"Gila ya kamu, dari cuma ngobrol di teras bisa ngewe".
"Itu namanya masa muda, hahaha".
"Kalo sekarang masa tua ya?" Godaku.
"Hey aku belum terlalu tua, aku matang". Gunawan usianya akan menginjak 30 tahun. Bagiku seorang wanita 21 tahun itu cukup tua lah?.
"Eh trus ada lagi sih, dulu waktu aku merantau di pulau ***********. Wah, ini aku emang anjing sih. Kalo di inget pengen ketawa tapi juga kasihan".
"Kenaps tuc".
"Dulu waktu disana aku hobi banget by main aplikasi dating. Aku dulu mainnya bee talk. Gila cepet banget dapet cewe disana. Cepet pake banget lah pokoknya. Ada satu nih, aku ajakin ngewe mau, yaudah gas aja dong ke kosannya. Kelar ngewe aku ditelpon abangku. Mobilnya mau dipake. Aku tinggal aja deh dia".Anjir ini lelaki tidak ada tatakrama, main tinggal-tinggal aja abis ngewe. Banyak sekali kisah-kisah perjalanan seks Gunawan, mulai yang masih awal pertama kali mencoba berhubungan intim dengan kakak kelasnya. Kejadiannya setelah dia lulus sekolah, dia melanglang buana merantau ke kota kakaknya berkuliah. Hingga akhirnya dia mengungkapkan rasanya pertama kali berhubungan badan, rasanya hangat aja. Lalu aku iseng tanya "Lama ngga?". Dia ketawa, lalu menjawab "Ya engga lah ngaco, paling 15 menit aja itu. Orang kaget karena pertama kali".
------
Gunawan, menarik juga bagiku. Selama dua hari berbincang dengannya via telpon. Suaranya yang renyah dan berat itu membuatku terngiang memikirkan tentangnya. Kisahnya membuatku selalu ingin tahu lebih tentangnya, membuatku bertanya siapa gerangan. Dia mampu menjelaskan semua pertanyaanku yang aneh tentang pengalaman hidupnya dan dengan santai. Dia adalah badboy fuck boy play boy, semua yang jelek-jelek lah.
Hingga akhirnya dia merasa cukup banyak bercerita tentang perjalanan seksnya, sehingga ingin tahu tentang yang aku lalui. Jujur dibanding pengalamannya yang segudang aku bahkan hingga berbincang dengannya belum pernah merasakan ciuman. Usiaku sudah 21 tahun dan aku belum pernah berciuman. Bukan karena aku seorang wanita baik-baik, hanya saja aku belum menemukan lelaki yang tepat saja.
Dalam diriku juga sebetulnya bergejolak sekali ingin tahu lebih tentang dunia perlendiran, maka ketika dia dengan gamblang sekali bercerita tentang itu aku menjadi seperti anak kecil yang mendengarkan dongeng sebelum tidur.
Aku pun menceritakan tentang diriku pada Gunawan. Aku bercerita tentang aku yang tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun. Tapi, aku sering sekali melakukan Camsex atau sekarang lebih beken disebut VCS. Aku mengira karena mengenalnya via forum terkait seks dan itu online, VCS merupakan hal lazim baginya. Oh dear, aku sangat keliru. Ternyata aku yang terlalu sering bermain VCS.
Semua bermula saat aku masih SMA, aku aktif sekali bermain Omegle saat itu. Setiap pulang sekolah, atau malam hari ketika bosan menonton film dan sudah banyak video YouTube yang ku tonton akhirnya aku mengunjungi Omegle. Tujuan utama sebenarnya menjadikan ladang praktek berbincang menggunakan bahasa Inggris. Banyak sekali bule disana, jadi aku pikir bukankah seru kalau bisa berbincang dengan Native Speaker langsung?
Memang banyak sekali penis bersebaran di website itu. Tapi, aku cuek saat itu karena merasa tidak ingin tahu lebih. Ketika aku sange pun aku memilih menonton video porno ketimbang menonton laki-laki mengocok penisnya di media daring. Hingga suatu ketika aku berbincang dengan salah satu Bule dari Amerika. Dia baik, seru diajak berbincang dan obrolan kita menjadi ke topik seputar seks. Dia memberitahu ku cara bermain camsex saat itu. Dia menyuruhku membuat Skype sehingga bisa kontak lagi.
Akhirnya kita bertukar kontak di Skype, dan aku menjadi tahu ternyata bermain dengan vagina sendiri dan sambil melihat seseorang dibelahan dunia lain mengocok penisnya merupakan sebuah kenikmatan. Aku membiarkan tubuhku dipandangi olehnya, menjadikan diriku fantasi olehnya apalagi ditambah desahan-desahan yang nyata dari nya. Pengalaman dan sensasi yang kurasakan sungguh berbeda dengan semata-mata menonton video porno saja.
Setelah berkenalan dan diajari olehnya tentang camsex. Aku pun menjadi ketagihan. Jujur saat itu, aku jadi keranjingan dan mencari banyak sekali teman bule untuk sekedar camseks bahkan ada yang seperti layaknya pacaran saja, kita bisa video call berjam-jam hingga tertidur pulas. Mulai dari melakukan kegiatan sehari-hari atau sekedar menonton tv namun tetap dengan video call tersambung satu sama lain. Kalau dihitung jumlahnya berapa kali telah melakukan camsex atau vcs bisa kurang lebih dengan 30 lelaki pun rasanya kurang. Karena dulu kontak di skypeku lebih dari itu sepertinya.
--------
"Jadi kamu udah sering ya vcs? Kalo gitu bisa dong?". Terdengar suara Gunawan diujung sana bertanya pertanyaan yang sudah kuduga akan dilontarkan olehnya. Banyak sekali laki-laki yang langsung mengajakku camseks ketika aku bercerita tentang pengalamanku. Padahal niat awal hanya sekedar berbagi cerita saja.
"Ah tergantung sih". Jawabku singkat.
----------
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu Ku
Romance21+ Bermula dari perbincangan ringan dari media sosial berubah menjadi hubungan yang panas antara Diana dan Edo.