u should play the music for better experience!
Song: Say You Wont Let Go - James Arthur
Enjoy!
“Jaemin!” Naera refleks berteriak setelah melihat seseorang yang seperti 'Jaemin' itu.
Tapi, anehnya, dia sama sekali tidak menoleh walau seperkian milimeter. Mata nya masih setia menatap anak kecil yang sedang ia ajak main, sambil tersenyum.
Kedua kaki Naera seakan menyarankan untuk bergerak ke arah 'Jaemin', tetapi ditolak. Lantas, kakinya benar benar bergerak mendekati sang pria itu 'Jaemin'.
Tangan lentiknya mulai bergerak untuk menepuk pundak sang empu.
“ya?” 'Jaemin' menoleh karena merasa pundaknya telah ditepuk.
Tetapi.. mengapa Naera malah kehilangan kata katanya dan hanya terdiam?
”j-jaemin..” lirih Naera, mata indahnya mengeluarkan sebutir air, yang pada akhirnya tidak lagi sebutir.
“e-eh?” 'Jaemin' terlihat bingung, mengapa wanita di depannya ini tiba tiba menangis di hadapannya? Bahkan mereka baru bertemu /mungkin/
'Jaemin' benar benar bingung, lantas ia mencoba untuk menenangkan Naera dengan memeluknya hangat. Hangat. Sangat hangat. Dan pelukannya pun sama persis rasanya seperti saat Jaemin memeluknya.
Ia rindu.
Rindu saat saat dimana mereka masih bisa saling menatap dengan penuh rasa sayang. Ia rindu.
“jaemin.. kenapa pergi ninggalin aku??”
“kamu kan udah janji kita bakal terus sama sama—hiks..” lirihnya sambil terisak.
'Jaemin' masih terdiam.
Ia bingung harus menjawab apa.
“aku disini kok.” jawabnya tiba tiba, tangannya masih setia memeluk Naera.
“..kamu yang ninggalin aku na,”
“aku eng—”
Cup
“aku sama kamu ga pergi kok, cuman kepisah aja, ”
“kamu pikir aku gak kangen?”
“look at me, i'm still your jaemin, yours.”
Naera malah semakin terisak.
Ia pun mengusap air mata yang ada di wajah Naera dengan kedua ibu jarinya. “cup, cup, Jung Naera oh! Or maybe Mrs. Na, stop crying ok?”
“k-kamu harus jelasin..”
“kemana selama ini kamu pergi..”
“kalau kamu sekarang emang masih ada, lantas makam siapa yang selalu aku datengin, jaem??”
Jaemin tersenyum.
“my twins.”
“ha?”
“follow me, i'll explain everything, ask me everything until u feel enough.” titah Jaemin. Jujur, Naera masih belum paham dengan apa yang di ucapkan Jaemin.
Apa memang benar ini Jaemin, atau apakah hanya ilusi dan permainan optik semata?
Naera ingin bangun dari semua mimpi buruk ini. Rasanya.. ini.. bukan dunianya.
Entah berada dimensi yang mana, Naera pun mengikuti Jaemin.
Sebenarnya tidak terlalu jauh, Jaemin hanya membawa Naera ke tempat dimana dia menyatakan perasaannya kepada Naera saat itu.
Jaemin menyuruh Naera untuk duduk di bangku taman, sementara ia pergi ke sebuah kedai untuk membeli sebuah corn dog kesukaan Naera.
Antara senang, bingung, dan sedih bercampur menjadi satu untuk perasaan Naera saat ini. Ia senang karena bisa bertemu lagi dengan Jaemin, tetapi ia juga bingung dengan apa yang terjadi.
Sementara itu, Naera sedih bila pada akhirnya semua ini hanya ilusi.
“nih, makan dulu, kamu sakit?” tanya Jaemin, Naera hanya membalas dengan tatapan sendu.
“engga,” jawabnya sambi tersenyum.
“jadi, selama ini kamu kemana aja?” tanya Naera, lagi.
Jaemin menggeleng, “aku ga kemana mana, setiap hari di sisi kamu kok.”
“bohong.” tukas Naera.
Jaemin tersenyum memperlihatkan gigi putihnya. “ya udah kalau gak percaya, ga apa apa,”
“serius jaemin! Kamu tuh kemana sih? Terus yang meninggal di RS itu siapa? Siapa yang dimakamin? Jaemin mana??” tanya Naera bertubi tubi. Rasanya masih ada 1000 pertanyaan di benak Naera yang ingin ia tanyakan kepada lelaki di hadapannya ini.
“ga ada yang meninggal.” jawabnya singkat.
Naera berdecak, ia jadi frustasi, sebenarnya apa yang terjadi?
Ia menghirup oksigen di sekitarnya, kepalanya mengadah ke atas, sambil memejamkan matanya.
“tell me please, where are you go? If this—argh!”“i'll explain. Listen me Naera—”
“explain slowly.”
“ah ok. Aku tau ini bakal terjadi, tapi please sekarang aku mau untuk cukup berduaan dulu sama kamu. Kita nikmatin waktu ini, please, habis ini aku bakal jelasin, janji.” pinta Jaemin.
Naera menghela nafasnya, “ah, its been a long time, right?”
Jaemin mengangguk.
“jaemin, i miss you so bad, ” lirih Naera.
“me too, sweetheart.”“andai hari itu gak terjadi, apa kita masih bisa sama sama?”
Jaemin tiba tiba memeluk Naera.
“itu udah takdir Na, mau gimana pun kita ga bisa nolak, ”“aku cuman berharap ini mimpi, jae, bangunin aku. Please.”
Naera mulai menangis, ia terisak dalam pelukan hangat Jaemin.
“iya, kamu emang harus bangun, Na.”
“kapan kamu bangun? Kamu masih mau terjebak di dalam semua ini?”
“bangun, Na.”
“aku nunggu kamu. Bakal aku tunggu sampe kamu bener bener bangun.”
Naera tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Jaemin.
“Wake up, Jung Naera.”
“ha?”
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°“hah!” Naera terbangun, kepalanya bercucuran keringat. Jadi tadi.. hanya mimpi?
Ia melihat sekeliling, dan baru sadar bahwa..
Tangannya diinfus.
Ia dirumah sakit.
Dan..
Ada Jaemin yang sedang tertidur di samping kasurnya.
universe
Ayo nih siapa yg kemarin misuh misuh bonchapnya aku gantung 😂
Asik aku gantung lagi wkwk, semoga suka ya bonchapnya! Luv! Jangan lupa vomment!💙
Oiya baca dulu bonchap 1 nya ya yg idennita+ biar paham hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe | Na Jaemin.
Fanfic[ft. na jaemin] private (n.) Lost, i'll be search her until universe Littlebitlessy, 2k18 highest rank #12 - SM #14 - Nana #176 - Receh #936 - Humor #75 - Najaemin #77 - Korean #52 - Nctzen #107 - Leejeno