Seoul

18 6 1
                                    

.
.
.
.

Kesibukkan kota Seoul  menyambutku pagi ini. Semalam sekitar jam 23.58 KST aku sampai di Korea. Sudah tiga tahun aku tumbuh dan terbiasa dengan kota ini. Tempat yang dulunya hanya jadi angan-angan seorang fangirl sepertiku, yang selalu direndahkan, di fintah dengan segala macam kata kekafiran.

Dan itu dulu membuat ku sempat down  dengan apa yang mereka katakan padaku.
Padahal tidak seperti yang mereka pikirkan mereka terlalu melebih-lebihkan apa yang terjadi. Tapi sebenarnya kami tidak seperti itu.

Dan aku tidak terlalu melebihkan apa yang aku sukai. Seperti halnya seseorang menyukai game  dia pasti sangat senang jika ada game  keluaran terbaru dan ingin memaikannya.

Kami juga seperti itu. Jika idol kami comeback  maka kami tentu senang, tentu kami akan melihat MV   terbarunya yang penuh teori itu. Kita semua tanpa terkecuali sebenarnya sama. Sama-sama butuh hiburan ketika beban dipundak kita mulai berat, hanya saja dengan cara yang berbeda.

Tidak ada yang benar,  tidak ada yang salah. Yang salah hanya mereka yang menilai sesuatu menurut ukuran mereka.

Tapi sekarang aku bisa membuktikan bahwa semuanya akan baik-baik saja ketika kita berjuang mewujudkan dan membuktikan apa yang kita mau.
.
.
.
.
.

"Reina!" Panggil seseorang ketika aku memasuki gedung fakultasku. Gedung dengan desain ala eropa dan dikelilingi dengan taman-taman indah dan air mancur menambah nilai keindahan gedung ini.

"Ah wae?"-jawabku sambil memutar bola mataku.

Siapa lagi jika bukan Choi Jaewon lelaki dengan wajah manis, tubuh tinggi, hidung yang indah, mata keabu-abuan tapi sayangnya menyebalkan.

"Kapan kau pulang? Kenapa tidak memberi tau ku?"

"Karna kau tidak penting Choi Jaewon!"-tegas ku kemudian berjalan meninggalkannya. Dan dia sekarang malah mengikuti ku.

"Ya! Tunggu aku kenapa jalan mu cepat sekali?"- teriaknya membuat beberapa pasang mata menatap ku.

Aku berhenti dan berbalik. Menatap lelaki yang lebih tinggi dari ku yang kini berdiri di depanku.

"Berhenti mengikuti ku Jaewon!"-bentakku. Entah makhluk apa ini sejak awal aku menginjakkan kaki di Universitas ini dia selalu berusaha mendekatiku. Maksudku seperti mengikuti, mengajak ku berbicara, hingga mengganggu ku.

"Ahh wae?"- tanyanya polos

Melihatnya saja aku sudah muak. Wajahnya selalu lewat di depan ku. Dan bahkan dia sering muncul di perpustakaan ketika aku sedang mengerjakan tugas. Kenapa dia selalu ada di mana-mana?

.
.
.
.

Akhirnya aku pulang dari kuliahku. Aku akan menjenguk Yushi di rumah sakit dia pasti terkejut ketika aku sudah ada di Korea. Baiklah mengejutkan orang yang sedang sakit sepertinya bukan masalah.

Aku membeli makanan kesukannya yang pastinya sehat. Seperti buah-buah an segar.

Aku memutuskan berjalan kaki saja karna memamng jaraknya tidak terlalu jauh. Dan sekalian berjalan-jalan di sore hari.
.
.
.
.
.
.

"REINAAAAAA"-Yushi langsung memelukku padahal dia masih sakit dan selang infus masih terpasang di tangannya.

"Ya! Kau sakit Yushi jangan bergerak berlebihan!"-marahku pada manusia jenis kadal ini yang tidak ada diamnya, sama sepertiku.

"Tau dari siapa aku dirawat hm? Apa kau seorang detektif?"-selidik Yushi

Apa ini? Bukankah jisung pacarnya sendiri yang memberi tau ku.

"Jisung, siapa lagi memang?"-jawabku

"Jinjja?!!!"- teriak Yushi kaget. Aku juga kaget :(

"Ke-kenapa? Ada yang aneh? Dia kan pacarmu"

"Hm... saat kau pulang ke negeri asalmu, Jisung memutuskan hubungan kami sepihak"

"Waittt.. jangan bilang kau depresi kemudian overdosis dan sekarang dirawat?!"

"Kau selalu pandai menebak sesuatu Reina.."- Ujar Yushi sambil tersenyum lirih.

Aku tau dia sangat menyayangi lelaki bernama Jisung itu tapi dia tidak harus membahayakan dirinya sendiri! Banyak sekali orang sakit karena dibodohi oleh kata-kata cinta.

Untunglah masa remajaku di isi dengan kata-kata motivasi dari idolku. Love yourself.

Kenapa ini dari kemarin aku merindukan mereka. Sudah berapa comeback  album mereka yang aku tinggalkan?

Rasanya sudah lama sekali.

Malam ini makhluk sejenis manusia bernama Yushi meminta lebih tepatnya memaksa ku untuk menemaninya di rumah sakit. Baiklah dari pada dia bertambah sakit nantinya lebih baik aku turuti saja maunya dulu.

Aku memutuskan mencari tau lagi berita tentang mereka boygroup  yang membuatku semangat belajar dan meraih mimpiku. BTS.

Aku membuka salah satu akun fanbase terbesar dan terkenal di kalangan ARMY aku tidak pernah meng unfoll  akun ini disaat aku memutskan vacum  dari dunia per kpop an.

'BTS akan kembali dengan album baru para ARMY disarankan menyiapkan jantung, kuota dan uang'

Aku tersenyum sudah lama tidak berhadapan dengan kerecehan yang hanya kami yang memahaminya.

Aku merindukan masa-masa dimana aku menolak teman lelaki yang menyukai ku karna dulu aku mencari yang serupa dengan biasku.

Masa dimana aku harus menabung untuk membeli boneka dengan bentuk alien berkepala love itu. Sedangkan Neva membeli boneka berbentuk biskuit coklat dan Viona yang bingung antara boneka kelinci pink atau boneka kuning yang imut?

Tenang aku dan dua sahabatku itu bukan penganut 'bias is mine'  kami menyayangi mereka ber 7. Forever

Kenapa saat ini aku merasa dulu sangat indah?

Sekarang aku merasa kesepian, saat dulu bahkan orang yang sama sekali tidak pernah bertemu denganku tanpa takut menceritakan semua masalah dan ketakutannya.

Saat itu aku merasa dikelilingi orang-orang yang sama sekali tidak aku kenal tapi bersama memberi kekuatan satu sama lain.
        'Keluarga kedua ku, aku rinduu..'

.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya di part ini kebanyakan narasi dari pada dialog nya pasti ngebosenin banget kan? Maaf ya kalian jadi ga puas.

Maaf juga udah sampe part ini masih belum jelas ceritanya hehe.. mian

Makanya aku minta saran dari kalian gimana bagusnya.

Oke sekian chingu~~

Semangat yes! jangan ada yang sedih!🤗😘

-At❣🐯

I Can'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang