next

6 4 0
                                    

"Kau tak di sana disaat kejadian, lalu apa yang membuat mu berani menulis cerita bodoh itu?"
                                            .
                                            .

Gadis yang pernah terlibat skandal dengan Jeon Jungkook BTS, kini terlibat kecelakaan yang hampir menewaskan temannya.

   Aku mengepalkan tangan ku erat. Mencoba menahan emosi yang makin tersulut. Ah yang benar saja! Berita macam apa ini?! Mereka tidak tau tapi seenaknya saja membuat judul berita.

Ahh sampah!!! Sampah!!

Aku menghempaskan HP ku keatas sofa namun naas hp itu malah terpelanting dan berakhir tragis di atas lantai

Aku yang hendak mengambil langkah langsung tertegun melihat apa yang dialami hp itu. Namun setelah itu mengendikkan bahu seolah tadi tak begitu penting.

"Apa-apaan sih! Menganggu minggu pagi ku saja! Berita nya terlalu lebay dan dilebih-lebihkan. Apakah demi menarik minat?" Aku berdecih

Sarapan pagi ku tertunda karena hanya ingin membaca berita itu. Aku kembali ke dapur dan mengambil kotak sereal, menuangkan isinya ke dalam mangkok, kemudian su-

Kesialan macam apa lagi ini? Pagi buta sudah harus ke minimarket membeli susu cair.  Tidak terlalu pagi juga, ini sudah jam 7 lewat tapi karena aku tidak kuliah  jadi aku akan menganggap jam 7 pagi adalah pagi buta. Terserah ku!

"Oh oh lihat dia gadis yang sedang hangat diperbincangkan itu ya?" Ujar seorang perempuan pada 2 temannya.

Ah ayolah, ini masih pagi di hari yang tenang jangan membuat ku mengaum.
Dan lagi ini minimarket  dan aku belum pernah melihat pergibahan terjadi di sini.

Aku sengaja melewati mereka dan menatap jengah pada salah satunya yang terlihat menunjukkan ekspresi kesal nya.

"Hey! Pantas saja Jungkook tak mengakui mu sebagai kekasihnya, kau itu menjengkelkan! Penuh kesialan dan wajah mu bahkan tak memiliki visual" cocot dari salah satu teman perempuan yang tadi.

"Dan.. lihat apa itu dikepalamu? Apa kau muslim?" Tanya yang satunya.

"Aku tak pernah mendengar orang muslim melakukan hal ini haha.. kau memalukan!" Imbuh mereka lagi.

Aku menghela napas tak peduli dengan kata-kata mereka yang memancing emosi ku. Aku tak akan mencemari nama baikku lagi. Dan lagi mereka masih ingat ternyata skandal  ku dan Jungkook

Salah satu dari mereka mendorongku. Hampir saja aku menabrak rak makanan di belakang ku jika aku tak hati-hati.

Baiklah.

"YA! aku tidak mengganggu kalian! Aku tidak mengenal kalian! Dan hey apa kalian iri karena aku bisa satu mobil dengan Jeon Jungkook itu? Kalian ingin? Hahaha bahkan napas kalian saja tidak pantas satu mobil dengan nya. Oh satu lagi, ya aku muslim aku juga memiliki teman non muslim yang banyak, dan tidak satupun dari mereka yang berkata seperti kalian! Lihatlah siapa yang memalukan?!"
Celoteh ku panjang lebar yang hanya ditatap sinis oleh mereka dan mereka pun memilih pergi sambil terus menatap sinis. Hahaha 1-0 untukku!
.
.
.

Aku kembali ke rumah segera setelah pulang dari minimarket  bukan apa-apa hanya saja aku malas meladeni tatapan aneh orang-orang di sepanjang jalan. Memuakkan!

Aku meletakkan belanjaan ku diatas meja dapur. Tadinya aku hanya ingin membeli susu cair, namun karena ingat Jaewon jadi sekalian saja aku membelikannya makanan.

Aku akan menjenguknya lagi hari ini. Dia belum boleh pulang, ah ya aku sudah menemui orang tua Jaewon dan menjelaskan kejadian yang menimpa anak mereka dan meminta maaf beribu-ribu kali

I Can'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang