Awal

29.9K 158 16
                                    

Siang itu tampak seorang wanita berbaring di kasur berselancar di sosial media, tak lupa dengan earphone yang terpasang di telinganya. Dengan intens ia tatap layar handphonenya menonton video porno favoritnya.  Wajah dan tubuhnya semakin menegang dengan kaki yang dia silangkan, tanda ia akan segera menuju klimaks. 

*Tok tok tok* seseorang mengetuk kamar, lalu terdengar suara memanggil "Mbaaaaaaak Diii".

Sial. Dalam hatiku mengumpat, siapa lagi siang-siang bolong gini mengganggu aku yang sedang asik kalau bukan adek. "HAH Apaaaa Dek?"

"Buka dulu buruan pintunya aku mau masuk"

Segeralah aku buka sedikit  pintu kamarku, mengintip sedikit dengan wajah kesal.

"Ngapain sih mau masuk? gangguin orang bobo aja huh"
"Ini loh mau jajan gak?"
"mau, tapi ntar aja"
"Yaudah deh, aku taro meja makan ya. Dah" Lalu dia ngeloyor aja pergi, tanpa bilang maaf atau lainnya membuatku semakin kesal.

Setelah adek pergi, ku tutup pintu kamar. Ingin segera ku lanjutkan video tadi yang belum selesai. Tapi keburu mood hilang maka tidak kulanjutkan video tadi.

----

Aku Diana Larasati, wanita berumur ya... kurang lebih sudah kepala dua. Wajahku banyak yang bilang mirip India walaupun aku tahu tidak ada keturunan India di keluarga ku. Hidungku yang mancung sering dikira keturunan campur. Tubuhku tidak langsing, justru gendut lemak sana sini punya pantat yang besar tapi tidak pada payudaraku. Untuk tubuhku yang gendut ini, payudaraku tergolong kecil tapi tetap menggairahkan dilihat. Kulitku putih bersih, hanya saja lenganku sedikit gosong karena tidak pernah dirawat. Wajar saja dari dulu aku selalu merasa bahwa orang putih pasti akan kembali ke kulit aslinya walaupun segosong apapun. Well, aku berharap bisa memutar waktu dan lebih sering menggunakan lengan panjang.

Hobiku menonton film bokep/porno. Berawal dari aku dulu masih SD kelas satu tidak sengaja melihat file pribadi milik Papa di komputer. Akhirnya hingga sekarang masih aktif menonton film bokep, terutama jika hari-hariku terasa sedang berat.

Saat pertama kali menonton film porno, Aku masih tidak tahu apa itu. Hanya menonton dua orang ciuman dan saling menggerayangi tubuh masing-masing. Lama setelah itu aku tidak pernah lagi menonton video porno hingga menginjak kelas 5 SD, dimana aku mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Lonjakan hormon yang begitu hebat membuatku semakin tidak karuan. Lagi-lagi dari komputer Papa, Aku tidak sengaja menonton video porno. Tidak sengaja karena sedang mencari file foto malah ketemunya video.

Semenjak saat itulah aku merasakan sensasi berbeda yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Saat menonton video porno ada rasa puas dan nyaman, berbeda dengan menonton film biasa yang hanya menghibur dan terkadang memberikan gelak tawa.

Tidak banyak stok film porno di komputer papa saat itu. Semua telah habis  aku tonton. Bosan mengulang video yang telah ditonton akhirnya aku ingin mencari lebih dengan mulai menggunakan mesin pencari google untuk memenuhi keinginannya. Namun saat itu memang internet positif sudah banyak berkeliaran, susah untuk dapat menonton video melalui streaming. Tidak kehabisan akal, aku mengalihkan keinginanku untuk menonton dengan membaca cerita dewasa. Semua kategori cerita ku baca, mulai dari daun muda, hingga ke fantasi gangbang. Aku membaca sembari membayangkan ceritanya. Tubuhku bergetar menikmati apa yang tengah ku baca, saat itu tanpa sadar aku mengeluarkan cairan putih melalui lubang kewanitaanku dan dengan bodohnya ku mengira bahwa itu keputihan. Ah, Klimaks pertamaku maklumlah.

Cara masturbasi belum aku ketahui kala itu, aku hanya menikmati cerita-cerita dewasa dengan menyilangkan kaki dan menekan erat bagian pangkal paha  sehingga tekanan yang aku buat dari menyilangkan kaki bisa memijat lembut klitorisku. Tidak ada yang mengajari untuk menyilangkan kaki, itu terjadi natural saja. Hingga Aku beranjak dewasa kelas 3 SMP dan mulai mencari tahu lebih detail bagaimana meraih kenikmatan lebih dari sekedar menyilangkan kaki. Lalu melalui informasi yang ku baca dari internet aku mencoba untuk menyentuh vagina ku sendiri yang berbulu lebat itu. Meraba-raba bagian mana yang dimaksud klitoris, katanya jika disentuh dengan gentle memberikan sensasi nikmat.

Aku menekan lembut klitorisku, hingga akhirnya merasakan sensai nikmat yang berbeda dari menyilangkan kaki. Ada rasa geli-geli tapi membuatku mendesah pelan.
Oh ini namanya masturbasi, terasa vaginaku mulai basah akibat sentuhannya pada klitoris ini. Ditambah lagi menonton video porno mendengar desahan-desahan nikmat para pemain bokep, menambah adrenalin untuk memainkan klitorisku semakin kencang. Sudah becek rupanya. Awalnya ingin mencoba memasukkan jari kedalam, namun karena masih takut jadi hanya bermain seputar klitoris saja.

----

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang