Assalamualaikum

12.6K 103 0
                                    

Setelah memandangi notifikasi telpon dari nomor tak dikenal itu aku pun akhirnya mengangkat telponnya. Satu kata yang aku lontarkan dengan nada yang dingin tanpa ekspresi karena aku sangat gugup saat itu.

"Halo" Nada dingin dari ku.

"Halo juga, ini aku gunawan yang tadi ngobrol di skype". dalam hatiku berkata, ok aku sudah tau suaranya sama persis, aku tak sebodoh itu.

"Iya tau kok, kamu ngga papa kalo nelpon nomer? ntar abis banyak lho pulsamu".

"AH gapapa santai aja sih. Tadi sampai mana obrolan kita di skype?"

"Hm sampai mana ya, eh aku kira kamu itu ga akan download skype tau. Ternyata didownload beneran. Kaget tau"

"Ah apasih yang engga buat kamu". Oke, ini adalah gombalan sejuta umat buaya. Tapi aku tetap tersenyum tipis karena gombalan itu.

Obrolan kita menjadi panjang, kita berbincang tentang asal mula Gunawan bisa terdampar di Pulau tersebut merantau. Dia mengalami patah hati yang berat akibat putus dengan mantan terdahulunya. Lalu saat kembali ke rumah, ia ditawari kerjaan oleh kerabatnya merantau ke antah berantah ini. Ia mengiyakan saja, karena ini merupakan pulau yang ia impikan untuk didatangi jadi kenapa tidak?.

Gunawan ini anak band. Band metal pula. Terbayang betapa kerasnya selera dan karakter orangnya. Ia bahkan mentato salah satu band nya pada tubuhnya. Berbicara tentang tato, dia bahkan sudah lupa mana bagian tubuhnya yang ditato pertama. Sudah banyak sekali dan tidak diingat mana yang pertama. Dia punya satu tato yang unik menurutku saat aku melihat-lihat koleksi foto di akun sosial medianya. Tato itu ada di kedua bahunya, yaitu tato etnik dari suku dayak. Memang dia bukan keturunan dayak, tapi karena dia pernah merantau ke kalimantan, dan menyukai makna dari tato tersebut. Akhirnya Gunawan pun memilih untuk mentato itu ke tubuhnya.

Makna dari tato tersebut, diberikan kepada anak lelaki yang telah sering melakukan perjalanan. Gunawan orang yang selalu berpindah dan nyaman untuk pergi jauh berkeliling indonesia. Dia merasa sangat tertarik dengan tato tersebut. Akupun bertanya akan respon keluarganya saat mengetahui dia bertato. Jawabannya simple, "Ya yaudah, dimarahin tapi karena aku badung, aku tetep lanjutin aja wong aku seneng".

Tidak terasa satu jam lebih kita berbincang di telpon. Aku sangat antusias sekali mendengar cerita-ceritanya.

"Eh udah sejam tau, kamu ga eman pulsanya?"

"Ah ngga papa kali, santai aja"

"Oh yaudah kalau gitu"

Dari obrolan tentang tatonya, aku pun menjadi tahu tentang dia. Santai sekali bercerita tentang kehidupannya sebelum sekarang. Betapa badungnya saat masa sekolah dan betapa genitnya juga. Beberapa kali aku menggodanya dengan sebutan bapak kos putri, karena aku bisa menyimpulkan dia bukan hanya berbincang dengan satu wanita pada saat yang bersamaan. Salah satu hal yang menurutku lucu adalah ketika dia aku tanya berapa jumlah mantan yang dimiliki. Jeda begitu lama saat akan menjawabnya, tidak mungkin kurang dari sepuluh batinku. Lalu aku tembak saja angka yang cukup besar.

" 30 wanita?"

"Sepertinya segitu deh, apalagi kalau dihitung dari zaman sekolah dulu"

"Buset buaya sejati"

"HAHAHA". Tertawanya renyah mengiyakan bahwa dirinya buaya.

Jujur, saat mendengar cerita tentang kehidupannya aku menemukan sesuatu yang baru. Bagiku seorang Diana, anak rumahan yang jarang sekali nongkrong lalu punya kesempatan berbincang dengan lelaku anak metal kehidupannya keras bahkan tidur dijalan pun pernah ia lalui. Aku menjadi amat sangat tertarik dengan kisah hidupnya. Obrolan kita begitu panjang hingga tak terasa hampir dua jam.

Tepat pada menit ke 120, telpon darinya mati. Aku kira memang mungkin baterainya habis atau memang ingin diakhiri. Lalu beberapa saat kemudian handphoneku berdering. Nomor yang sama lagi. Hm Gunawan.

"Hai maaf ya, tadi mati."

"Ah gapapa kali, kenapa mati ya?"

"memang gitu, kalau udah dua jam otomatis mati"

"Oh pantesan mati, lama juga ya kita ngobrol"

"Iya hehe, kamu ngga mandi udah sore loh"

"Iya nanti sih mandi"

"Yaudah aku mandi dulu ya, nanti aku telpon lagi"

"Eh nggausah gapapa"

"Aku telpon lagi nanti ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

*Tuuut* Mati telpon dari dia. Aku masih tersenyum kata terakhir darinya. Assalamualaikum? wow, seorang anak metal bertato garang mengakhiri obrolan dengan assalamualaikum. Sedikit kagum aku olehnya.

--------------------

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang