Husband?

16 6 2
                                    

.
.
.
.

VIONA?!

Jelas sekali tidak mungkin salah!

Perempuan itu berjalan kearah ku sambil memamerkan senyumnya,dan langsung berhambur memelukku dengan erat.
Hingga aku susah mendapatkan pasokan oksigen di sekitarku.

"Reinaaaa... sumpah gua kangen sama  lu Rein"- teriak Viona sambil mengeratkan pelukkannya.

"Vi... aduhh bisa bengek gua"-gumamku

"Eh maap maap hehe kangen banget soalnya"

Viona mengalihkan pandangannya pada Deon yang sejak tadi menonton adegan pelukan yang menyiksa ku tadi.

"Kak Deon? Reina? Hmm ada apa nih?"- selidik Viona

Dari mana manusia ini kenal Deon?
Ah ya tentu saja, dia CEO muda, pintar, kaya, tampan, ramah, sehingga banyak dikenal khususnya di kalangan wanita.

Dan dia dijodohkan denganku? Aku yang suka mengeluh, keras kepala, cerewet, dan tidak ada anggun-anggunnya ini? HAHAHA

Dunia suka bercanda..

"Maaf siapa ya?"- Ujar Deon berusaha mengatakannya dengan nada sesopan mungkin.

Aku menututup mulutku berusaha mrnahan tawa ku yang akan meledak.

Aku kira mereka ber 2 saling kenal ternyata disini sepertinya hanya Viona yang kenal Deon tapi Deon tidak.
MIRIS!

"Eh iya maaf kak hehe, nama gua Viona yang dulu tetangga kakak sebelum pindah"-Ucap Viona

"Oooh yang dulu dipanggil Nana kan? Maaf ya tadi sempet lupa"- Ujar  Deon sambil menebar senyumnya.

Oke aku salah, mereka saling kenal ternyata. Dan juga Deon tau panggilan akrab Viona. Nana.

Aku dan Neva juga sering memanggilnya dengan nama itu dulu saat SMA.

Karna lelah berjalan, akhirnya kami (aku Deon dan satu bakteri bernama Viona) duduk di salah satu meja ditemani minuman dan kentang goreng.

Oh ayolah apa yang akan mereka bicarakan hingga memesan camilan  ini?

Aku berdehem karna merasa terabaikan dan mereka ber dua langsung menoleh.

"Ehh iya ada orang disini lupa gua maap"- Viona merangkul ku seperti saat di SMA dulu. Ahh jadi ingin kembali lagi ke masa itu.

"Kalian berdua udah nikah?"-Tanya Viona
Yang membuat aku tersedak minuman coklat green tea milikku.

Sepertinya kesialanku hari ini dengan segala macam minuman.

Aku tidak menjawab pertanyaan Viona membuatnya memdengus kesal karena terabaikan. Apa? Tadi dia mengabaikan aku kan.

"Kok lu nanya gitu? Emang ga boleh ya jalan bareng Reina?"-Deon malah balik bertanya.

"Eh ga gitu maksudnya.. Reina tuh ga pernah mau dan ga pernah boleh yang namanya pergi bareng cowo kecuali masih ada hubungan darah, ya makanya gua kira   kalian udah nikah, makanya ibunya Reina ngebolehin."-Jelas Viona panjang lebar

"Nggak.. eh lebih tepatnya belum doa in aja semoga tuh cewe peka ya Na"-Gumam Deon sambil memandangiku.

Aku yang merasa jadi pusat perhatian 2 makhluk ini masih asik memakan kentang goreng yang sepertinya hanya aku yang menikmati ini.

Bodo amat

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cieee gimana? Bagus or ga jelas? Maaf eh ini belum masuk konflik ya ga tau  pokoknya tungguin aja yes dear!🤗

-At❣🐯

I Can'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang