Taehyung membaringkan diri di sofa dan mengirimkan pesan ucapan selamat tidur untuk kekasihnya. Dengan tambahan emot hati, Taehyung tersenyum sendiri.
Drretttt drttrr
Hpnya bergetar seiring panggilan mengganggu kebucinannya. Dia Park Jimin. Taehyung segera mengangkatnya
"Hallo."
"Aku di rumah Park Yoonchun. Tolong aku. Cepaattt"
Bip bip bip
Taehyung mengerutkan kening, ia mencoba menghubungi balik tapi kemudian nomor itu tidak aktif.
"Brengsek!"
Seketika sosok Softboy seperti Taehyung berubah menjadi sosok serius yang mengerikan. Dengan cepat ia mengambil kunci mobil dan pergi menuju ke rumah Park Yoochun.
Beraneka fikiran buruk membuat Taehyung menaikan kecepatan mobilnya. Begitu sampai, ia langsung turun dan menekan bel rumah Yoonchun berkali-kali.
Mendengar suara mobil datang, Jimin langsung keluar dari balik sampah furniture.
"Taehyungssi aku disini."
"Nona Park ?"
Cklek
Yoochun membuka gerbang rumahnya
"Jiminaaa ~"
Sontak Jimin langsung bersembunyi di balik tubuh Taehyung.
"Jimin kau kenapa ? Apa ada masalah ?"
"Apa yang kau lakukan padanya ?" Tanya Taehyung dingin.
"Jimina~ ada apa denganmu ?"
"Kita putus, aku tidak mau bertemu denganmu lagi."
"Tapi,,, kenapa ?"
"Kenapa ? Tanyakan saja pada kamera di kamarmu."
Jimin menarik tangan Taehyung dan masuk ke dalam mobil. Taehyung segera melaju dan melirik Jimin sekita berhenti di lampu merah.
"Apa kau baik-baik saja ?"
"Tidak tapi ya untung aku baik-baik saja. Terimakasih karena mengingatkan aku sebelumnya."
"Itu sudah seharusnya. Kau... " 'adalah orang yang harus aku jaga. Sekarang aku bingung harus melaporkan ini pada Mr Min atau tidak. Dia pasti akan mengamuk.'
"Taehyungssi bisakah kita ke restoran saja ?"
"Tapi di kedai tidak ada siapapun Nona Park."
"Tapi jika aku pulang selarut ini, semua orang rumah akan terjadi keributan besar."
"Bagaimana jika aku mengirimkan dua bodyguard untuk berjaga ?"
"Heyyy itu tidak perlu."
"Itu harus Nona Park. Jika keamananmu terancam, aku leherku taruhannya."
Jimin melirik Taehyung tidak mengerti.
...
Mark memarkirkan motornya. Bersama Chungha mereka turun dan masuk ke dalam restoran. Tapi langkah mereka terhenti ketika melihat dua sosok tinggi besar berada di dapur mengenakan appron.
"Siapa kalian ?"
Chungha langsung bersembunyi dibelakang Mark.
"Kami bodyguard nona Park."
Jimin turun dari atas dengan appron di badannya.
"Boss kau tidur di sini ?" Tanya Mark.
"Iya ... Semua sudah siap. Kalian tinggal bersihkan restoran dan menyiapkan bahan minuman."
Chungha lari mengambil sapu "Kau yang siapkan minuman."
Jungkook yang datang terakhir langsung menaikan alisnya melihat kedua bodyguard dengan appron restorannya berdiri di dekat kasir melipat dus packaging.
"Bukankah kalian ?"
Kedua orang itu berdiri lalu menunduk hormat pada Jungkook dan serentak memberi salam pada Jungkook.
"Selamat pagi Nona Jeon."
"Daebak dia tau Boss Jeon." Chungha menutup mulutnya.
"Bukankah kalian ?"
"Ya saya Kim Harry. Divisi keamanan utama."
"Saya Lee Jaehoon. Divisi keamanan utama."
"Kenapa kalian disini ?"
"Tuan Kim memerintahkan kami mengawal Nona Park."
Seketika Jungkook mengerutkan keningnya dan menatap Jimin. Jika kedua bodyguard utama menjaga Jimin, pasti ada sesuatu.
"Jiminah~"
Jimin seketika lesu melihat sorot mata Jungkook yang meminta penjelasan.
"Park Yoonchun, aku masih tidak percaya. Tapi semalam aku ke rumahnya dan aku terbawa suasana tapi sebelum melakukan itu aku mengingat peringatan Taehyung tentang Yoonchun yang kerap menggunakan video asusila sebagai senjata. Aku memeriksa kamarnya dan mendapati ada banyak kamera tersembunyi."
"Bajingan tidak mungkin."
"Aku melarikan diri dan bersembunyi lalu menghubungi Taehyung untuk menjemputku. Aku tak berani pulang jadi aku tidur disini dan Taehyung memerintahkan mereka menjagaku."
Chungha, Mark dan Jungkook sama-sama terdiam. Mereka tak pernah menyangka kejadian seperti itu akan terjadi pada Jimin.
Jungkook langsung memeluk Jimin. "Maafkan aku Chim. Aku kira dia orang yang baik."
"Aku juga berfikir itu tapi sepertinya, yang selama ini Taehyung katakan itu benar."
Mereka buka lebih awal dengan mudah karena bantuan dari dua bodyguard Jimin. Restorannya tidak begitu ramai di pagi hari tapi ketika sudah jam makan siang, semua mendadak menjadi sangat ramai.
Klinggg
lonceng pintu terdengar tanda costumer masuk.
"Selamat datang. Aku akan mencarikan tempat duduk."
Seorang wanita dengan blazer coklat susu itu tersenyum dan mengikuti Chungha. Ia duduk di dekat kasir dan terkejut melihat Jimin.
"Nona Park Jimin bukan ?"
Jimin yang tidak mengenalnya mengerutkan kening tapi tetap tersenyum ramah.
"Iya saya." Dan ketika mengingatnya, Jimin kini tau bahwa wanita itu adalah mantan asisten pamannya dan sekarang jadi notaris di pemerintahan daerah. " Ahhhh selamat siang, Nona Lee SaeRi. Maaf aku hampir tidak mengenalimu, kau terlihat jauh lebih cantik."
"Hahaha tidak. Oh iya apa orang tuamu sehat ?"
"Ya, mereka di rumah."
"Mengenai kepemilikan rumah, ayahmu belum mengembalikan surat kuasa untuk kepemilikan rumah Mr Jung Seojoon bukan ?"
Jimin mengerutkan kening bingung. "Surat apa ?"
"Surat alih kuasa rumah dan tanah Tuan Jung Seojoon menjadi milik Tuan Park Haejoon."
Karena sama-sama seperti misscomunikasi, Jimin dan Lee Saeri duduk bersama. Jungkook berdiri dekat kasir untuk mendengar.
"Apa kau tau mengenai wasiat mendiang Tuan Jung Seojoon ?"
"Aku tidak tau apapun tentang itu."
"Dalam wasiat, mendiang Tuan Jung Seojoon meninggalkan tanah dan rumahnya untuk dialihkan kepemilikan pada adik ipranya yaitu Tuan Park Haejoon, ayahmu."
Jimin terkejut dan melirik Jungkook yang membelalakkan matanya sama-sama terkejut dengan fakta yang baru saja mereka dengar.
※∵※∵※∵see you next chapter. ∵※∵※∵※
![](https://img.wattpad.com/cover/194119995-288-k469298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Heart [ WARNING NC 21+ YOONMIN GS ]
Fanfic[Completed] Waktu dapat merubah segalanya. Dia yang kau anggap pahlawan berubah menjadi sosok yang sangat kejam.