35

80 6 0
                                    

Damien membuka pintu rumahnya dengan perlahan . Gelap , itu sahaja yang sedang menghiasi suasana di dalam rumah . Damien membuka lampu dan wajahnya terkejut apabila melihat suasana ruang tamu itu . Dia mengeluh perlahan . Hari-hari ada je perkara yang sama berlaku . Tiba-tiba pintu utama dibuka , terdapat seorang wanita yang berusia lingkungan 40 tahun bersama seorang lelaki yang berusia dalam lingkungan 30 tahun .

" Danie dah balik , mama ingat kan Dani tak balik rumah malam ni " ujar wanita itu . Wajahnya begitu terkejut apabila melihat Damien yang berada di ruang tamu . " Jantan mana pula ni " soal Damien dengan memek muka meluat . Wanita itu jalan menghampiri Damien dengan terhuyung-hayang . Bau yang muncul dari wanita itu membuatkan Damien terus berdiri jauh darinya .

" Mama , sampai bila mama nak macam ni . Woi jantan kau keluar sekarang !! " Damien mula menolak lelaki itu keluar dari rumahnya . Wanita itu cuba menghalang Damien tetapi tidak berjaya . Lelaki itu seperti tidak melawan , dia mula melangkah keluar dari rumah itu . " Baby ~ tunggu I dekat luar jangan balik dulu " ujar wanita itu . " What's wrong with you ha Danie ?! " Wanita itu mula menaik kan suaranya .

" Ceh , what's wrong with me ? Mama tu sampai bila mama nak jadi macam ni ! Balik lewat malam , mabuk bawa jantan balik rumah pulak tu . Mama ingat rumah kita ni hotel ke apa ?! " herdik Damien . Wanita itu terus menampar wajah Damien dan membuatkan Damien jatuh terduduk di atas sofa . " Selama ni Danie mana kisah tapi sekarang kenapa nak sibuk pasal hal aku " ujar wanita itu dengan nada marah .

Damien mula mengesat darah yang keluar dari tepi bibirnya dia bangun semula . " Ma ! Danie penat tau setiap hari macam ni , kenapa mama tak macam mak ayah orang lain . Kenapa ma ! Orang lain punya mak jaga anak dia baik je , bagi anak dia makan , beri kasih sayang tapi kenapa mama tak macam tu ! Danie penat ma , tolong lah ma sekali je mama jadi seorang ibu yang sebenar untuk Danie " air mata Damien mula menitis .

" Tolong lah ma berubah lah Danie taknak mama dibelenggu dengan dosa . Kalau arwah papa tahu mesti dia kecewa . Mama tak kesian ke dengan papa " Damien terduduk semula di atas sofa . Datin Julia mula terdiam , hatinya sayu melihat anak tunggalnya itu . Dia ingin memeluk Damien tetapi takut Damien mula naik angin .

" Danie nak minta ampun dengan mama kalau Danie ada tergores hati mama , Danie cuma nak mama berubah , Danie nak mama Danie yang dulu , yang selalu ada dengan Danie, yang selalu masak masakan favourite Danie , gelak tawa dengan Danie . Danie nak Datin Julia Shahirah yang dulu " Damien menghampiri Datin Julia . Kedua-dua tangan Datin Julia dipegang oleh Damien dan dengan perlahan tangan tersebut di ciumnya dan ini membuatkan Datin Julia menitiskan air mata .

Damien pantas keluar dari rumah itu setelah mencium tangan ibunya . Dia mula menghidupkan motor dan beredar pergi daripada perkarangan rumahnya . Datin Julia hanya melihat pemergian anaknya itu dari tingkap .

****

" Eh pahal datang balik ? " Soal Ezzat yang sedang duduk di sofa yang berada di ruang tamunya . Damien meletakan helmet di meja yang berhadapan dengan tempat Ezzat duduk . " Panas ah dekat rumah aku , tulah aku datang sini " Damien mula melangkah menuju ke dapur rumah Ezzat . Semenjak mereka berdua menjadi rakan subahat , rumah Ezzat sudah menjadi rumah keduanya . Selok-belok rumah Ezzat pun dia dah tahu .

" Kau tidur sini ke ? " Tanya Ezzat dari ruang tamu . " Ye ah " balas Damien dari dapur . Ezzat bangun lalu menuju ke dapur . " Aku nak tidur dulu , kau tu tengok si Mia tu sikit tau " pesan Ezzat , Damien hanya mengangguk-anggukkan kepalanya . Setelah itu Ezzat mula melangkah naik ke tingkat 3 di mana biliknya berada . Damien hanya menghantar bayangan Ezzat dengan ekor matanya .

Setelah menunggu dalam 1 jam setengah Ezzat sudah menunjukkan tanda-tanda yang dia sudah tidur . Damien mula berlari anak menuju ke peti sejuk . 2 tin coca cola diambilnya dari dalam peti sejuk dan dia mula naik ke tingkat 2 di mana bilik Mia berada . Sebelum itu dia sempat juga mengambil satu keropok kentang dari dalam almari untuk dimakan bersama Mia .

' Daripada jaga Mia elok aku borak dengan dia ' monolog Damien seorang diri . Pintu bilik Mia diketuk oleh Damien perlahan . Dia mula melangkah masuk apabila pintu tersebut tidak berkunci . Mia yang masih belum tidur terus bangun dari baringnya apabila melihat kelibat Damien . " Hello , tak tidur lagi ke ? " Soal Damien lalu dia mengambil tempat di kerusi di meja solek yang ada di dalam bilik itu .

" Belum lagi , tak boleh tidurlah " balas Mia . Dia mula duduk di birai katil menghadap Damien . " Baguslah tu , memandangkan hari ini turn aku kena jaga kau , ni aku ada bawa air coke " Damien menghulurkan tin itu ke Mia . " Ezzat mana ? " Soal Mia setelah dia menyambut huluran itu . " Dia dah tidur " balas Damien .

" Kau kenapa patah balik sini ? Bukan kau kata nak balik ke " soal Mia apabila sudah masuk 15 minit mereka berdua diam . Damien meletakkan tin coke itu di atas meja solek . " Entahlah , ikutkan hati nak balik tapi tulah . Ada pemandangan tak menarik pula " jawab Damien . " Aik dah kenapa pula ni ? " Soal Mia lagi . Tin coke yang dipegangnya diletakkan di atas meja solek juga .

" Mama aku balik pula malam ni " jawab Damien dengan malas . Mia mula pelik , patutlah happy lah bila seorang ibu balik ke rumah . " Dah kenapa pula , tak boleh ke kalau mama kau balik ? " Soal Mia dengan agak berhati-hati . Takut si Damien ni melenting pula . Damien mengeluh perlahan .

" Sebenarnya , papa aku meninggal dunia masa aku tingkatan 1 . Kau tahu kan pada usia macam tu mestilah kita agak memberontak dan inginkan kebebasan , kena pula masa papa aku meninggal . Memang makin teruk lah aku . Kalau kau perasan sebab tu lah aku selalu buli kau " jelas Damien . Mia agak sedikit tergamam . Yelah bukan apa diaorang ni mana rapat mana tiba-tiba Damien cerita pasal family dia pula  .

" Papa aku meninggal sebab accident masa dia on the way ke KLIA . Bila papa aku meninggal , hidup aku 360 darjah berubah dan tak sama masa papa aku ada dulu . Mama pun sama dah berubah , semenjak papa takde , mama selalu bawa lelaki balik rumah dan itu membuatkan aku rasa tidak selesa . Kehidupan aku dengan mama dah tak sama macam dulu . Kadang-kadang rasa macam tak perfect hidup tanpa seorang bapa dan pemimpin di dalam keluarga " jelas Damien lagi . Mia mula dapat merasakan kesedihan dan cabaran yang di lalui oleh Damien .

" Damien ? Janganlah macam ni . Kau kena kuat , papa kau mesti tak suka tengok kau macam ni " pujuk Mia . Damien mula menundukan wajahnya . " Aku pun kehilangan seorang yang aku sayang , kita sebagai anak kita kena selalu doakan mereka " tambah Mia lagi . Damien tersenyum ke arah Mia . " Thank you Mia , doakan aku supaya jadi orang yang lebih baik itu arwah papa aku " ujar Damien . Mia hanya mengangguk sambil tersenyum .

****

Vote and comments
Thank youuuu 🥰



Harapan Terakhir Where stories live. Discover now