Masih saja aku abaikan pesan di Whatsapp dari nomor yang aku kenal itu. Aku pergi makan pagi bersama teman-teman kampusku. Sesekali mengintip dari notifikasi pesan darinya, terpampang foto profil Gunawan. Terlihat garang kali ini dengan pisau ditodongkan di lehernya dan anting besar warna hitam di telinganya. Khas anak punk. Sejenak berpikir, perlukah aku membalas pesannya?.
Satu jam berlalu, aku memutuskan membalas pesannya di Whatsapp.
"Hai". Masih tetap dengan gayaku, singkat jelas padat.
"Gimana tadi ujiannya Chubby?"
"Lumayan lah, hehe"
"Kamu langsung pulang apa nongkrong dulu?"
"Nongkrong lah"
"Yaudah nanti, kalo udah pulang kabarin ya".
Buset, emangnya dikau siapa minta dikabarin. Responku seketika membaca pesan dari dia. Ada sedikit sinis tapi juga senang mendapatkan perhatian kecil darinya. Sekali lagi aku melihat foto profilnya, kini aku buka dengan ukuran penuh, tidak melalui lingkaran kecil dari notifikasi handphone. Kali ini aku bingung ingin menyimpan nomor itu dengan nama siapa. Akhirnya aku simpan lah dengan inisial namanya yang aku tahu dari Skype. "G".
-----------------
Sepulang dari nongkrong bersama teman-teman, akupun memutuskan menonton youtube saja dirumah. Salah satu channel favoritku QoryGore. Bercandaan recehnya dan aksen berbicaranya menurutku sangat unik ya.
*tuuuut tuuuut* suara handphoneku berdering. Aku intip layar handphoneku, lalu seperti serangan kecil pada jantungku. Aku melihat inisial G, menghubungiku lewat panggilan video. Hanya aku tatap saja panggilan video darinya hingga mati. Lalu tidak lama ada pesan masuk
"Lagi dimana by?"
"Dirumah
Kenapa?"
"Kok ngga bilang?"
"Barusan itu bilang". Oke jawabanku terlihat menyebalkan.
"Baiklah, boleh aku telpon by?"
"Boleh".Selang beberapa detik, telepon dengan inisialnya pun muncul di layar handphoneku.
{{G}}
{{Is calling}}Segera saja aku angkat telpon darinya. Kali ini dengan segera, entah apa yang membuatku demikian. Dinginku masih belum hilang, sapaan hai dari ku langsung disahut dengan komentarnya "buset dingin amat". Aku mengelak dan mencoba menjadi cair secepat mungkin.
----------------
Tidak terasa sudah berjam-jam kita berbincang. Aku yang rebahan dikasur dengan earphone terpasang ditelinga ku sembari menyilangkan kaki ku. Tertawa dengan lelucon yang dibuatnya, meski terkadang aku yang melucu dan menertawakan leluconku.Hari semakin malam, obrolan kitapun semakin dalam. Kita kenal melalui forum seks. Perbincangan pun mulai mengarah ke topik itu.
"Kamu mantannya banyak nih. Udah berapa cewe celap celup". Tanyaku polos.
"Apa celap celup emang ya teh di celup? Hahaha". Sahutnya dengan tawa ah renyah sekali suara itu.
"Ya maksudnya tau lah".
"Wah kalo ditanya tidak terhitung by".
Ini sudah hari kedua kita berbincang, dia masih belum tau namaku dan wajahku. Memanggilku dengan sebutan by. Panggilan dari Gunawan.
"Kalo kamu gimana?". Tanya nya dengan nada serius.
"Aku malah belum pernah ngewe".
Dia pun terdengar kaget, apalagi foto-foto binal yang aku unggah di akun itu tampak menggoda baginya.
"Lah masa belum sama sekali?"
"Sama sekali, aku masih perawan".
"Pantesan"
"Pantesan apa?". Aku bingung.
"Kamu suka foto-foto binal seksi gitu, karena belum pernah yaa, jadi ingin tahu nya tinggi".Kali ini muncul pertanyaan-pertanyaan menggelitik di kepalaku mengenai dia dan perjalanan seksnya. Kurang lebih 30 wanita bersamanya, pasti ada kisah yang menarik disana buatnya. Tinggal menggali saja tentang itu.
"Eh, kamu kan udah sama banyak wanita nih, Flamboyan banget lah ya. Paling cepet proses ngajakin kenalan sampe ke ranjang berapa lama?"
"Hm, bentar aku inget-inget dulu".
Lalu jeda lama tak ada suara darinya"Hey, apakah sebanyak itu hingga kamu lupa atau gimana". Sindirku tidak sabar.
"Hahaha bukan begitu by, ah bisa aja deh. Pernah dulu aku baru kenal sejam trus ngewe".
"Hah gila kali, sejam baru kenal trus ngewe? Gimana ceritanya?". Aku membelalakkan mata tidak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkannya.
Lelaki macam apa seperti dia yang mampu mengajak wanita berkenalan dalam sejam dan langsung ngewe ewe ewe. Wanita macam apa yang mau diajak ewe ewe dengan lelaki yang baru dikenalnya sejam. Kali ini otakku bergerilya semua logika ku tidak mampu mencerna sesuatu yang baru ini. Sisi dunia ini sangat baru bagiku. Sangat menarik dan menyenangkan sepertinya.
"Jadi dulu waktu aku merantau di kota ******, aku ngontrak dong sama temen-temen ku disana. Siang-siang ada temennya gebetanku mampir kesana. Kita semua masih satu tongkrongan..".
Okay aku jeda sebentar, satu tongkrongan? Saling mampir ke kontrakan. Dia adalah temennya gebetannya. Gunawan sedang dekat dengan seorang wanita dan bisa tidur dengan wanita lain? Rumit sekali dunia ini. Astaga.
"Trus aku lagi duduk di teras aja sambil main gitar sama dia, kita kenalan ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, hampir sejam lah kira-kira. Aku ajakin masuk ke kamar mau, ya yaudah gas aja dong".
Aku diam sejenak dan kali ini otakku tidak mampu mencerna yang sedang dia ceritakan. Wow.
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu Ku
Romance21+ Bermula dari perbincangan ringan dari media sosial berubah menjadi hubungan yang panas antara Diana dan Edo.