Pucat dan Arogan

1K 121 8
                                    

Jimin tersenyum bahagia melihat buku tabungannya "Aku akan memelihara banyak kucing jika sudah punya rumah baru."

"Parkkk JIMIIIIIINNN! "

Sebuah panggilan keras Dari rumah depan, panggilan yang cukup keras hingga menggema samapi rumah belakang. Pertanda bahwa sang Ratu dan putrinya sudah pulang dengan bau alkohol seperti biasa. Namun Kali ini mereka dibantu beberapa orang pria. Pria super tampan dan pria berkulit pucat yang Jimin yakini adalah pacar Hoseok.

"Hmm gumawoyo Oppa. Ini semua karenamu. Aku tidak bisa membuka cabang tanpa Oppa." Sepertinya sepupunya berhasil memacari pria kaya yang memberinya uang banyak.

"Nona! Dimana kamar Mrs. Jung? "

"Oh. Kesini." ucap Jimin sambil memimpin jalan. Sedangkan Hoseok dan pria pucat itu sudah naik ke atas.

"Terimakasih sudah membantu bibikku pulang."

"Bukan apa apa. Kalau begitu, saya permisi."

"Ne, Hati hati."

Pria tampan itu pergi begitu saja, Jimin melihatnya keluar, memastikan semua baik-baik saja. Namun ada hal yang membuat Jimin heran. Pria itu pulang naik taxi bukan naik mobil mewah yang sepertinya sangat cocok jika pria tampan itu yang memakainya.

"Apa ini milik pacar Hoseok itu? "

Jimin memutuskan untuk tidak peduli. Setelah ia dan ibunya memastikan semua pintu terkunci, Jimin dan ibunya segera tidur.

Rutinitas paginya, Jimin membantu ibunya menyiapkan sarapan. Ia menyiapkan semua roti di meja, tapi sepertinya mereka semua bangun siang karena mabuk. Lalu pagi yang tenang itu berubah menjadi keributan ketika ayahnya jatuh dari tangga. Jimin yang panik segera membawa ayahnya ke rumah sakit.

Sesampainya disana, saat bersamaan muncul mobil lain dibelakang mereka Jimin hendak membawa brangkar itu, namun seorang pria mendorong Jimin mundur. Anehnya pria itu mendapatkan brangkar lebih dulu.

"Apa? Suster ayahku datang lebih dulu dari... " Jimin yang hendak protes dicegah ibunya. Jimin terdiam ketika ia melihat wanita penuh darah yang pria pucat itu bawa dari dalam. Seketika mereka semua terdiam melihat pemandangan yang jauh lebih kritis daripada mereka. Lamunan mereka buyar ketika brangkar lain datang membawa ayahnya.

"Bukankah itu tadi pacar Hoseok? "

"Iya. Sepertinya. "

"Siapa wanita itu? Kasihan sekali."

Jimin hanya menggeleng, sampai dokter keluar dan mengatakan bahwa ayahnya tidak mendapatkan luka serius. Hanya mendapat satu jahitan dan gips. Dokter bilang ayahnya harus dirawat untuk memastikan hasil x ray.

"Eomma akan pulang untuk membawa pakaian ayah. "

"Biar aku saja! Eomma jagalah Appa dulu nde."

Jimin pulang hendak membawa keperluan ayahnya. Sampai di prkiran ia terlonjak kaget ketika sebuah mobil hampir menabraknya.

"Oh astaga ... " Jimin menatap mobil mewah itu dan manahan diri untuk tidak membuat mobil itu lecet karena tendangan dari sepatunya.

DINN!
Suara klakson mobil itu membuat Jimin gagal jantung dua kali "Hey, Minggir. "

Jimin refleks minggir dan sialnya ia lupa handphonenya jatuh hingga dilindas oleh mobil tadi.

"Yackk HANDPHONEKU!" Jimin mengejar pria itu di parkiran "YACK BERHENTI! "

Jimin terkejut ketika kaca mobil itu terbuka memperlihatkan wajah pria
pucat yang ia ketahui sebagai kekasih Jung Hoseok.

"Kau melindas handphoneku! " tutur Jimin terengah-engah. Pria itu hanya melirik spion. Melihat sebuah handphone yang hancur jauh dibelakang mobilnya. "Kau... Kau seharusnya.. "

Frozen Heart [ WARNING NC 21+ YOONMIN GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang