Awal keruntuhan SlowRabbit

1K 100 15
                                    

Mimin lagi merantau dan sorry ga diedite lagi, harap di maklum. Sekarang yg penting up. Hehehe bawa santai aja oke?
Yoonchun membuka mata dan melihat siapa yang dipeluknya. Ia mengingat bagaimana perhatian Jimin semalam dan meskipun menutup mata ia yakin bahwa dirinya menganggap Jimin adalah ibunya.

Yoonchun melirik jam dimeja yang menunjukan jam 05:00 pagi. Disamping jam ia melihat segelas air yang sangat ia butuhkan untuk menyiram tenggorokannya yang terasa sangat kering. Tapi karena agak jauh badannya bergeser dan tanpa sengaja membangunkan Jimin.
Jimin yang melihat arah tangan Yoonchun langsung membantunya mengambilkan air.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membangunkanmu."

" Oppa gwenchana? "

Yoonchun menelan air dimulutnya lalu melirik jam. "Gwenchana ini sering terjadi jika aku makan Cinnamon. Maafkan aku merepotkanmu."

Jimin tersenyum dan satu sentuhan lembut ditangannya, Yoonchun merasakan sesuatu yang membuatnya terpanah. Yoonchun membuang wajahnya, mencoba menampik perasaan itu, ini bukan kali pertama ia tau bahwa Jimin cantik. Gadis yang ceria, hangat dan sangat baik. Namun bukan cinta yang ia cari dari gadis itu, melainkan kelemahan Yoongi. Yoonchun mungkin sadar dirinya telah jatuh cinta tapi fikirannya terus menolak. Yoonchun akhirnya menelfon sekretarisnya untuk datang ke rumah sakit.

"... Cepat datang kesini, " Yoonchun mematikan telfon lalu kembali menatap Jimin.

"Apa Oppa tidak memberitahu orang tuamu ?"

Yoonchun menggeleng "Akan terjadi keributan besar jika mereka tau. Jadi jangan pernah beritahu siapapun jika aku sakit kecuali sekertarisku."

Jimin mengangguk meskipun ia tak mengerti sama sekali.  "Baiklah. Kembalilah berbaring. Aku akan pergi setelah sekertaris Oppa datang."

Yoonchun terdiam terus mengontrol hatinya yang terus bergelut dengan kepalanya.

...

Lagi-lagi di restoran ternama itu, Hoseok bertemu dengan Mrs. Min. Mereka bertegur sapa dan membicarakan sebuah spa yang bagus. Sebelum akhirnya topik pembicaraan mengenai pernikahan muncul seperti layaknya kebiasaan yang harus ada dalam obrolan mereka.

"... Spa disana sangat Bagus, bayak para isteri menteri bahkan idol, aku sangat menyesal tidak tau tempat itu sejak lama. Jika tau mingkin sejak lama kulitku akan sekenyal seperti sekarang. "

"Hmm sebenarnya eomma sudah terlihat kenyal dan muda sebelumnya. Jika kau lebih terlihat muda lagi orang-orang akan berfikir bahwa kita sebaya. "

"Hahahaha haruskah seperti itu? "

"Andwee~ Bagaimana jika eomma akan terlihat lebih muda dariku? "

"Itu tidak mungkin hahaha...  Kau bisa kesana setiap hari ah... benar, kenapa sebelum pernikahan kau pergi ke salon itu? Ahh...  Maafkan aku. Haahh~," Mrs. Min menghela nafas sejenak. "Aku selalu berfikir kaulah satu-satunya calon menantu terbaikku. Aku sangat menyesal kenapa kalian harus berpisah. "
Hoseok tersenyum lalu memegang tangan Mrs. Min. "Eomma. Kami sudah baikan."

"Benarkah? "

"Ne. Semalam Oppa menginap di rumahku."

"Aaaaaups," Mrs. Min menutup mulutnya sendiri mengetahui dia mungkin menimbulkan kebisingan di restoran. "Benarkah?  Apa yang terjadi? "

"Emm sebenarnya semalam aku meminta penjelasan dari Oppa, aku mengatakan kalau aku sangat mencintai oppa dan aku tidak tau kalau oppa akan bertindak sampai sana. "

"Apa kalian melakukannya? "

Hoseok mengangguk dengan malu.

"Bagus!  Akan lebih Bagus lagi kalau kau bisa hamil agar Yoongi bisa menikahimu tanpa banyak fikir lagi. Anak itu memang susah ditebak, intinya eomma akan melanjutkan rencana pernikahan ini suka atau tidak. "

Frozen Heart [ WARNING NC 21+ YOONMIN GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang