Mencari Bukti

810 99 4
                                    

Plakk! Sebuah pukulan mendarat di lengan Jungkook "Yackk sialan kau Jeon Jungkook."

"Aw aa sakit! "

"Kau meninggalkan aku sendirian di rumah monster itu!"

"Aku panikkk aku lupaaaa. "

Jimin duduk dan Jungkook memperhatikan Jimin sambil memegangi lengannya yang sakit habis dipukuli. "Kau baik baik saja?  Dia,,,, tidak memperkosamukan?"

"Kau gila?  Tentu saja tidak. Aku benci dia selalu melecehkanku. Lebih benci lagi ketika aku berontak atau kasar padanya dia akan menciumku. "

Sekilas memori Jimin dan Suga berciuman panas di ruang tamu muncul di kepala Jungkook "Kau...  Menyukainyakan? "

"Jeon Jungkook! "

"Kenapa? "

"Kau masih mabuk? Bagaimana kau bisa berfikir aku menyukainya?  Omongan kosong tak masuk akal."

"Aku melihat matamu saat membicarakannya. Sangat berbeda sengan dulu. Wae??? "

Jimin terdiam, lalu menatap Jungkook. Ia rasanya ingin sekali menceritakan gelang itu pada Jungkook.  "Tidak!  Nanti saja jika aku berhasil mendapatkan bukti."

"Bukti apa? "

"Nanti saja."

...

Kening Hoseok berkerut dan terus memperhatikan pakaian Jimin "Yackk Park Jimin! "

"Kenapa? "

"Dimana kau dapatkan baju itu? "

Deg! Sepertinya Jimin lupa kalau Hoseok kekasih pria pucat itu dan jelas pasti tau pakaian pacarnya sendiri. "Ini... Aku dipinjami Jungkook. Kenapa? "

Hoseok tak menjawab dan hanya mentapi bajunya dengan heran. Jimin yang tertekan segera pergi ke kamarnya. "Hampir saja. Aku akan dipenggal jika dia tau ini milik pacarnya."

Jimin membuka lemari dan segera mandi lalu berganti pakaian. Ia mengambil baju milik suga dan ia melihat tulisan M.S. SlowRabbit.

"Oh tidak. Mati aku! Jadi tadi dia memperhatikan logo ini! Heishhh bajingan kaya. Bahkan bajupun harus memiliki tandanya sendiri ... Semoga Hoseok tak curiga. "

Jimin mengigit kukunya "Dia kemari setiap Jumatkan?! Aku harus memastikan yang aku lihat itu benar. Aku yakin sejak awal itu bola sepak."

...

Malam Jumat  Jimin membatu ibunya seperti biasa. Sebuah hidangan daging, selalu.

"Pacar Hoseok pasti menyukai daging." Ucap ibu Jimin dengan senyuman sambil membalik daging itu dengan hati-hati.

"Pecinta daging dan red wine. Dasar bajingan kaya Raya."

Pak!  Secepat kilat sebuah serbet mendarat di bibir Jimin. "Aww Eommaa!!! "

"Perhatikan tutur bahasamu!"

"Maafkan aku."

"Ohh??  Oppaa~ Kau sudah datang? " teriak Hoseok dari ruang tamu. Jimin mengikuti mimik bicara Hoseok meledek. "Aku sampai hapal apa yang selalu dia ucapkan. "

"Hahaha kau juga harus mencari kekasih!  Sampai kapan kau akan menunggu super hero kecilmu yang dulu?! "

"Bukan itu Eomma. Aku... Hanya belum menemukan yang cocok." jawab Jimin sambil cemberut. "Aku akan mengambil anggurnya! "

"Nee. Terimakasih Jimin." ucap ibunya sembari membawa water goblet berisi air keluar menuju ruang tamu.

Jimin baru saja keluar dari dapur tapi langkahnya terhenti ketika mendengar teriakan dua iblis dari ruang tamu. Jimin menyusul dan melihat Eommanya menunduk dimarahi. Melihat pakaian basah Suga,  Jimin langsung tau apa yang terjadi. Ia segera mengambil sapu dan dustpen untuk membersihkan kekacauan.

Frozen Heart [ WARNING NC 21+ YOONMIN GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang