DAY 2

15 4 0
                                    

AUTHOR POV

     Kesibukkan pagi kota Seoul menjadi pemandangan indah untuk kalian pekerja keras. Orang-orang yang buru-buru dengan pakaian kerjanya, terlihat pula bus yang dipenuhi pekerja pagi maupun anak sekolahan. Tak terkecuali Reina yang tengah menggerutu dengan seseorang yang sedang terhubung melalui HP nya.

   Di tengah-tengah jalanan padat itu, gadis yang memgenakan celana kulot  putih dengan garis horizontal  bewarna biru dipadukan dengan kaos putih dan ditumpuk dengan cardigan  rajut bewarna biru. Pashmina  biru nya melambai-lambai diterpa angin lembab.

    "Ya! Otthoke?  Aku bahkan belum menaiki bus! Bisa sabar tidak? Kau ini!"

"Wo woo santai dong  kan aku hanya bertanya Reina ah kau ini"

Gadis yang bernama Reina itu memutar bola matanya jengah seakan muak dengan lawan bicaranya itu. Gadis itu memutuskan sambungan telepon sepihak.

"Apa-apaan Yushi itu! Tidak sabaran. Sudah minta tolong tapi tidak berterima kasih! Aish!!" Ocehnya sambil memasukkan HP nya ke dalam tas.

Dia menatap arloji  nya dan mulai menggerutu lagi mengenai waktu yang seolah tak bisa diajak kompromi.

Sebelum perdebatannya dengan gadis bernama Yushi itu.
Yushi yang sudah di kampus meminta Reina mengambilkan makalah yang dia letakkan di atas meja di rumah Reina.

Entah bagaimana bisa benda itu ada di sana. Intinya Reina dengan berat hati harus kembali lagi ke rumah nya.

.
.
.

BRAK

Reina menutup pintunya penuh kelembutan karena dikejar waktu.

Ting

Bunyi pesan masuk di HP gadis itu membuatnya menghentikan langkah yang tadi terburu-buru.

Bunny
Kau sudah pergi ke kampus?
  

                                                    Baru akan pergi

Bunny
Ah begitu.. aku dan Jimin hyung
Kebetulan akan ke toko roti didekat
Kampus mu itu.
 
                              
                                    Langsung saja, kenapa?

Bunny
Em.. aku menawarkan tumpangan

Reina menatap arloji   yang melingkari pergelangan tangannya. Dan menimbang-nimbang tawaran Jungkook.

Pertama, bagaimana jika terjadi kesalah pahaman lagi? Dan lagi-lagi Jungkook. publik akan benar-benar menyangka mereka punya hubungan. Belum lagi kritikan pedas dari para solo stand  dan dari banyak pihak.

Kedua, jam sudah sangat mendesak jika harus menunggu bus. Lihatlah tadi bahkan seakan tak seorang pun membiarkan nya menaiki bus yang memang sudah penuh sesak.

Bunny
Kami hampir sampai~

Bunny
Kau terlalu lama membalas
Pesanku.

    Reina menarik napas dalam-dalam mau tak mau dia harus memilih opsi pertama, dengan akibat yang.. kalian tau itu.

Mobil Mercedes Benz   bewarna  hitam itu kini berhenti tepat di depan Reina yang baru saja akan membalas pesan Jungkook.

Laki-laki bermasker dengan tubuh tinggi dan kaos hitamnya turun dari mobil itu menghampiri Reina yang mematung di tempatnya sedangkan yang satunya lagi terlihat duduk di samping kursi kemudi. Oh benar saja mereka menjemput Reina.

"Kau ini, kenapa tidak mengatakan nya saja tadi malam jika ingin dijemput!"-gerutu lelaki itu dari balik maskernya  yang diyakini bernama Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ini, kenapa tidak mengatakan nya saja tadi malam jika ingin dijemput!"-gerutu lelaki itu dari balik maskernya  yang diyakini bernama Jungkook.

"What?  Apa maksud mu?" Reina mengernyit, dia layangkan tatapan tajam pada Jungkook

'Apa-apaan ini tadi dia yang menawarkan tumpangan'

"Jimin hyung  bilang kau mengirim pesan meminta ku menjemput mu karena kau kesiangan" jawab Jungkook sambil menarik tangan Reina tapi lebih tepatnya disebut menyeret Reina dan membukakan pintu mobil itu untuk nya.

Bukan ingin bertindak kasar tapi terpaksa dilakukan Jungkook karena Reina yang tak bergerak dari tempatnya membuat Jungkook geram,bagaimana nanti kalau ada yang menyadarinya?  pikir jungkook

Jungkook berjalan menuju mobil kemudi.

Reina menatap Jimin yang kini menahan tawanya, itu tak bisa ditutupi. Mata sipit nya seolah berkata bahwa ia sangat ingin tertawa.

"Ya! Jungkook oppa  coba kau periksa HP mu dulu" pinta Reina sambil menatap tajam pada Jimin yang benar-benar menahan tawanya.

Jungkook melotot dengan raut wajah menahan malu.

"HYUNG!!  YA JIMIN SSI!!!"

Yang dipanggil Jimin itu malah terbahak-bahak hingga matanya hampir hilang tenggelam dengan pipinya yang chubby.

REINA POV

Yang benar saja... Jungkook menjemputku saat Jimin oppa  mengatakan bahwa aku memintanya. Walaupun kenyataannya itu bohong.

Jadi begini, andaikan saja aku memang meminta Jungkook menjemputku dan dia benar-benar menjemputku. Dan apa tadi dia bilang? Kenapa aku tidak mengatakannya tadi malam  jika ingin diantar ke kampus? Ohh ayolah ada apa dengannya?

Aku langsung membuang pikiran-pikiran itu jauh-jauh mungkin saja memang sejak terlibat skandal  itu aku jadi tak sengaja masuk ke lingkungan mereka? Ya mungkin saja...

Tapi.. malam itu, dia yang secara pribadi mengundang ku seakan menyuruh ku masuk ke dalam lingkungan mereka...

Aku...berharap ini hanya upaya untuk mengajak ku berteman.









ANNYEONG!!!! KESEKIAN KALINYA AKU MENYAPA. KALIAN SUKA GAK SAMA NIH FF?
AKU BENER-BENER KEHILANGAN PERCAYA DIRI BUAT NULIS CERITA INI.
SOALNYA CERITANYA BENER-BENER ABSURD DAN ALURNYA BERANTAKAN (?)

TAPI AKU MAKASIH BANGET BANGET BANGET BUAT KALIAN YANG MASIH MAU BACA, VOTE, COMMENT, MASIH SIMPEN CERITA INI ATAU CUMA SEKEDAR MAMPIR.

POKOKNYA AKU MAKASIH BANGET UDAH SABAR NUNGGU UPDATE YANG LAMAAAAA BANGET. MAKASIH LOH🤗🤗

I Can'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang