Ludo King

7.7K 58 0
                                    

Semenjak kejadian itu, hubungan dengan Gunawan makin kian erat. Telpon sehari bisa hingga empat kali, dengan durasi beragam, minimal sejam lamanya. Berkirim pesan via Whatsapp-pun tidak luput juga. Tentu kegiatan video call tidak pernah absen, selalu berkabar melalui video call, dari obrolan berupa bercandaan semata hingga akhirnya mengarah hal-hal intim seperti melihat dia mengocok kontolnya keenakan. Rutin sekali kita lakukan seminggu tiga kali.

Gunawan ada dari mulai aku membuka mata dipagi hari hingga akan memejamkan mata, nama G muncul di layar handphoneku. Tidak terasa hampir sebulan lamanya aku telah kenal dengan Gunawan. Namun lucunya, dia belum mengetahui namaku sama sekali, dan menamaiku dikontaknya dengan 'Chubby', nama akun media sosial dimana kita berkenalan. Iseng saja aku bilang padanya saat ditelpon sore itu setelah dia pulang kerja.

"Oh, iya kamu belum tau namaku ya"
"Iya nih, aku belum tahu namamu sama sekali"
"Hahahahahahha, kamu sih nggak pernah nanya juga". Aku tertawa kencang sekali.
"Jadi namanya siapa by?"
"Namaku adalah...jengjengjeng"
"Apasih kok pake jengjeng"
"Kan kalo mau reveal sesuatu pake backsound jengjeng"
"kenapa bahas jengjeng, jadi namanya siapa nih"
"namaku Diana"
"Nama lengkapnya dooong, kan kamu tahu nama lengkapku"
"Diana larasati". Ucapku sembari senyum-senyum malu.
"Ah ini udah ketemu instagramnya"

[G mengirimkan Gambar]

"Hah?, kok udah dicari aja sih instagramku huft"
"Yah, dikunci ya hehehe"
"Iya dong dikunci"
"Buka dong by"
"Buka yang mana?" nadaku menggodanya
"accept follow request ku lah"
"Gamau buka yang lain ajahh?"
"Engga, nanti aja gapapa"
"Hahaha"

Lalu aku tidak langsung menerima permintaan follow darinya, namun langsung mem-follow balik akunnya. Namanya sama yaitu Gunawan_Nugraha. Namun nama profilenya Edo Gunawan Nugraha. Lalu aku pun bertanya padanya

"Namamu Edo?"
"Iya, kenapa emangnya?"
"YA AMPOOOON, AKU KIRA SELAMA INI NAMAMU ITU GUNAWAN TAU GAAAAAAAA, sampe nama kontakmu aku kasih inisial G karena aku kira itu namamu hadehhh"
"hahahaha, ya sekarang kan jadi tau namaku Edo, kamu Diana. Udah ah kok aku ga di accept, malah cuman difollow doang"
"hehe, iya-iya sebentar tuan"
"Lagian gapapa kali G, singkatan dari Ganteng"
"Apaan sih najong"

lalu, aku terima permintaannya dan seketika hening begitu saja tidak ada suara darinya. Sepertinya Edo tengah asik menelisik akun instagramku.
"Kok diem aja sih, jangan terbuai gitu dong sama kecantikanku di instagram"
"Ah sial, hahaha siapa yang terbuai sih"
"Ya abisnya langsung diem aja gitu, kan sepertinya dirimu sedang terkesima"
"Engga ah"

aku tahu, dibalik kata tidak yang baru saja Edo lontarkan mengandung kata iya sebesar 99%, hanya mengelak saja sudah merupakan sifatnya.
------------------------------------------------------

Hmm, terungkaplah nama panggilannya ternyata adalah Edo bukan Gunawan. Selama ini aku seringkali menyebut namanya dengan nama belakangnya. Aku rasa fair juga, karena dia pun selama ini tidak tahu namaku justru. Hanya tahu nama akunku saja.

Pernah suatu waktu aku sangat bosan sekali, dan tidak tahu harus apa hari itu. Maka aku mengajaknya untuk bermain game. Iseng saja saat itu mengajaknya. 
"main game yuk"
"Game apaan"
"Ludooooo"
"Ludo apaan sih by"
"adaa, kamu download dulu deh"
"okee"
beberapa menit kemudian, setelah dia mengunduh aplikasi Ludo King, lalu akupun kebingungan bagaimana cara mengundang dia dalam permainan ini. Lalu ternyata untuk mengundang teman di aplikasi Ludo, harus menggunakan akun Facebook. Akhirnya aku pun menambahkan pertemanan dengannya di Facebook.
Foto profilnya Edo, galak. Pakai pisau seram.

Secara singkat aku menjelaskan permainan Ludo kepadanya. Diapun mengiyakan dan aku anggap sudah paham. Namun sialnya, permainan putaran pertama aku langsung kalah telak, dia sampai duluan di garis finish.

"Ah sial, kok kamu yang menang sih. Padahal aku yang ngajakin main". Ungkapku sebal kepada Edo.
"Hahaha ya gatau ya by, main lagi yuk".
"Gamau". Aku ngambek gara-gara kalah permainan.
"Dih, kok gitu ngambek gara-gara kalah".
"Yaudah ayo main lagi deh".

Lalu kita bermain lagi, hingga sudah ke empat kalinya bermain. Semua ronde kalah.
"Aaaaaa, tau ah males main Ludo"
"Ciyee ngambek ciyeeee. Kalah kok ngambek". Goda Edo.
Akhirnya aku pun menghapus permainan Ludo itu, karena kesal selalu kalah bermain dengannya.
------------


Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang