Edo Gunawan

8K 66 1
                                    

Ini telah memasuki bulan kedua, aku mengenalnya. Bulan ini merupakan hari spesialku. Karena dibulan ini aku berulang tahun untuk ke 21. Edo kini sudah memanggilku sayang dan tentang VCS dengannya? Oh tentu saja masih aman berjalan lancar kita melakukannya bisa 3 kali seminggu, tergantung aku memintanya kapan dan dia selalu menuruti itu. Aku tahu, saat ia memanggilku sayang disetiap pesan yang dikirim ada wanita lain yang juga sedang dekat dengannya. Dia nyaman saja menceritakan tentang mereka kepadaku. Entah mengapa hal itu bisa terjadi. Cemburu?, oh jelas tapi kita bukan pacaran. Beberapa kali ia meyakinkanku untuk berpacaran dengannya. Namun, aku masih bimbang karena aku masih punya "Baggage" yang belum selesai, sehingga aku tidak ingin mempengaruhi hubunganku kelak. 

Lagipula, dia juga dekat dengan wanita lain jadi apa yang perlu dipertimbangkan bukan?. Dia juga masih berada diantah berantah, sehingga aku tidak perlu pusing memikirkan akan bertemu dengannya atau tidak. Jujur saja aku belum pernah bertemu langsung orang yang kukenal via online. Banyak orang yang ku kenal via online dan jujur mereka adalah orang yang menarik dan punya banyak cerita yang menurutku sangat luar biasa, namun aku selalu menolak untuk bertemu. Terlebih aku tidak pernah berani dan aku punya peraturan yang ketat tentang pembatasan dunia maya dengan dunia nyata sehingga aku tidak ingin dua dunia itu tercampur menjadi satu. 

Edo, dia sering mengajakku untuk bertemu saat ia kembali ke Jawa nanti. Tapi aku masih takut untuk bertemu dia. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, aku belum pernah bertemu orang yang ku kenal melalui dunia maya. Bahkan dia berkata ingin mempersuntingku? HEY!! Tidakkah itu terlalu dini untuk mengajakku menikah?, kita bahkan belum bertemu.

Sejak berbincang rutin dengan Edo, aku merasa bahwa dia laki-laki yang menakjubkan. Kisah hidupnya dan apa yang membuatnya menjadi dirinya hingga sekarang menurutku itu sebuah daya tarik. Dia laki-laki keras, kuat, smart, mau belajar dan dia menyukai hewan. Bukan tipikal hewan peliharaan biasa seperti kucing atau anjing, tapi dia juga menyukai berbagai macam hewan mulai ular, burung, ayam, sapi, ikan, dan berbagai macam hewan lainnya. Dia peduli dengan orang-orang yang berarti bagi hidupnya. Peduli amat sangat. Mungkin karena dulu dia hidup sebagai anak punk, hidupnya dijalanan tidur pun dijalan. "Tongkrongan" teman-teman yang menghabiskan waktu saat dia masih berada dijalanan, susah seneng sama-sama. 

Dia lulusan SMA dengan drop-out hingga akhirnya ikut paket C. Entah mengapa saat aku mengobrol dengannya dia tidak terasa hanya lulusan SMA, dia jauh lebih pintar dari yang ia sadari. Lelaki yang persuasif saat berbicara, Ia menyukai hal-hal kuno bahkan berbau kerajaan indonesia sebelum VOC masuk ke Indonesia. Dengan semua hal yang aku pahami tentang Edo, entah mengapa aku masih bertanya-tanya mengapa dia bisa masih begitu-gitu saja dihidupnya. Padahal dia bisa menjadi lebh dari sekadar itu-itu saja. Aku tahu dia mampu menjadi lebih dari dirinya yang sekarang. Saat aku telaah lebih jauh melalui ceritanya, semua yang membuatnya down atau jatuh adalah karena wanita. Sama seperti hal yang membawanya ke Antah berantah.

Hal yang membawa Edo ke antah berantah adalah patah hati yang amat mendalam karena seorang wanita. Wanita yang amat sangat ia perjuangkan dan ia cintai. Ia ingin sekali menikahi wanita ini, namun ternyata shit happens. Bahwa selama mereka berdua berpacaran, wanita tersebut telah memiliki suami. Sehingga akhirnya Edo memilih untuk pergi meninggalkan wanita itu walaupun berat baginya untuk pergi. Dia dulu bekerja di Jakarta, menurutku pekerjaannya lumayan tapi ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya di Jakarta untuk mencari pekerjaan di Surabaya, kota kekasihnya tinggal. Beberapa bulan mencari pekerjaan di Surabaya namun ternyata sulit didapat, hingga akhirnya ia putuskan untuk pulang ke kota kelahirannya. 

Sedikit demi sedikit, aku mulai peduli tentang Edo. Aku mulai memahami siapa Edo dan seluruh tentangnya. Baik dan buruknya sudah cukup aku tahu. Aku tahu dia laki-laki yang aku harus bantu untuk menjadi jauh lebih baik dengan segala potensi yang dimiliki dirinya. Aku tidak tahu apakah aku telah jatuh cinta padanya atau belum. Tapi seluruh jatuh bangun yang terjadi di hidupnya membuatku ingin menjalani itu bersamanya. 

-------------------------

[Video call dari G]

"Halo, kenapa nelpon malem-malem?"
*Crik crik**Edo menyalakan korek*
"Happy Birthday to youuu, happy birthday to youuuu"
"Eh, hahahha makasiiih" Ok pipiku kini memerah
"selamat ulang tahun ya by, semoga sehat selalu, semoga sayang aku, semoga kamu kuliahnya cepet lulus. Mau kado apa?"
"Hmm, gausah kado gapapa"
"Serius gamau kado?"
"Iyaaa gapapa"
"Yaudah dehh, aku tidur ya besok mau masuk kerja, kamu juga tidur. Besok kuliah"
"Iyaa, hehehe makasiii"

Edo mematikan video callnya, dan aku masih menatap layar handphoneku dengan senyum yang lebar. 

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang