suara lantunan ayat suci dari sebuah masjid terdengar begitu merdu, menandakan sebentar lagi masuk waktu subuh. Seperti halnya alarm, suara tersebut mampu membangunkan Faiz dari lelapnya tidur. Sudah menjadi rutinitas anak itu setelah membuka mata, Ia pun mengambil segelas air putih dan meminumnya. Ia lantas mengambil amplop putih yang diletakkan di samping gelas. Seingatnya semalam tidak ada amplop seperti ini.

Karena penasaran Faiz membukanya, dan senyum mengembang pun tergaris dibibirnya. Saat melihat isi didalam amplop tersebut. Tiket Final Indonesia Open yang sangat dinantikannya. Sudah beberapa hari ini ia murung, tidak bersemangat. Dirinya pun tidak mau jauh-jauh dari telivisi agar terus bisa menyaksikan olahraga kesukaannya itu. Hari ini rasanya seperti mimpi. Tiket yang ia impi-impikan kini ada ditangan. Dengan perasaan gembira ia pun berlari keluar kamar.

"Nek, nenek..." Teriaknya, menuruni anak tangga. Mencari keberadaan sang nenek yang ternyata ada di dapur. "Nek, akhirnya aku bisa nonton. Aku punya tiket nya, nek. Aku seneng banget." Ujar Faiz kegirangan sambil memeluk Aisyah. "Makasih ya, nek."

Aisyah yang tidak paham maksud cucunya, hanya bisa manganggukkan kepala karena bingung. "Tiket apa??"

"Tiket final Indonesia Open yang nenek taruh di meja Faiz. Nenek yang kasih kan?" Sejujurnya Aisyah sangat kebingungan, tapi begitu kemunculan Bella dan memberikan isyarat agar ibunya itu tutup mulut. Aisyah pin paham maksud semua ini.

"Iya, sayang. Nenek sengaja mau kasih kamu surprise. Gimana kamu seneng kan?" Tanya Aisyah terpaksa berbohong.

"Iya, aku seneng banget. Makasih ya, nek." Faiz mencium pipi neneknya sayang. "Ma, aku boleh pergi kan?" Faiz beralih ke Bella. Bella menjawab dengan mengangguk, membuat senyum anak itu semakin merekah.

"Kamu ikut kan, Bel?"

"Emang aku harus ikut?" Bella balik bertanya.

My IDOL (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang