CamseX / VCS

16.5K 85 2
                                    

"teragantung gimana emang?".
"Aku lagi ga pengen vcs atau camsex lagi lah". Aku menolak, karena terasa enggan saja walaupun aku merasa tertarik pada dirinya.
"Yah kok gitu sihh".
"aku pengen berhenti tau, mainan gitu. bikin kecanduan".
"Hm, baiklah".

Terdengar suara pasrah darinya. Aku tetap bermain misterius dengannya yang terbuka tentang banyak hal denganku. Bahkan nama dan wajahku pun tidak tahu, yang dia tahu hanya bentuk tubuhku. Aneh bukan?. Lalu tidak lama aku pamit menutup telpon, karena besok pagi aku ada ujian dan aku perlu mengerjakan tugas yang perlu dikumpulkan besok pagi juga. Mengejar beberapa halaman lagi yang perlu diselesaikan.

Setelah beberapa jam fokus mengerjakan, aku melirik layar handphoneku lagi-lagi notifikasi darinya muncul. Kali ini hanya sebatas bertanya kabar menanyakan apakah aku sudah tidur atau belum dan mengingatkan ku untuk lekas beristirahat bila tugas yang ku kerjakan selesai.
(Aku lagi pengen nih, vcs yuk) Ajaknya via chat.

(Ah aku lagi nugas, ntar aja ya pas udah kelar). Mencoba mengelak karena aku belum terlalu ingin.

(Yaudah nanti kalo sudah bilang ya, aku tunggu).

Lalu saat tengah malam aku merasa lagi ingin dan terngiang ajakannya tadi. Akhirnya aku beranikan mengajaknya terlebih dahulu. Aku enggan video call dengannya, tidak ingin menunjukkan wajahku. Tapi aku ingin sekali bermain dan berfantasi selepas mengerjakan tugas. Akhirnya aku putuskan membuat video diriku bermain dengan vagina dan menggodanya. Dia pun langsung membalas dan menyahut cepat lebih cepat dari biasanya. Lelaki kalo terangsang memang kadang suka begitu. 

((Seksi by, lagi dooong))

Haha, kok ketagihan nih. Aku bikin lagi dengan lebih hot. Kali ini aku mendesah dan memainkan klitorisku lebih kencang, sehingga membuat diriku kelonjotan menikmati permainan jariku sendiri. Video kali ini berdurasi hampir satu menit lamanya, aku kirimkan padanya. Sebelum aku mengirimkan video aku berkata padanya untuk segera menghapusnya nanti ketika sudah selesai. Aku tahu ini sangat berbahaya dan jangan ditiru, karena sebaiknya tidak mengirimkan foto bugil apalagi video kepada orang yang belum dikenal. 

Hanya saja sudah kepalang sange, apa boleh buat. Kali ini aku meminta video gantian darinya, Selang semenit ada video masuk di chat whatsapp ku darinya. Aku lekas mengunduh video darinya. Tidak sabar melihat penis miliknya. Penisnya berurat, ukurannya khas pria indonesia tidak besar tapi tidak kecil. Pas. Aku melihat tangannya yang kekar mengelus-elus batang penisnya. Terlihat pahanya yang bertato di video itu. Aku sangat terangsang melihat tangannya yang kekar bertato itu mulai mengocok perlahan batang penisnya. Vaginaku menjadi lebih becek, jariku makin kencang mengitari klitorisku. Sial, aku sangat sangat sange melihat penisnya. Semakin kencang ia mengocok batang penisnya semakin kencang pula aku memainkan klitorisku. Ahhh.

Aku pun mengirimkan video balasan, kali ini aku bermain dengan payudaraku. Menarik kecil putingku dan lalu mengarahkan kamera ke arah perut bermain dengan jariku, menuju vagina membelah pahaku sendiri. Vaginaku kini sudah banjir akibat penisnya. Perlahan aku masukkan dua jari kedalam vaginaku dengan mendesah keenakan membayangkan itu penisnya "Aaaaaaaaaaahhhh". Aku pun memompa jariku lebih kencang berirama dengan desahanku, (AHHHHHH, AHHHH, Ahhhhhh...Hmmmpp) merintih keenakan, membayang penisnya memasuki lobang kenikmatan vaginaku. Hingga terdengar suara "Plok cek Plok cek plok cek ". Saking kencangnya aku memompa jariku kedalam vagina. Video itu tak terasa sudah hampir tiga menit lamanya. Lalu aku langsung kirim kepadanya. Sembari menanti balasan darinya, aku pun memutar ulang videonya mengocok penis yang membuatku sangat terangsang. 

Selang beberapa menit, dia pun mengirimkan ku video balasan, kali ini durasinya hampir 3 menit. Sial, dia pun ikut  mendesah di video itu. Tangannya yang kekar, mengocok batang penisnya dengan tempo yang cepat itu diiringi suara berat renyah itu mendesah keenakan. Aku menonton video itu, sembari menggigit bibirku sendiri membayangkan wajahnya yang menikmati tubuhku sembari mendesah keenakan itu. Akhirnya aku pun membuat satu video terakhir untuknya karena aku sudah tidak tahan lagi membayangkan dirinya, aku ingin keluar aku mengocok vaginaku kini lebih kencang sehingga tubuhku ikut kelonjotan menikmati permainan jariku sendiri. Desahanku pun semakin memburu, Tanda aku akan segera keluar mencapai klimaks. Satu tanganku bermain dengan klitorisku sembari satu tangan lainnya mengocok vaginaku dengan kencang. Kepalaku seperti dibuat melayang, rasa nikmat aku rasakan disekujur tubuhku. Otot disekujur tubuhku mengencang, menikmati fantasi membayangkan penisnya Gunawan. 

"AAAAAaaaaaAAAHHHHHHHHHHH", Lenguhku panjang dengan paha mengapit tanganku yang masih terjebak didalam vaginaku. Aku klimaks, mencapai akhir dari sangeku. Rasanya nikmat sekali setelah lama tidak mencapai klimaks dan ditambah tugas yang menumpuk. Stressku kian menghilang. Lekas saja aku kirimkan video itu padanya dengan tulisan dibawahnya (Aku keluar)

Lima menit kemudian ada balasan video darinya, dengan tulisan sama (Aku juga keluar). Jarinya yang kekar menggenggam batang penisnya lalu mengocoknya hingga kulihat cairan putih kental menyembur dari ujung penis. Ah, andai saja aku ada disana, pasti akan aku lahap habis peju yang berlumuran itu semua.

(Terimakasih ya by, Aku ke kamar mandi dulu).

(Iya sama-sama, jangan lupa dihapus ya)

(Iya nanti aku hapus ya)

Lalu aku pun melanjutkan mengerjakan tugasku yang tinggal amat sedikit. Sembari terkadang terngiang penisnya tadi. Ah ayo Diana, kamu harus fokus.

-----------------------

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang