Oke. Start!!

45 8 2
                                    

"Nak..kamu beneran ga mau.."
"Kan Rein udah bilang mau fokus kuliah dulu.."

Aku menyela perkataan ibuku sebelum ia melanjutkan pertanyaan yg hampir setiap hari ia tanyakan. 'Kapan akan menikah?'

Umurku baru 20 tahun dan menurutku itu masih sangat muda untuk menikah. Masih banyak yg ingin aku wujudkan.

"Sampai kapan berharap cowo yg lu pengen dateng? Udhlh dia ga tau klo lu hidup" celetuk kakak lelaki ku, Zaid. Yg kini ikut bergabung dgn topik pembicaraan.

"Siapa?" Tanyaku polos

"Photo cowo yg jdi wallpaper lu, waktu SMA kan berharap bisa ktmu tuh cowok. Sampe skrg ga ditukar tuh wallpaper"

Aku mendengus paham sekali apa yang sedang manusia ini maksud. Dia sedang meledek ku.

Itu foto idol Korea dari salah satu Boy Group terkenal pada masanya. Atau mungkin hingga sekarang? entahlah aku lupa kapan terakhir kali menyebut nama mereka. Mungkin karena aku sudah tidak terlalu aktif lagi sejak ibu mengizin kan aku kuliah di Seoul dengan syarat untuk berhenti mengagumi mereka lagi.
Cukup menyakitkan dgn kenyataan bahwa kini aku satu negara dengan mereka.
Dua sahabatku Viona dan Neva juga sepertinya sudah berhenti dari dunia kpop.

Ini hari ke dua aku berada di negeri asalku.liburan. sejujurnya aku tidak tau lagi kabar Viona dan Neva. Kami sibuk dengan masa depan kami masing-masing, rasa nya baru kemarin.. Oh tidak lebih tepatnya tiga tahun lalu kami berjanji tetap bersama- sama, dan paling tidak menjaga komunikasi. Tpi lihatlah sekarang haha.. aku bahkan tak yakin nomor mereka masih yang dulu.
Tiba-Tiba pipiku basah, apa ini? Aku menangis? Oh tentu saja mereka yang selalu menguatkan ketika aku menangis, mereka yang selalu percaya bahwa aku bisa, dan mereka yang selalu ada ketika aku butuh sandaran..

Aku menghapus air mataku ketika seseorang membuka pintu kamarku, dan tanpa dosa merebahkan diri di ranjang milikku.

"Kebiasaan nih ya! Udah mau jadi om-om tpi masuk kamar anak gadis gak permisi dulu!" Cercaku pada makhluk sejenis reptil di sebelahku.

"Kalo gua om-om lu tante-tante dong, kita kan cuma beda 3 tahun HA HA HA!" Tawa nya. Entah bagian mana yg lucu.

Aku langsung melempar buku dgn jumlah 545 halaman ke wajah haramnya yang memuakkan!. Jika dia bukan saudara ku, sudah ku jual sebelah ginjalnya untuk biaya hidup ku di Korea.

"Sakit setan! Jahat lu!"-Lirih nya

"Lagian tuh muka ngeselin! Mana jelek juga!"

"Eh gblok inget ya, cetakan kita sama!"

Lha iya :v

"Yaudah sana lu kasian ntr kasur gua bengek!" Usir ku sambil mendorongnya hingga keluar.

Aku merebahkan diri di ranjang, lelah.. bukan tubuh ku tapi hatiku..
Eaaak..

Namun tiba-tiba reptil itu kembali menampakkan wujud haramnya

"DATENG LAGI LO HAH?!"

"Eh goblok gblok! Santuy dong kaget nih!"
Zaid memasang tatapan serius

"Tuh disuruh ke ruang tamu ada someone yang want to meet"

"Apasih gblok gonggong yang bener!"

"LU DISURUH KE RUANG TAMU NOH!"

Aku mendengus, oke sekarang apa lagi? Siapa yang mencariku?

Aku membenarkan letak jilbab ku dan langsung menemui orang yang mencari ku.

Saat aku sampai di ruang tamu terlihat ibuku sedang berbincang dengan seorang wanita berumur sekitar 54 tahun, di sebelahnya laki-laki yang sama berumurnya seperti wanita itu dan satu lagi laki-laki yang terlihat seperti anaknya.

Oke sekarang aku paham kemana arah pembicaraan ini nantinya. PERJODOHAN!






HALOOO SEMUANYAAAA!!!!

ini cerita aku yang baru nih, bru aja netes!
Semoga kalian suka ya.. maaf klo ada typo" trs ga jelas arah ceritanya ya maaf.. hehe

Okee jgn lupa vote dan comment bisa mungkin saran atau kritik gitu. Aku butuh banget buat lebih memperbaiki lagi cerita aku.

Hehe love you guys❣👐

Salam, dari istri sahnya jodoh ku~

I Can'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang