Well, terjawab sudah kegelisahanku atas hilangnya Gunawan. Masih terbayang omongan Yura kemarin. Haruskah aku menyudahi obrolan-obrolanku bersamanya tapi aku masih ingin tahu lebih tentangnya. Lebih tepatnya aku mulai merasa nyaman dengan kehadirannya disetiap hariku. Perhatiannya, mengobrol dengannya, membuatku merasa memiliki teman dikala aku merasa kesepian. Mendengarkan celotehannya, atau terkadang aku membuat lelucon garing namun ia tetap tertawa. Aku menyukai itu semua.
----------------
{Incoming Call From G}"Halo?", Sapaku seperti biasa. Kali ini tidak dengan nada dingin seperti biasanya.
"Hai, lagi apa?"
"Lagi dikamar nonton YouTube, kenapa?"
"Gapapa nanya aja"
Hening...
"Nanti kalo aku balik ke Jawa, ketemu ya"
"Ah lihat entar lah"
"Kok lihat entar sih, gapapa kali ketemu ya". Nadanya kali ini terdengar memaksa.
"Aku itu maluuuuu, ga pernah ketemu orang-orang yang aku kenal via onlinee"
"Hah masa sih by? Gapernah ketemu? Katanya sering vcs-an"
"Iya vcs mah vcs aja, tapi kan kalo ngedate ketemu beda lagi. Penakut aku itu ga berani ketemu orang"
"Gapapa, nanti sama aku aja berani kok. Jangan takut, aku gamau kamu takut".
"Yaudah lihat ntar aja" jawabku kali mengelak ajakannya.
"Iyadeh, lihat ntar aja antara kamu atau yang satunya".
Akupun mengernyitkan dahi, siapakah gerangan yang dimaksud."Satunya siapa?"
"Adaa mutualku, dari Semarang by"
"Ohh baru kenal?". Mencoba jaim dan dingin, tapi dalam hati perasaan ini sudah bergejolak.
"Iya baru kenal, dia aku ajakin ketemuan mau sih katanya. Tapi dia belom pernah ngewe juga sih".
"Ohh, umur berapa?"
"28 kalo ga salah, udah kerja"
"Ohhh, yaudah dong sama dia aja".
"Ngga ah sama kamu aja". Mulut buaya udah mulai beraksi.
"Lho, kan dia udah jelas mau ketemu, kalo aku kan belom tentu mau ketemu". Aku mencoba memberikan penjelasan logis padanya. Walaupun hati ini agaknya terasa seperti kebakaran jenggot.
"Tapi aku pengennya ketemu kamu sih, lebih ada chemistry nya sama kamu"
Dalam hatiku 'halah2, lambemu lamis mas'
"Gaperlu ada chemistry, nanti juga bisa dibangun itu chemistry sama yang Semarang".Entah mengapa, hatiku menjadi kacau mendengar bahwa ada wanita lain yang sedang dekat dengannya. Tapi aku tidak ingin menunjukkan itu padanya. Aku berpura-pura menjadi temannya, karena memang dari awal bertujuan berteman saja bukan?. Perbincangan kami akhirnya mulai mengarah tentang dia dan wanita Semarang itu. Bagaimana kenalnya, sudah berapa lama berbincang, dia profesinya apa, orangnya seperti apa, asik apa tidak. Semakin lama aku menyadari bahwa aku itu tidak nyaman perbincangan kita menjadi tentang wanita Semarang itu. Namun aku ingin tahu tentang dia. Entah apa yang membuatku bertindak demikian. Aku hanya ingin menganalisa wanita Semarang itu.
Akhirnya, obrolan sore itu ditutup karena Gunawan ingin mandi. Setelah telpon ditutup, ada yang mengganjal di hatiku namun aku tidak tahu apa. Mana mungkin gara-gara wanita Semarang itu?. Akupun memutuskan untuk mengalihkan perhatian ku dengan menonton beberapa tv series di laptopku. Agar tidak melulu memikirkan Gunawan dengan Wanita Semarang itu.
---------
*Pukul 19.07*
(Lagi apa by?)
(Udah makan?)Aku yang tengah asik menonton tv series, melirik ke layar handphone ku begitu saja.
'oh dari G, biarin aja lah'*Pukul 19.35*
(By)
*Pukul 20.27*
(Udah tidur by?)
*Pukul 21.00*
(Met tidur ya)*Pukul 21.05*
Akupun membalas pesan whatsapp nya, setelah memikirkan apa yang disampaikan Yura. Mungkin memang benar bahwa laki-laki ini too much untukku. Aku pun tidak tahu, hatiku mengganjal saja rasanya setelah tahu dia dekat dengan yang lain.
(Hai)
(Aku abis nonton film)(Ohh, pantesan kok bales-bales)
(Aku mau ngomong sesuatu)
(Apa ?)
(Kita ngga usah ngobrol lagi ya)
(Lhoh, kenapa? Kok gitu ngomongnya)
(Ya gapapa). Jawaban paling klise yang seorang Diana lontarkan.
(Udah nemu yang lain?)
(Engga juga, gapapa lah pokoknya kita gausah ngobrol lagi)
{Incoming call from G}
{{Reject}}
{Incoming call from G}
{{Reject}}
{Incoming call from G}
{{Reject}}(Angkat telponku)
(Gamau)
Gunawan, terus-menerus menelponku. Hingga 10 kali. Namun aku reject terus-menerus.
(Oke, kalau memang gamau ngomong lagi sama aku)
(Maaf ya)
(Aku minta VCS sekarang)
(Harus banget sekarang? Besok aja lah)
(maunya skrg!)
(Gamau)
(VCS SKRG!)
(BURUAN CEPET)(Kok kamu jadi gini, apaan deh)
(Aku minta vcs terakhir kali!) Pesan whatsapp darinya terlihat memaksa. Aku pun menjadi takut.
(Gamau, aku jadi takut sama kamu)
Akhirnya aku pun mengaktifkan mode pesawat di handphoneku. Tidak ada lagi pesan darinya. Aku tidur dengan perasaan gelisah.
----------------------------------
Keesokan harinya saat aku bangun dari tidur, ku tidak mengaktifkan handphoneku sama sekali. Aku masih takut dengan kejadian semalam. Hingga akhirnya sorepun tiba. Aku aktifkan kembali handphoneku. Terlihat banyak sekali pesan masuk dari G.
(Kamu ngapain sih masih nyariin aku) balasku padanya
(Kamu kenapa tiba-tiba mau pergi begitu?)
(Ya aku harus ngapain juga?)
(Ada apa, kita ngobrol sebelumnya biasa-biasa aja trus kok tiba-tiba berubah drastis malemnya)
(Angkat telponku){Incoming call from G}
"kamu kenapa?" Tanyanya, dengan suara lebih lembut dari biasanya.
"Gapapa"
"Gapapa, kok pergi aneh deh"
"Ya aku merasa lebih baik udahan aja kita ngobrolnya*
"Kenapa? Gara-gara yang Semarang ya?"
Hening. Deg.
"Halo, kok diem aja sih by"
"Engga bukan karena dia" nadaku mulai meninggi, mengelak yang dia barusan omongkan.
"Iya trus kenapa, jangan kaya gitulah by. Bingung aku kalo kamu kaya gitu"
"Ya gapapa, udahlah ngapain sih"
"Jawab dulu kenapa"
"Ya aku gasuka aja"
"Gasuka apa?, Sama yang Semarang itu ya?"
"Gasuka obrolannya jadi tentang diaaaa semuaaa, mending kalo mau sama dia ya udah sama dia gausah ngobrol sama aku".
"Iya-iya engga ngobrolin tentang dia lagi, udah ya jangan ngambek lagi". Suaranya kali ini sangat lembut sekali, hatiku luluh kembali oleh mulut buaya satu ini.
Hening.......lalu tiba-tiba
"Aku ga mau kamu pergi by, aku mau kamu sama aku, aku ga mau kamu pergi".
Gunawan mengucapkan kalimat itu dengan nada yang sangat lirih. Aku pun seperti terhipnotis, dan akhirnya api dihatiku padam sendirinya. Lalu obrolan kita kembali normal seperti sedia kala. Hingga akhirnya Gunawan mengantuk."Udah yaa, aku sambil merem. Aku mulai ngantuk ini by".
--------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu Ku
Romance21+ Bermula dari perbincangan ringan dari media sosial berubah menjadi hubungan yang panas antara Diana dan Edo.