37

87 5 0
                                    

Ezzat memasuki ke dalam biliknya setelah berjumpa dengan Mia di tingkat bawah . 2 tiket penerbangan ke Amsterdam di perhatikannya .

" Tak lama lagi Mia , kita akan hidup dekat sana tanpa gangguan lagi " ujarnya dengan yakin .

Tiba-tiba pintu biliknya diketuk dari luar . Ezzat mula bangun dari katilnya lalu menghampiri pintu bilik .

" Kau nak apa Damien ? " Soal Ezzat dengan kasar .

Damien yang berada di hadapan pintu bilik Ezzat mula terkejut dengan pertanyaannya .

" Eh bukan kau nak pergi uruskan passport Mia ke ? Kenapa kau ada dekat sini lagi " Soal Damien dengan pelik .

" Kejap lagi aku gerak lah , kau tu jangan pergi mana-mana jaga si Mia tu " balas Ezzat . Dia segera menutup pintu biliknya setelah menjawab pertanyaan Damien .

Damien yang masih berdiri di hadapan pintu bilik Ezzat mula berlari menuju ke bilik Mia yang berada di tingkat bawah .

Di Bilik Mia ...

Mia segera membuka bangun dari katil apabila mendengar suara Damien memanggilnya .

" Kau kenapa ni ? " Soal Mia apabila melihat Damien dalam keadaan yang seperti baru lepas dikejar oleh anjing liar .

" Kau kena lari dari sini secepat mungkin " jawab Damien . Dia mula mengambil tempat di sofa yang berdekatan dengan katil Mia .

" Dah kenapa pula ? " Soal Mia dengan cemas .

" Ezzat , dia nak bawa kau lari ke Amsterdam " beritahu Damien .

Wajah Mia mula berubah , dia mula takut dan cemas dalam masa yang sama .

" Apa kita nak buat ni ?! Aku rasa seram sejuk lahhh " ujar Mia .

Air matanya mula bertakung di tubir mata dan sekelip sahaja air matanya akan jatuh .

" Takpe kau rilek , aku ada idea " balas Damien dengan yakin .

****

Iskandar merenung kesan lembam di bibirnya menggunakan skrin telefon . Dia mengeluh dengan perlahan .

Kejadian dia bergaduh dengan Rayyan sudah diketahui oleh Xihao dan Arif . Mereka berdua tidak tahu ingin memihak kepada siapa . Tetapi Iskandar tidak kisah pasal semua itu .

Teh ais yang berada di hadapannya di sedut sehinggalah setengah . Sekarang waktu rehat , dia hanya rehat seorang diri di mamak yang tidak jauh dari Secret Recipe di mana tempat dia bekerja .

" Iskandar kan ? " Soal seseorang yang menghampiri mejanya .

Iskandar terkejut dan dalam masa yang sama dia mengangguk .

" Kau Firdaus kan ? Kawan baik Damien ? " Soalnya semula .

Firdaus sekadar mengangguk lalu mengambil tempat di hadapan Iskandar . Wajahnya seperti dalam ketakutan .

" Kau kenapa ? " Soal Iskandar pelik .

" Sebenarnya ..... "

****

Telefon Ezzat berdering dan ini membuatkannya marah . Dia mula mencapai telefon tersebut .

" HELLO ! "

" Ezzat ? Where are you darling ? Papa Richard said that you are in Malaysia , is that true ? "

" Yes mummy , I'm here "

" Oh god , why did you not told me about this ! Mummy risau tahu tak . Mummy balik je rumah you tiada di rumah "

" No need to worry mummy , I will be back soon but not in the UK . I will go to daddy's house in Netherlands "

" Oh , take care . Call me if you need anything "

" Ok mum "

Ezzat mencampakkan telefonnya ke arah katil . " Aku dah pesan dekat orang tua tu jangan bagitahu mummy , dia bagitahu jugak . Sial punya Richard " marahnya .

Kedua-dua ibu bapa Ezzat sudah bercerai . Ibunya Datin Kamelia berkahwin dengan suami barunya yang berasal dari UK yang bernama Richard Rowland manakala bapanya Dato' Ezuadi berkahwin dengan orang tempatan dan menetap di Netherlands .

Ezzat mempunyai 5 orang adik beradik . 3 adik tiri dan seorang abang kandung yang bernama Ezzwa . Tetapi malangnya abangnya sudah meninggal dunia pada usia 20 tahun akibat kemalangan dan Ezzat berumur 15 tahun pada waktu itu .

Siapa je yang tak sedih . Keluarga berpecah belah abang kandung pula meninggal dunia . Inilah yang membuatkan hidup Ezzat seperti seorang anak yatim piatu .

Ketika Ezzwa hidup , mereka sangat rapat dan Ezzat dulu tak sejahat macam sekarang . Dulu dia baik , rajin solat dan bijak dan itu semua adalah didikan dari abangnya Ezzwa . Ezzwa lah yang sentiasa membimbingnya ke jalan yang benar .

Tetapi itu semua hanyalah sementara . Semenjak kematian Ezzwa , Ezzat mengalami kemurungan yang amat teruk dan hampir membunuh dirinya sendiri . Dia pernah cuba untuk terjun dari bangunan tetapi di halang oleh sahabat abangnya iaitu Reduan .

Reduan dan Ezzwa adalah keluarga rapat bagi Ezzat . Ibu dan bapanya tidak pernah kisah tentangnya dan Ezzwa . Reduan sekarang sudah berkahwin dan sejak itu mereka tidak lagi berjumpa .

Ketukan di pintu bilik Ezzat membuatkan lamunannya terhenti . Dia segera membuka pintu bilik , kelihatan Damien yang berada di muka pintu dengan wajah yang cemas .

" Kau apahal ni ? " Soal Ezzat pelik

" Mia ? Mia dia ... "

" Kenapa dengan Mia " soal Ezzat lagi .

" Mia dah lari ! " ujar Damien dengan bersungguh-sungguh .

" Apa dia ?!!!!!! ..... "

****

Vote and comment
Thank youuuuu

Harapan Terakhir Where stories live. Discover now